Chapter 13: Perjuangan

1.1K 199 16
                                    

Pagi ini dilingkupi suasana nyaman. Hujan baru saja berlalu dan meninggalkan jejak basah di tanah. Matahari mulai mengintip dari sebalik awan kelabu yang bergerak menjauh. Sinarnya terbias pada dedaunan basah, cahayanya berkilauan darisana seperti tumpukan kristal. Musim semi sedang dalam puncaknya

Tiga orang sedang berdiri didepan cafe Kyungsoo. Masing-masing merasakan perasaan yang berbeda. Tenang, gugup, atau bahkan bersemangat. Setelah menghirup nafas panjang, mereka akhirnya masuk ke cafe dengan segenap keyakinan.

"Oh? Apa kalian para pelamar?" sambut Kyungsoo setelah mereka masuk. "Benar nyonya," jawab salah satu diantara mereka yang seorang pria.

"Baik, duduklah di meja dengan empat kursi itu. Aku hanya ingin menanyakan sedikit pertanyaan ke kalian."

Mereka dengan gugup duduk di kursi yang telah disediakan. Ini bukan seperti intimidasi, namun suasana yang intens itu tercipta karena wibawa yang Kyungsoo perlihatkan. Ini terasa seperti interview resmi di sebuah perusahaan.

Setelahnya, Kyungsoo menyusul duduk di depan mereka. "Apa kalian gugup? Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Namaku Park Kyungsoo, pemilik cafe ini. Nah, sekarang mari kita hilangkan kecanggungan ini dengan perkenalan kalian, jangan lupa untuk menyebutkan posisi yang kalian inginkan." Dengan senyum cerahnya, Kyungsoo mengubah kembali suasana disana menjadi loyal.

"Namaku Xi Luhan, usia dua puluh dua tahun. Aku belum pernah berkuliah, namun nilai akademikku cukup tinggi. Aku menginginkan posisi kasir," ucap seorang wanita bermata rusa memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Berikutnya, seorang pria menyahut, "Namaku Kim Jongdae, usia dua puluh lima tahun. Teman satu universitas Baekhyun. Skripsiku telah usai dan aku tinggal menunggu acara penamatan. Lebih dari itu aku ingin mengisi waktuku dengan bekerja disini sebelum memulai magang di perusahaan besar pamanku. Aku memiliki komunikasi yang baik, jadi aku menginginkan posisi waitress."

Yang terakhir, seorang wanita bermata kucing memperkenalkan dirinya, "Namaku Kim Minseok, sepupu jauh Baekhyun. Usiaku dua puluh sembilan tahun. Aku memiliki sertifikasi dalam memasak, jadi semoga aku bisa membantumu di dapur."

"Baiklah, kalian sudah diterima disini. Kita akan melakukan tes kemampuan masing-masing dengan membuka cafe ini secara langsung. Ah, aku akan lebih nyaman jika kalian tak memanggilku nyonya."

"Boss?"

"Eonni?"

"Kyungsoo-aa?"

"Aah baiklah, apapun itu. Aku jadi merasa akrab dengan kalian. Tolong kerjasamanya ya..." Kyungsoo memungkasi interview singkat itu kemudian secara resmi membuka cafe miliknya.

Pelanggan pertama mereka adalah Eomma Park dan teman-teman arisannya. Eomma Park tentu tidak melewatkan sesi promosi kepada mereka, membangga-banggakan menantu tentunya sebuah tradisi bagi para mertua. Dan reaksi dari orang-orang tua itu tentu saja iri. Bagaimana Eomma Park begitu beruntung dengan mendapatkan menantu yang cantik, imut, bahenol dan pintar masak seperti Kyungsoo?

Dunia ini tidak adil dengan adanya pasangan yang sempurna seperti Chanyeol dan Kyungsoo.

Nampaknya keramaian yang dibuat oleh para orang tua menarik perhatian pejalan kaki yang lalu lalang di depan cafe Kyungsoo. Satu persatu dari mereka memasuki cafe, penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Kemudian disusul oleh gadis-gadis yang dulunya penggila Chanyeol. Mereka sepertinya kecewa karena tak ada lagi ornamen serta foto-foto Chanyeol di dalam cafe itu. Namun, pelayanan yang baik dan keramahan Kyungsoo mungkin akan membuat mereka kembali datang ke cafe itu.

Hari pertama cafe Four Season, boleh dibilang cukup sukses.

"Sebentar lagi tengah hari. Aku akan keluar sebentar, ada jadwal rutin yang harus kulakukan" kata Kyungsoo kepada para pegawainya. "Baik bos, ke gym?" tanya Jongdae.

Love After | Chansoo [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang