LARANGAN MENCELA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

23 1 0
                                    

🔰🌷✔️
■◎■◎■◎■
📕

483- وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ, فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا - رَوَاهُ اَلْبُخَارِيّ ُ . وَرَوَى اَلتِّرْمِذِيُّ عَنِ اَلمُغِيرَةِ نَحْوَهُ, لَكِنْ قَالَ: - فَتُؤْذُوا الْأَحْيَاءَ -

Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam bersabda: Janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah mati, karena telah lewat apa yang sudah mereka perbuat (riwayat alBukhari).  Dan diriwayatkan oleh atTirmidzi dari alMughirah radhiyallaahu anhu semisalnya, akan tetapi ada lafadz: sehingga kalian menyakiti yang masih hidup

📌 PENJELASAN:

Nabi shollallahu alaihi wasallam memberi bimbingan adab untuk tidak mencela orang yang sudah meninggal dunia. Karena orang yang mati sudah berlalu amal perbuatannya. Nabi shollallaahu alaihi wasallam juga melarang mengungkit-ungkit kesalahan dari orang yang sudah mati kepada teman dekat atau karib kerabatnya karena itu menyakiti mereka yang masih hidup.

Tidak termasuk larangan ini adalah ilmu jarh wat ta’dil dalam ilmu hadits. Tidak mengapa menyebutkan keadaan perawi-perawi yang lemah, suka berdusta, dan sebagainya sebagai bentuk penjagaan terhadap syariat (Lihat Syarh Bulughil Maram li Athiyyah Muhammad Salim)
 
〰〰〰

📝 Disalin dari buku "Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam (Syarh Kitab al-Janaiz Min Bulughil Maram)".  Penerbit Pustaka Hudaya, halaman 156-157.

💺 Penulis: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله.

🎁 hashtag serial kajian ini :  #fiqih_mengurus_jenazah

〰〰〰〰〰〰〰
📚🔰Salafy Kendari || http://bit.ly/salafy-kendari

Syarh Kitab al-Janaiz Min Bulughil MaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang