"Akhirnya." Seru Rafa saat setelah selesai menghabiskan satu porsi spagettynya.
"Mau pesen lagi?" Tanya Rafa kepada Lily.
"Gue kenyang." Jawabnya singkat.
"Kenyang? Masa itu masih ada." Tunjuk Rafa kepada piring Lily yang masih tersisa setengah spagetty.
"Gue kenyang." Jawabnya sekali lagi.
Rafa pun berdiri lalu beranjak menuju kasir. Sedangkan Lily masih dengan posisi duduknya, dengan arah pandang ke jalan raya yang begitu ramai.
"Mau pulang atau kita keliling kota?" Tanya Rafa setelah kembali ke meja tempat dia dan Lily duduk.
Lily langsung melihat jam tangan berwarna hitam yang terpasang di tangan kirinya. Memang waktu tak pernah permisi untuk berlalu, waktu kini sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB.
"Anterin gue pulang aja." Ucap Lily sembari berdiri.
"Yaudah, tapi malam nanti jadi kan?"
Lily mengangguk, diikuti dengan senyuman bahagia yang terukir di wajah Rafa.
*******
15.00 WIB
"Kamvret! Nih bocah kemana sih?" Decak Riki.
"Mungkin lagi sama Lily kali, biasalah anak itu kan baru jatuh hati lagi sama cewek." Timpal Fajar tenang.
Tak lama dari itu, Eza dan Nanda datang menghampiri mereka.
"Gue bawa sesuatu buat kalian." Seru Eza sembari duduk di kursi samping Riki.
Riki mendongak, lalu memandang ke arah Eza dengan pandangan penuh tanya. "Apa?"
Tana menjawab pertanyaan dari Riki, Eza dengan perlahan membuka kardus berukuran sedang yang di bungkus rapih. Riki dan Fajar tampak terlihat sangat penasaran bercampur tegang, karena melihat Eza yang begitu amat hati-hati membuka bungkusan tersebut.
Sedangkan Nanda, sedari tadi sibuk mengelap keringat di pelipis Eza yang terus keluar.
Dengan sangat pelan, Eza membuka bungkusan itu. Teliti dan telaten, sampai-sampai memakan waktu yang cukup lama.
"Ayok buka!" Seru Fajar antusias.
"Iya lama banget!" Timpal Riki.
Eza berdecak. "Tenang bro! Kita mesti hati-hati."
"Emang isinya bom?" Tanya Riki heran.
Eza tak membalas pertanyaan Riki, melainkan ia melanjutkan proses pembukaan bungkusan tadi yang sempat tertunda.
1 menitt...
2 menitt...
Akhirnya...
Kreskk...
Nanda, Riki, dan Fajar, semakin membulatkan kedua mata mereka, menunggu-nunggu bungkusan itu terbuka dengan sempurna. Karena penasaran dengan isinya.
Kreskk...
Dan,
"AH EDAN LO!" Bentak Riki.
"Emang somplak banget otak lo! Gue kira apa!" Timpal Fajar sembari menoyor kening Eza.
Eza tertawa terbahak-bahak. "Iya kali ini bom!" Ucapnya di sela-sela tawa.
"Ya Allah, ampunilah sahabat hamba-Mu yang goblok ini." Seru Nanda.
"Emang gila gue punya sahabat kayak lo." Seru Riki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Di Ujung Senja
RomanceRafa Reynatha Ramdhani (Rafa) seorang anak Bad Boy, yang berusaha meluluhkan hati seorang gadis yang bernama Lily Anathasa Aurellia (Lily). Akankah ia berhasil meluluhkan hati gadis yang sangat cuek dan dingin itu? Lalu bagaimana kisah perjalanan c...