Chapter 1: Pernikahan Dadakan!

3.9K 407 19
                                    

Kyungsoo berlari menaiki satu per satu anak tangga dengan Gaun pengantin yang sungguh membuatnya kerepotan karena begitu mengembang sehingga ia harus menjinjingnya untuk bisa melangkah sedikit cepat.

Ia sudah tidak tahan lagi, kyungsoo sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi. Dengan tergesa-gesa ia melangkahkan kakinya menuju ke lantai dua. Wajahnya sudah pucat,  keringat dingin membasahi pelipisnya membuat riasan diwajahnya sedikit luntur. Ia tidak peduli, kyungsoo hanya ingin membuang rasa sakit ini segera.

Tak berselang lama, akhirnya dia sampai di lantai dua dan langsung memasuki suatu ruangan dengan  banyak hiasan bunga dipintunya juga manik-manik sepasang merpati.

Kyungsoo menutup pintu itu keras hingga terdengar suara 'BLAMM!' yang menggema. Ia kembali berlari kecil menuju ruangan lain yang ada dalam kamar itu yang sepertinya adalah Kamar mandi.

"Aku tidak tahan lagi, hosh.. hosh.." ucapnya dengan nafas terengah-engah.

Dengan segera ia menurunkan gaun pengantinnya dan membiarkannya terletak sembarangan di lantai. Hingga hanya tersisa bra dan dalaman bawah yang menutupi tubuh mungilnya. Setelahnya kyungsoo membuka penutup kloset lalu menurunkan dalamannya dan duduk diatasnya.

"Ohh.. ya ampuun.... Leganyaa. uuh~" Erangnya lega karena sedari tadi menahan sakit perut dan sesuatu yang mendorong keluar.

Sejak sebelum resepsi dimulai, kyungsoo sudah mengeluh pada eommanya agar diizinkan untuk ke kamar mandi. Tapi eommanya melarang karena alasan nanti bisa-bisa make up kyungsoo luntur. Dan eommanya samasekali tidak mau menanggung resiko jika ternyata kyungsoo malah kabur dari perjodohan ini dengan kedok alasan ingin ke kamar mandi.

Jadilah kyungsoo menahan rasa mulas diperutnya dari sore hingga sekarang malam sudah mulai larut.

Memang beberapa kali rasa mulasnya sempat menghilang, tapi tak berselang lama rasa mulas itu datang kembali. Dan parahnya muncul tepat saat ia mengucap janji suci bersama seseorang yang dijodohkan dengannya.

#Flashback on

"Park Chanyeol-ssi, Bersediakah anda menjadi suami dari D.O Kyungsoo, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, untuk saling menghargai dan mengasihi, sampai maut memisahkan. Apakah anda bersedia?" Ucap sang pendeta.

"Aku bersedia" Jawab Chanyeol dengan sepenuh hati. Sekaligus senyuman yang tak henti terkembang di bibirnya.

"D.O Kyungsoo-ssi, Bersediakah anda menjadi istri dari Park Chanyeol, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, untuk saling menghargai dan mengasihi, sampai maut memisahkan. Apakah anda bersedia?" Ulang sang pendeta yang kini ditujukan pada Kyungsoo.

Akan tetapi, yang ditanya sendiri tidak menaruh fokusnya sekarang. Sejak sang pendeta melantunkan ayat-ayat janji suci, kyungsoo hanya termenung merasakan rasa mulas yang daritadi terus ditahannya.

Keringat dingin keluar dari pori-pori disekujur tubuhnya, perutnya ini memang tidak bisa diajak kompromi.

Beberapa saat tidak ada jawaban dari kyungsoo membuat para undangan yang hadir mulai resah. Beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik. Sedangkan Eomma Kyungsoo sudah ikut berkeringat dingin takut jika kyungsoo benar-benar tidak akan menerima perjodohan ini. Appa kyungsoo pun begitu.

Disisi lain, Mama Park dan Tuan Park juga gelisah  menunggu kyungsoo yang tidak kunjung menjawab janji suci. Adapun Yoora, kakak perempuan Chanyeol yang menghadiri resepsi itu hanya mendesah pelan. Ia mengira bahwa kyungsoo sekarang tidak mampu menjawab karena gugup. Yoora memakluminya.

Love After | Chansoo [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang