"Assallamualaikum Bu, Kak." Ucap Lily saat ia sampai di dalam rumah.
Tampak tak ada satu orang pun yang berada di rumah. Sepi. Itulah suasana di rumahnya kini.
"Kemana semua orang?" Gumam Lily saat selesai melepas sepatu sekolahnya.
"Bi.." teriak Lily.
Masih tak ada sahutan dari siapapun.
"Ah mungkin mereka sedang keluar." Ucap Lily.
Saat ia memasuki kamar yang bernuansa simple dan penuh dengan alat-alat lukis, serta terdapat rak yang di penuhi raturan novel koleksinya. Ia rebahkan tubuhnya ke kasur empuk berwarna bersprei putih.
"Cape banget hari ini." Gumamnya sembari memejamkan mata.
Namun beberapa menit saat ia memejamkan mata, ia merasa gerah dan berniat mandi. Tapi saat Lily melangkah menuju kamar mandi, dia melihat sebuket bunga mawar merah yang cukup besar berada di kursi dekat jendela kamar.
"Bunga siapa ini?" Tanyanya mengambil bunga tersebut. "Bagus banget, kayaknya Kak Zayn ngasih kejutan deh." Ucapnya girang.
"Tapi kemana dia? Kok gak ada di rumah." Tanyanya bingung. "Telpon ah, kali aja lagi keluar sama Ibu."
Lily mengambil telpon di dalam tas sekolahnya, lalu mencari nomor Zayn.
"Assalamualaikum Kakakku." Seru Lily saat telponnya tersambung.
"Waalaikumsalam. Ada apa nih? Kalo di denger-denger, kayak yang lagi bahagia." Ucap Zayn di sebrang sana. "Terus tumben ngomongnya aku lagi, bukan gue." Suara tawa Zayn renyah.
"Heheheh kali-kali gak apa-apa kan?. Tunggu dulu, Kakak lagi sama Ibu di luar ya?" Tanyaku.
"Iya, ini Ibu sedang berbelanja kebutuhan rumah. Jadi Kakak antar. Itung-itung nyari angin, bosan di rumah terus."
"Kak, Kakak ngasih bunga ya buat aku? Hemmmm soswet banget Kak." Seruku sembari menyunggingkan senyum bahagia.
"Hah? Apa? Bunga, nggak tuh." Terdengar suara Zayn yang keheranan dengan ucapan Lily.
"Ah Kakak hoby banget jailin aku. Jujur aja deh Kak, gak usah malu." Goda Lily.
"Serius Ly, Kakak gak ngasih bunga sama kamu."
Lily kaget mendengar jawaban dari Zayn. "Lalu siapa dong? Ibu? Bibi?"
"Kayaknya Ibu nggak ngasih deh. Soalnya dari pagi ibu nggak kelihatan beli bunga." Jawab Zayn. "Dan mana mungkin Bibi." Lanjutnya.
Lily hanya terdiam memikirkan siapa yang memberikan sebuket bunga ini padanya.
'Apa mungkin dari Rafa?' Batin Lily.
"Hey, Ly?" Ucap Zayn membuyarkan pikiran Lily.
"Eh i-iya Kak. Apa?" Ucap Lily gugup.
"Kakak tutup telpon ya, sebentar lagi Kakak sama Ibu akan pulang."
"Iya Kak."
Lily pun menutup telpon sepihak. Dan ia masih terbingung siapa yang memberikan bunga ini.
Dan lagi-lagi Lily di kejutkan dengan sebuah surat yang terselip di bagian samping bunga mawar tersebut.
Saat dia membuka dan membacanya, ia kaget.
Dariku, untukmu semoga kau suka
Aku mencintaimu Lily Anatasha Aurellia'Dari siapa ini?' Tanya Lily pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Di Ujung Senja
RomanceRafa Reynatha Ramdhani (Rafa) seorang anak Bad Boy, yang berusaha meluluhkan hati seorang gadis yang bernama Lily Anathasa Aurellia (Lily). Akankah ia berhasil meluluhkan hati gadis yang sangat cuek dan dingin itu? Lalu bagaimana kisah perjalanan c...