37. Bali 🌹

15 6 0
                                    

Tanpa basa basi Kim pun membawa kami ke Mobil Volkswagen berwarna biru dan merah, aku penasaran itu mobil siapa tapi tiba tiba ia berkata

Tanpa basa basi Kim pun membawa kami ke Mobil Volkswagen berwarna biru dan merah, aku penasaran itu mobil siapa tapi tiba tiba ia berkata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Ini mobil milik ku, aku sengaja menaruh diseluruh daerah di Indonesia setidaknya dua untuk jaga jaga saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini mobil milik ku, aku sengaja menaruh diseluruh daerah di Indonesia setidaknya dua untuk jaga jaga saja."
"Jadi supaya gampang bawa kamu saat kamu ada di daerah itu ya." Jawab ku polos
"Tentu S." Ucapnya yang lalu mengacak-acak rambut ku
"Jadi kalian mau satu mobil aja atau dua?" Tanya Kim sama yang lain
"Kalo satu cukup kan?" Tanya Yohana lagi
"Cukup kok tapi kita harus ngendarain yang merah." Jawab Kim
"Ya udah satu aja Kim." Jawab Kevin
"Kalo gitu lourdes dibelakang aja lo ama gw Vin." Ucap Kim
"Iya." Jawab Kevin singkat sambil memasuki mobil itu
"Kalo gitu ayoo masuk semua." Ucap Kim
"Siap boss." Jawab Kami serentak yang lalu memasuki mobil satu persatu. Aku duduk bersama Yohana Shendy sedangkan Nanda di depan kami, ternyata dia sedang PDKT sama Tae Oh yang membuat kami hanya diem tanpa bertanya apa apa.

Sementara Yohana dan Shendy berbincang bincang tanpa ku, aku pun mulai tertidur karena cape. Entah apa yang membuat ku tertidur padahal pada ramai tidak mengerti lagi aku pun.

Samar samar kurasa ada yang menggendong ku tapi aku tak bisa membuka mata karena aku merasa sangat cape, tapi aku yakin itu adalah Kim karena aku bisa mencium bau khas Kim yang selalu membuat ku nyaman. Dan akhirnya Kim menaruh ku keatas kasur dan dia mencium bibir ku singkat, lalu meninggalkan ku sendiri di kamar.

Aku pun terbangun, ku ambil handphone dari kantung celana, ku lihat jam yang telah menunjukkan jam 13:39 WIB yang berarti disini menunjukkan jam 14:39 agak kaget karena lama sekali aku tidur ternyata.

      "Siang sayang. Gimana tidurnya? Nyenyak." Ucap Kim tiba tiba masuk
      "Nyenyak, hahahaha..." tawa ku yang membuat dia mengelus rambut ku
      "Makanya kalo dipesawat itu tidur bukan malah berdebat tentang sesuatu yang aneh." Ucap Kim
      "Abis kamu gak mau ngalah udh tau Brazil yang jago kamu malah tetep bela Argentina." Ucap ku mengulang kembali percakapan atau mungkin perdebatan kami dipesawat
      "Jadi mau lanjut lagi nihh debatnya?" Tanya kim
      "Iya enggak, ga mau lanjut lagi." Jawab ku sambil memeluk Kim, aku tau Kim kaget karena tiba tiba di peluk
      "Tumben mau meluk biasanya aku yang meluk, pasti lagi mau sesuatu kan." Ucap Kim menebak ku
      "Salah sihhhh" ucap ku sambil menjulurkan lidah
      "Kim ap.... ohh.... maap..." ucap Alvado melihat kami yang lalu menutup pintunya
      "Siap." Ucap ku sambil menyembunyikan wajah ku didada kim dan kini kusadari ada sesuatu yang anehh
      "Kim kok ini aku udh ganti baju? Sapa yang gantiin?" Tanya ku saat ku lihat aku sudah menggunakan Kaos kesukaan ku tapi masih memakai celana yang sama
      "Ehh... gak tau ahh.. yaudh ayoo kita keluar kasian yang diluar udh nungguin kita." Ucap Kim menghindari pertanyaan ku, dia mulai mendekati pintu
      "KIM........" teriak ku sambil mencoba mengejar Kim, tapi Kim sudah siap keluar dari pintu

Kami pun selesai makan siang, aku masih baper kepada Kim karena dia dengan sembarangan mengganti baju ku

      Saat sampai dikamar
      "Dess udah dong marahannya yaaaa." Ucap Kim merayuku
      "Aku janji dehh lain kali aku suruh Temen kamu aja, sumpah tadi aku mau panggil temen kamu tapi merela malah udh tepar duluan." Ucap Kim membela diri
      "Ya kamu kan bisa kasih aku selimut aja bukan harus di pakaiin baju." Ucap ku sambil menahan air mata rasa malu karena tubuh ku telah dilihat oleh Kim
      "Yaa aku gak tega abis tadi kamu juga udh gak nyaman sayang. Ayo lahh jan nangis." Ucap Kim sambil memeluk ku, aku bukanya memeluk balik malah memukuli punggu laki laki itu sampai aku puas

Mungkin 10 pukulan telah diterima Kim aku pun mulai berhenti memukilnya lagi karena tidak tega

      "Udah puas sayang? Atau blm." Tanya kim, aku hanya menganggukan kepala kepada Kim, dan Kim pun mengetahui jawaban ku
      "Udh yaa jan nangis lagi nanti kamu malah makin cantik." Ucapnya menggombali ku
      "Tukang gombal receh." Ucap ku
      "Mananya receh buktinya kamu malah seneng tuhh liat pipi kamu memerah gara gara ku bilang cantik." Ucapnya sambil mencubit bibir ku
"Ihh apaan sih. Punggung kamu sakit gak? Tadi aku pukulin hampir 5 kali lebih lohh." Tanya ku
"Gak sakit kok, aku kan laki." Ucap nya

Lalu kami hanya bercakap cakap sampai malam pun tiba, aku dan yang lain diberi tahu Kim bahwa kami akan makan diluar direstoran kesukaan kim, dan Kim mengharuskan kami menggunakan dress bagi yang cewe dan bagi yang laki laki setidaknya harus menggunakan kemeja, aku pun menuruti nya begitu juga lain

Jam pun menunjukkan pukul 7:30 WITA
Kami semua sudah siap dan kami masuk kedalam mobil dan duduk seperti tempat kami datang ke sini dalam perjalanan aku dan yang lain berbicara sampai akhirnya kami tiba di restoran yang begitu indah

Hinata Restaurant namanya

"Wow" ucap kami semua
"Gimana? Bagus kan?" Tanya kim, Kami hanya bisa menganggukkan kepala
Saat sampai direstoran kami langsung disuguhkan dengan makanan. Dan ternyata Kim telah memesan semua makannya dari kapan tau
"Ayoo semua ayoo dimakan, makan banyak banyak kalo kurang tambah aja." Ucap Kim mempersilahkan kami untuk makan

Kami akhirnya selesai makan lalu kami akhirnya berbincang bicang sampai akhirnya Kim berdiri yang membuat kami melihat Kim heran

"Ok-ok gw pen ngomong sesuatu... malam ini adalah malam yang indah buat Kita semua (bla... bla... bla..) aku tidak meperdulikan Kim, namun tiba tiba dia mendekati ku lalu aku kaget, lalu dia bersujud didepan ku yang membuat ku kaget

"Dess mau kan lo jadi istri gw." Ucap Kim yang membuat ku meneteskan air mata, sedangkan yang lain melihat kearah ku seperti iri
"Kim apaasih gak lucu becandanya kita ditonton banyak orang lohh." Ucap ku, lalu dia pun membuka kotak kecil yang sedari tadi ada didepan mata ku, melihat aku aku pun makin nangis
"So dear Lourdes will you marry me?" Ucap Kim
Aku pun melihat kesegala arah dan melihat mereka seperti mangangguk ke arahku

Lalu tanpa sadar aku pun mengangguk dan Kim memelukku

"Uhuyyy" teriak kim
"Slamat yaa.." ucap semua orang dan aku pun hanya mengganggukkan kepala karena tidak tau mau jawab apa lagi

Big Girls CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang