Part 7

18 0 0
                                    

Hari berganti hari Fiyari seperti tenggelam dalam pekerjaannya yang semakin hari semakin menumpuk. Tak jarang ia dan teman-temannya lembur hingga pagi hari bahkan menginap dikarenakan target yang semakin menggila.

"Milk for you and coffee for me" senyum Nando yang menghampiri meja Fiyari.

"Ada apaan nih? Tumben.." Fiyari merasa curiga melihat tingkah laku temannya ini yang mendadak perhatian.

"Yeee lu mah gitu"

Yummy...enak juga susu coklat ini.

Nando merapatkan badannya ke Fiyari, "Fi..kenalin gue sama cewek dong"

"Tuhhhh....bener kan, lo mah kalo baek pasti ada mau nya!", saut Fiyari yang langsung mencubit perut buncit Nando.

"Aduu..duuuh.... sakit Fi!"
"Pleaseee...ayo dong, yaa? Oke..oke?" sambung Nando

Nando itu pandai merajuk. Ia akan terus merajuk tanpa malu sampai apa yang ia inginkan terkabul.

Puppy eyes!

Akkkh...coba kalian bayangkan, cowok bertubuh gempal seperti Nando merajuk dan memasang puppy eyes?
Pengen dikempesin gak sih??!!! -____-"

"Mmmm....", Fiyari sedang malas meladeni Nando ia menjawab sekenanya.

"Fii..gimana kencan lo kemarin?" tanya mbak Pita duduk bergabung dengan kami, diikuti oleh Seno.

Fiyari memutar mata dengan malas, "Coba tebak gue ketemu sama siapa????"

"Mantan lo?" jawab Seno

Fiyari menggeleng pelan.

"Gebetan lo?", mba Pita ikutan menebak.

"Yeeee...si Fiyari mana punya gebetan sih Mbak!", celetuk Nando sambil melempar tissue ke arah mba Pita.

Fiyari mendengus kesal.

"Gue ketemu Gauri!!!" ucap Fiyari

"Shiiiiiiittttt........", ucap Nando dan Seno bersamaan.

"Sial amat sih hidup lo!" mbak Pita mengelus punggung Fiyari.

"Terus gimana??? Dia rusuh?!!", tanya Seno menggebu-gebu.

"Ya gitu deh.. dia ngaku-ngaku pacar gue", "terus dia merasa hebat udah menyelamatkan gue dari tuh kencan!"

Buahahahahahahahahaha.....
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.

Fiyari hanya tersenyum kecut.

"Ehhh balik..balik...panjang umur ni orang!",  ujar mba Pita sambil mengusir anak-anak lainnya.

"Njiirr...kenapa sih cepat banget balik meetingnya", ujar Nando.

Seno dan Nando kabur secepatnya kembali ke meja masing-masing begitu melihat Gauri berjalan kearah mereka.

-----

"Fiyari.." Gauri menjentikkan tangannya.
Fiyari sudah tau apa arti nya, ia berjalan masuk ke ruangan meeting.

"Iya Pak ada apa?"

"Saya lihat kamu tidak konsen kerja ya?", "Cuti karna ingin pergi kencan", "Typo bertebaran"

"Ck.. Bapak kan tahu itu saya disuruh sama Mama saya"

"Tadi nya saya ingin menarik kamu kembali ke team saya"

"Bapak mau saya masuk ke team Bapak lagi?? Tapi apa bisa Pak?", Fiyari yang tadi nya bersemangat kembali tertunduk lesu menyadari bahwa hal itu sulit, karna ia baru saja pindah.

"Saya akan mengurusnya. Tapi kamu berjanji harus fokus kerja"

Fiyari mengangguk pelan.

-----

"Saya mau Fiyari kembali ke team saya Pak" ujar Gauri ketika menghampiri Arwan

"Tidak bisa. Bapak kan tau saya disini baru"

"Fiyari harus banyak belajar dari proyek yang sedang dipegang dia sama saya"

"Saya akan mengajari Fiyari" jawab Arwan yang semakin berusaha menahan Fiyari.

"Kamu bisa ambil Pita. Dia sangat pintar dan bisa kamu andalkan"

"Saya tidak setuju. Saya tidak akan melepaskan Fiyari kembali ke team anda", Arwan menatap Gauri tajam

Ingin rasa nya aku tendang si Arwan!
Kenapa sih dia gak mau aku balik ke team Gauri??
Ujar Fiyari yang tak sengaja mendengarkan percakapan antara Gauri dan Arwan.

-----

"Kalau tidak ada yang perlu dibahas lagi saya mau permisi Pak" ujar Fiyari kepada Arwan ketika mereka sedang meeting berdua.

"Kenapa kamu tidak pernah memikirkan aku? Kenapa kamu melakukan apa-apa hanya sesuai keinginan kamu?", sambung Fiyari.

"Aku selalu melakukan semua sesuai keinginan ku?" ulang Arwan.

"Kamu tidak merasa?", "Baiklah aku akan jujur saja", "Bekerja dengan kamu sangat lah tidak nyaman".

Arwan tertegun. Dia menunduk.

"Kamu tidak merasa?", Fiyari menatap Arwan tajam.

"Aku belum melakukan apa-apa dan tidak benar aku tidak memikirkan kamu"

"Kalau begitu biarkan aku pindah ke team Pak Gauri"

"Kamu yang tidak memikirkan aku Fiyari. Buat apa aku memindahkan anggota team aku ke team lain? Aku butuh kamu di team aku Fii.."

Fiyari bangun dari kursi dan pergi meninggalkan Arwan.

-----

Fiyari turun membeli kopi setelah perbincangan dengan Arwan membuat hatinya mendidih dan ketika kembali ke ruangan ia melihat semua teman-temannya sedang berkumpul.

Seno menggerakkan tangannya memanggil untuk Fiyari bergabung dengan mereka.

Ternyata mereka sedang melihat Arwan dan Gauri diruang meeting, mereka seperti ribut. Terlihat sedang adu mulut.

"Ada apa ini?"

"Tuh liat lagi berantem" jawab Seno

"Kenapa?"

"Kata nya karna account PT. ABADI", jawab Nando sambil nyemil chiki taro.

Si Nando udah kayak nonton bioskop -_-

"Sebenarnya kita juga gak tahu mereka berantem karna apa?" jawab Shinta dengan manja.

"Baru kali ini saya melihat kepala cabang berantem rebutan account" ujar Julian heran.

"Mereka berdua seperti nya sama-sama keras kepala", celetuk Andi si Anak baru.

"Ckckck...mereka berdua tuh sama. Yang satu tidak mau kalah dan doyan marah, yang satu cuma pura-pura kalah. Dua-dua nya keras kepala dan selalu melakukan sesuatu semaunya sendiri!!"

Tanpa sadar Fiyari nyerocos terus mengomentari kedua bos nya itu.

Semua mata menoleh ke Fiyari. Mereka heran melihat emosi Fiyari yang meledak-meledak.

Mampus!
Mulut gue!!
Fiyari merutuk mulutnya yang tidak bisa dikontrol.

Fiyari yang merasa situasi tidak aman langsung pergi kabur meninggalkan kerumunan teman-temannya.

-----

Helloooo...terima kasih yaa buat yang setia ngikutin cerita ini 😘😘😘

Kalo mau ngasih masukan boleh banget loh.. ditunggu ya 🤗

Lanjut baca next part yukk double update nihhh ➡️➡️➡️

Terjebak Mantan!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang