Part 3

31 1 0
                                    

Haloo my readers 😆 Selamat hari raya Idul Fitri ya bagi yang merayakannya.. dan hati-hati ya buat yang mudik. Boleh sambil baca part baru.. selamat membaca 🤗😘

-------

Kata-kata Mama semalam terbayang-bayang dibenakku. Memangnya aku judes? Galak? Hmmm...perasaan aku gak gitu-gitu amat deh?

"Oke hari ini aku dandan cantik!!! Biar si Arwan nyesel putusin aku!!", aku berbicara menyemangati diri sendiri. Aku pun langsung bergegas mandi dan ke kantor.

---

Sesampai nya dikantor semua sudah berkumpul siap-siap meeting. Meeting kali ini hanya untuk memperkenalkan Arwan ke team lainnya. Dan berbincang-bincang mengenai flow kerja disini.

"Fiyaaa...lo cakep banget sih!! Make up lo itu.. behh' apa tuh namanya? Flawless...", celetuk Nando tiba-tiba.

"Cieeee...mau gebet pak Arwan yaa??", Seno pun ikut-ikutan usil.

Semua mata langsung tertuju ke aku, benar-benar memperhatikan make up aku.

Aku pun langsung melotot ke arah Nando dan Seno. Mereka tertawa terbahak-bahak.

Rasa nya pengen aku telen mereka!

"Sudah..sudah.. nanti jangan lupa jam 7 ada acara selamat datang untuk pak Arwan. Semua harus datang. Tolong disiapkan ya" ujar Gauri mencoba menghentikan kericuhan.

Acara selamat datang dikantor selalu diadakan kalo ada orang baru, terutama bos. Semua laki-laki memakai topeng dan bernyanyi, lalu ditebak siapa kah diantara mereka yang orang baru. Aneh sih.. tapi sudah jadi tradisi dikantor kami.

---

"Fiyari.. setelah aku pikir-pikir gak ada salah nya loh kamu satu kantor sama pak Arwan, kan kamu bisa CLBK (Cinta Lama Belom Kelar) tuh..." bisik mbak Pita.

"Walah.. nggak lah mbak. Ngga mungkin aku balikkan sama dia. Aku dulu memang sayang dia, tapi kalo aku tau aku nggak akan melakukan hal bodoh itu"

Flashback on

"Sayang...kenapa kamu putusin aku? Salah aku apa??" aku merengek berkali-kali ditengah hujan sambil terus memeluknya karna tak ingin ia pergi.

kenapa kamu putusin aku? Salah aku apa??" aku merengek berkali-kali ditengah hujan sambil terus memeluknya karna tak ingin ia pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak kunjung mendapat jawaban aku mendatangi rumah Arwan. Aku lihat dia sedang memindahkan barang-barang bersama tukang. Dia mau pindah rumah.

Begitu melihatku dia langsung masuk ke dalam rumah, menutup pintu dan tidak berkata sepatah kata pun.

"Sayaaang... kamu kenapa tega banget?? Aku salah apa???" aku duduk didepan pintu sambil menangis meraung-raung.

Kenapa kamu tega sama aku.. aku tidak pernah berbuat macam-macam dibelakangmu. Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu.

Aku pun berusaha mencari tahu kemana Arwan pindah. Aku tau dia pindah karna ingin menghindari aku, ya sadar banget akan hal itu.

Aku menunggu dia keluar kantor, tepatnya disebrang kantornya. Aku sudah melakukan hal ini selama 2 (dua) bulan, tapi entah kenapa aku selalu tidak berhasil mengikutinya.

Kali ini aku berhasil mengetahui tempat tinggal nya, dia menyewa sebuah apartemen.

Tok..tok...

Arwan membuka pintu lalu langsung menutupnya begitu mengetahui aku yang datang.

"Arwan jelaskan aku salah apa sama kamu? Kenapa kita harus putus?" teriak ku sambil terus mengetuk pintu kamarnya. Tok..tok...

"Arwan jawab aku..hikss..hikss..", "aku akan disini terus sampai kamu jawab pertanyaanku", "ARWAAAAAAAAN!!!!!!"

Aku menjadi tak menentu. Aku teriak. Aku gedor-gedor pintu. Aku tendang pintu.

"Heyyy... diam kamu!!"

"Pergi sana' berisik tau!!!"

"Dasar cewek gak punya malu!!"

Tetangga Arwan berteriak, aku tidak perduli. Aku akan tetap disini sampai mendapat jawaban.

Sampai akhirnya, ada tetangga Arwan yang memanggil polisi. Aku di tarik paksa oleh polisi, sudah seperti penjahat kelas kakap.

 Aku di tarik paksa oleh polisi, sudah seperti penjahat kelas kakap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback off

Drrtt....drrrttt

Handphone ku bergetar terus.
Troublemaker calling....

"Ya bapak Gauri", jawab ku malas-malasan.

"Fiya dimana kamu?"

"Pulang pak"

"Haduuuh...balik ke kantor" titah Gauri

"Pak ini sudah jam 7 malam loh"

"Kamu tidak datang ke acara selamat datang? Kenapa? Kamu kenal pak Arwan ya???" cecar Gauri.

"Bukan gi.." belum selesai aku menjawab Gauri sudah menyerobot bicara duluan. "Hee..itu gak usah sambil emut lolipop. Kayak bocah aja sih.."

"Kok tau??!" dengusku.

Situ cenayang?

"Apa sih yang gak saya tau tentang kamu. Kalo lagi banyak pikiran pasti beli lolipop terus ngemut-ngemut sambil bengong"

"Ckk..." dengus ku kesal.

"Cepatan balik kantor!"

Tuuuttt....

"Resek banget sih' ngeselin banget tu orang main nyuruh aja!!"

Drrrtt....drrrrttt

"Buseeeet apalagi coba", aku langsung mengambil handphone ku. Aku kira Gauri yang menelpon ku kembali, ternyata Editor.

"Halo miss..."

"Fiyari.. maaf ya saya belum bisa transfer uang untuk kamu", "Minat pembaca kamu sangat jelek. Walopun saya suka. Tapi respon pembaca malah kurang. Kamu buat lagi tulisan yang menarik"

"Iya miss.. makasih sebelumnya"

Aku harus nulis apa ya? Aku bingung. Tidak ada bahan dan ide. Tapi aku butuh uang!!

Ya lord...kasih ide dong, hikss..

Plisss tinggalkan jejak star yaa 😍
Makasiiiiihhh

Terjebak Mantan!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang