Mohon maaf ya sebelumnya, cerita nya aku posting ulang. Aku bingung kenapa jadi berantakan gitu part nya 😓 karna aku gak ngerti jadi aku publish ulang deh hehehe...
---
Aku sudah di depan kantor. Bingung mau masuk ikut acara atau tidak. Sudah 5 (lima) menit aku diluar.
Hmmm.. akhirnya aku putuskan untuk masuk.
Acara sudah dimulai. Semua karyawan laki-laki bernyanyi, tak terkecuali Office Boy (OB) dan satpam. Ada yang bernyanyi dangdut, pop, klenengan, jazz. Tak lupa mereka memakai pakaian yang sama dan topeng yang sama.
Kocak banget sih sebenarnya acara ini. Bikin suasana antara atasan dan bawahan santai tidak ada batasan, tapiii tetap saling menghormati.
Sampai lah pada saatnya Arwan bernyanyi..
Dia bernyanyi lagu You Are The Reason.There goes my heart beating
Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back nowThere goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless nowI'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, cause I need you to see
That you are the reason"Waaaaa....ini pasti pak Arwan!!" jerit mbak Pita sambil memukul paha ku.
"Fiii! Kamu dengar gak sih?" pekik mba Pita saat dilihatnya aku sedang bengong melihat ke arah sang penyanyi.
"Kasih tau aku Fi.. ini dia kan??"
"Eh, apa mbak?"
mengalihkan pandangannya dari sang penyanyi kembali kepada rekan kerja nya yang berdecak sebal."Ini pak Arwan kan???"
"......."
"Fiiii!!! Kok pergi sih?!!" mbak Pita teriak kesal.
Aku keluar ruangan menyusuri koridor kantor. Lalu menangis dipojokkan.
Arwan kamu gak perlu pakai topeng atau apa pun untuk menutupi diri bahwa itu kamu. Aku tau kamu.
Wajah yang selalu dihiasi senyum tulus mu. Sikap yang begitu lembut, perhatian yang begitu besar membuat aku selalu ingat dengan diri mu.
Tapi aku gak akan pernah kembali kepelukanmu.
"Eheemmmm"
Spontan aku langsung mendongak ke arah atas dan langsung berdiri.
"Kamu kenapa nangis?" tanya Gauri.
"....."
Tiba-tiba Gauri menghapus air mata yang sudah membasahi pipi ku.
"Saya antar kamu pulang ya". Baru mau menjawab seperti biasa Gauri selalu memotong duluan, "Saya tidak terima penolakan"
Arwan pov
"Pak Arwan..." panggil seseorang
"Ah ya.." membuat aku tersadar dari lamunan ku.
"Jangan bengong pak ntr kesambet' ini magrib loh.."
"Hahaha...iya Seno, sorry saya cuma sedikit bingung sama acara nanti" jawab ku sambil membolak-balikka topeng aneh yang harus dipakai untuk acara nanti malam.
"Hehehe iya pak.. disini memang tradisi nya begini. Seru sih pak. Fiyari tuh paling jago nebak loh pak.. dia kalo nebak pasti bener" Seno terkekeh.
"Masa sih.." aku tak percaya
"Nanti bapak lihat saja. Oya pak maaf sebelumnya..."
"Kenapa?"
"Fiyari kan ada dibawah bapak.. Mmm...maaf ya pak... Mmm... jangan nanya soal pribadi ya ke Fiyari"
"Soal pribadi? Seperti apa? Pasangan?"
"Ii...iiya pak. Jadi Fiyari tuh semenjak putus sama pacar nya dia seperti terpuruk pak"
Aku tertegun.
"Iya Seno.. tenang saja. Saya profesional kok. Saya gak akan nanya apa pun ke Fiyari"
"Makasih pak hehee"
--
Fiyari Fredella adalah wanita yang penuh dengan pesona. Belum lagi ditambah dengan daya tariknya yang hebat. Banyak pria yang menyukai nya, tapi tidak pernah sekali pun Fiyari menyadari akan hal ini. Dia begitu hangat dan penuh perhatian.
Entah kenapa aku tidak bisa menerima sosok yang begitu sempurna di mata ku.
Semenjak putus berapa tahun yang lalu aku selalu stalking semua akun media sosial dia. Tak pernah ada postingan dia dengan laki-laki mana pun. Hmmm..mungkin yang dikatakan Seno benar? Sedalam itu kah perasaanmu kepada ku Fiyari?
Next next next 😚😋 ➡️
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Mantan!!
RomanceUntuk kamu yang selalu membuat aku tersenyum Untuk kamu yang selalu memberi aku kebahagiaan Terima kasih kamu telah mengisi hari-hari ku. Terima kasih telah menghancurkan mimpi-mimpi ku untuk membawa hubungan ini kejenjang pernikahan Terima kasih te...