"Lilyyy...." teriak Adit.
Lily menoleh mencari asal suara yang memanggil namanya. "Apa Dit?" Tanya Lily saat Adit berada di hadapannya.
"Lo nanti sore mau ke gym gak? Kalo mau, gue jemput." Tanya Adit.
"Emm, boleh. Tapi gue bawa kendaraan sendiri aja Dit. Makasih." Jawab Lily.
"Oke kalo gitu, nanti sore gue tunggu ya." Ucap Adit antusias. "Yuk ke kelas, ini hari terakhir perang." Lanjutnya lalu meninggalkan Lily. Lily pun tersenyum dan melanjutkan langkahnya mengikuti Adit menuju ruangan ujian.
Setiap hari sabtu, Lily memang suka pergi ke gym setiap sore. Disana ia berolahraga dan melepas semua beban yang ada di pikirannya. Di gym, Lily mempunyai banyak kenalan. Sehingga disana ia merasa nyaman layaknya rumah sendiri.
"Pagi kak." Seru Rafa saat Lily duduk di kursinya.
"Besok minggu sore ada acara gak?" Tanya Rafa.
"Gak." Ketus Lily.
"Yee jutek amat. Aku jemput ya." Ucap Rafa sembari menyunggingkan senyum termanisnya itu. "Jangan nolak, nanti kakak nyesel." Lily menoleh heran.
Belum juga Lily menjawab, Rafa pergi keluar ruang ujian bersama teman-temannya.
'Dasar anak aneh' batin Lily.
######
Kringgg... kringggg...
Bel sekolah berbunyi nyaring. Menandakan waktu ujian telah usai. Semua siswa siswi bersorak, karena mulai hari senin sekolah bebas. Maksudnga tidak ada kegiatan belajar mengajar. Hanya saja diisi dengan kegiatan lomba olahraga basket, volly, dan sepak bola antar kelas.
"Besok aku jemput ya." Bisik Rafa kepada Lily. Lily hanya menoleh sekilas dan mengangguk tanpa bicara sepatah katapun pada Rafa.
"Aku pulang duluan, cantik." Lily mengangguk lagi.
"Jadi ya Ly, anak-anak pada nunggu." Ucap Adit saat Lily membereskan buku dan alat tulis. "Iya bawel dah lu." Jawab Lily menggeleng.
"Yaudah gue duluan ya." Seru Adit lalu beranjak keluar.
Pada saat Lily mulai melangkahkan kaki untuk pulang, Rena, May, dan Feby menghalangi jalannya, membuat Lily kaget.
Lily mengusap-usap dadanya karena jantungnya hampir saja copot. "Kirain siapa."
"Ly, maafin gue ya. Gue gak tau kalo di rumah lo ada masalah. Maafin gue banget." Ucap Feby memohon.
Lily tersenyum dan menggelengkan kepala melihat aksi sahabatnya itu. "Apasih lo Feb, lagian gue gak marah ko. Maafin gue juga ya, kemaren gue sensitif banget. Bukan pms tapi." Lily tertawa kecil.
"Yaudah, kita baikkan ya?"
"Iya, ayo pulang." Ajak Lily.
Sesampainya di tempat parkir sekolah, ketiga sahabat Lily mencari-cari letak mobil Lily.
"Ly, mobil lo mana?" Tanya May mencari-cari mobil milik Lily.
"Gue gak bawa. Gue bawa motor." Jawab Lily. "Tuh motor gue." Tunjuknya ke arah motor yang ada di ujung tempat parkir.
"Kenapa gak bawa mobil lagi?" Tanya Rena.
"Ibu gue mulai besok kerja lagi di Universitas." Seru Lily.
Rena, May dan Feby ber 'OH' ria.
"Hem, by the way, pake nanyain mobil. Kayaknya pada mah nebeng nih." Lily tertawa tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Di Ujung Senja
RomanceRafa Reynatha Ramdhani (Rafa) seorang anak Bad Boy, yang berusaha meluluhkan hati seorang gadis yang bernama Lily Anathasa Aurellia (Lily). Akankah ia berhasil meluluhkan hati gadis yang sangat cuek dan dingin itu? Lalu bagaimana kisah perjalanan c...