Harus, gue ga menerima penolakan titik.
🌞 🌞"Hai Velly." Sapa Melati, di pintu kelas.
Sekarang mereka berada dikelas yang sama, keduanya juga heran bisa satu kelas dan sekarang menjadi chairmate, padahal murid di SMA Merdeka ini dibilang tidak sedikit.
"Hello Mel, tumben baru dateng."
"Ngapain juga dateng pagi Vel, kan udah gak di mos." Ucap Melati, seraya menaruh tas nya diatas meja.
"Bener juga si hahaha, btw lo adik nya Frans ya? kok lo gak bilang gue sih." Tanya Velly, seraya mendekatkan badan nya ke arah Melati, menyelidik.
"Frans mah pembokat gue kali Vel, oh ya kok lo tau dia sih?."
"Mana ada yang gak kenal seorang Frans sih, Melati."
"Gue akuin sih, Frans itu emang ganteng, yaa.. cuman dia nyebelin. Setiap gue ke kamar nya pasti baju kotor dimana-mana kalau gue omelin pasti gue dikatain bawel, pokoknya dia tuh nyebelin bin jorok." Ucap Melati meyakinkan Velly dengan sederet ucapan nya barusan.
"Tetep aja orang ganteng di mata gue tetep ganteng, btw gue boleh dong main kerumah lo."ucap Velly memasang puppy eyes miliknya.
"Jiji, Velly Lavenya." Melati memutar bola mata nya malas.
🍜🍜🍜
Kantin.Pelajaran Matematika yang diajar bu Mega pun telah usai, sekarang waktu yang ditunggu-tunggu murid SMA Merdeka untuk pergi ke kantin.
Melati dan Velly sekarang sudah berada di Kantin, mereka memesan bakso pak Jono yang seantero sekolah sudah dikenal sangat enak. Melati dan Velly pun dengan lahap memakan bakso mereka masing-masing, dengan sesekali berbincang-bincang hal kecil, dari mulai hobby, teman, dan masih banyak lagi.
"Woi Vel, gue duduk sini ya." Ucap Rayn tiba-tiba, bersama kedua temannya.
Ternyata Rayn si orang nyebelin.
Melati menatap Velly seolah berkata please jangan, Vel.
"Hm, ok silakan." Jawab Velly akhirnya.
Bodoh banget si Vel.
"Ray, ini bukan nya cewek yang kemarin ya?." Ucap Rendy menyenggol lengan Rayn ditengah-tengah hening nya meja mereka.
"Yang mana?." Tanya Rayn, sambil sesekali melahap satu bakso miliknya.
"Depan lo paul."
Rayn reflek menghadap kearah depan nya dan mengangguk-ngangguk untuk menjawab pertanyaan Rendy.
"Btw nama lo siapa?." Tanya Zero, yang sudah pasti pertanyaan itu ditujukan kepada Melati.
"Gue?." Melati yang ditanya malah nanya balik membuat Rayn geram.
"Namanya Melati Adelia, dipanggil nya Melati." Jawab Rayn lengkap.
Velly, Rendy, Zero termasuk Melati saling bertatapan heran.
"Kok lu .. "
Belum juga Melati melanjutkan nya, perkataan Melati diselak Rayn seolah Rayn bisa mengetahui apa yang dipikirkan Melati."Tau lah, gara-gara lo gue jadi kena hukuman sama anak osis, karena buku mos sialan itu."
"Itu mah salah lo aja emang males."
"KOK GUE!?."
Rayn menegukan jus mangga nya dengan emosi."Lo pada mau makan apa mau ribut si? Hati-hati lho jadi cinta, mau?." Ledek Zero sembari menatap Melati dan Rayn bergantian.
"NAJIS." Jawab mereka bersamaan.
Velly, Zero, dan Rendy hanya cengengesan, sedangkan Melati dan Rayn memasang muka kesal nya masing-masing.
"Btw nama gue Rendy Dernanda, anak kelas Ips 3, kalau lo main ke wilayah Ips pasti deh gak ada yang gak kenal gue, jelas gue kan paling ganteng." Ucap Rendy menyeringai.
"Oh iya kalau nama gue, Zero Muhammad Geofahri , ya lo bisa nilai sendiri lah, gue paling ganteng di antara ke dua teman gue ini." Ucap Zero.
Melati menganggukan kepala dan tersenyum kepada Zero dan Rendy.
Sebelum mereka kembali ke kelas, tentunya terlebih dahulu mereka membayar makanan yang mereka makan.
"Sial, gue lupa bawa dompet." Ucap Rayn saat merogoh kantong celana nya yang tidak didapatkan dompet nya.
"Bayarin gue dulu deh, Zer, Ren."
"Duh bukan nya gamau nih Ray, tapi.."
"Gue yang bayar" Ucap Melati memotong percakapan mereka.
"Pak bakso nya dua sama jus nya juga dua kembalian nya ambil aja." Ucap Melati, seraya memberikan uang seratus ribu rupiah.
"Makasih ya neng."
"Ternyata lo bisa baik juga, thanks ya." Ucap Rayn sambil memasang senyum selebar-lebarnya.
Diliat-liat si kutu kupret ini ganteng juga, apasih Mel please deh.
"Santai." Ucap Melati cuek dan meninggalkan Rayn.
"Cuek banget." ucap Rayn, seraya menyesuaikan jalan nya dengan Melati.
"Mau apa sih? Udah untung tadi ada gue."
"Mmm gua mau nanti pulang sekolah bareng sama gua ok?, hitung-hitung lo udah baik aja sama gua."
"Enggak."
"Harus, gue ga menerima penolakan titik, see you Melati." Ucap Rayn, seraya berjalan mendahului Melati dan Velly, diekori oleh kedua temannya.
"Yaudah si Mel gpp, terima aja tawaran Rayn, lagi lo tuh termasuk orang beruntung lho, Rayn itu banyak yang naksir, mulai dari kaka kelas duh banyak banget deh yang ngedm dia, terus temen sekelas nya. Bahkan temen smp gue rela-rela in masuk sini demi bareng sama Rayn." Ucap Velly.
"Lo se smp sama dia?" Tanya Melati, sambil mengangkat satu alisnya.
"Iya Melati, kok lo baru sadar sih. Gue, Rayn, Zero, dan Rendy itu satu sekolah dari smp, apa lagi sama Rayn gue dari tk bahkan rumah kiya dekatan."
🌸🌸🌸
HAI BALIK LAGI NIH,JANGAN LUPA COMMENT YHA! DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN CARA VOTE, SEMOGA SUKA THANKYOU💫💙
KAMU SEDANG MEMBACA
MELATI [COMPLETED]
Teen Fiction#8 sma in [ Friday, 25 july 2020 ] #7 persahabatan in [ Saturday, 26 july 2020 ] #7 baper [ Saturday, 26 july 2020 ] [CERITA REMAJA DISERAGAM PUTIH ABU-ABU]