10

863 181 21
                                    

Berbulan-bulan telah dilewati oleh Yein dan Jungkook dengan penuh perjuangan yang sulit. Manusia-manusia bejat menurut Jungkook itu tidak berubah sama sekali dalam hal memperlakukan dirinya dan juga gadis kesayangannya, malah mereka semakin brutal dan brutal.

Tidak akan pernah hilang dari ingatan Jungkook bagaimana Yein terus berada di sisinya untuk membela dirinya walau hanya akan berteriak tidak jelas di hadapan manusia yang mengganggunya.

"Hey manusia anjing!" panggil seseorang dari belakang Jungkook.

Jungkook tidak menanggapi, ia terus sibuk dengan sapunya.

"Kurasa kau juga mulai bermasalah dengan pendengaranmu!"
Manusia bejat itu geram, ia beralih berjalan ke hadapan Jungkook. Jungkook masih tetap tidak peduli.

"Ini, kau buangkan juga sampahku," manusia bejat itu membuang sampah-sampah makanannya ke lantai yang baru saja disapu Jungkook.

Jungkook terkejut bukan main.
"Tidak bisakah untuk mengatakan tolong?" Jungkook menatap sangar.

"tidak! Untuk apa meminta tolong pada hewan?"

Sungguh, Jungkook sama sekali tidak marah mendengar hal itu. Ia kembali melanjutkan kegiatan menyapunya tanpa peduli dengan sampah yang dibuang oleh si manusia bejat itu.

"Kau tuli ya? Kuperintahkan kau untuk membuang sampah-sampahku! Ah, kau mulai tidak bisa mendengar pasti tertular oleh gadis itu!"

Jungkook tidak tahan lagi, gadisnya sudah dibawa-bawa, ia membuang jauh sapu yang dipegangnya kemudian menatap garang manusia bejat itu.

"Apa yang kau katakan barusan?" Jungkook berjalan mendekat. Tetapi manusia bejat itu tidak takut sama sekali, ia malah balik menatap Jungkook dengan tidak kalah garang.

"Kau bodoh! Jika di Korea ada istilah tinggal kelas pasti kau salah satu yang mendapatkannya, sejak kapan jika tuli bisa menular? Hahaha..." Jungkook menggila jika Yein sudah disinggung.

Mereka saling menatap, Jungkook berusaha untuk tidak melayangkan pukulannya kepada manusia bejat di hadapannya itu.

Ia telah bersumpah kepada Yein di hadapan bukit belakang sekolah bahwa ia tidak akan melukai orang lagi. Jungkook tidak ingin Yein kecewa, beberapa bulan ini ia berusaha keras untuk tidak mengingkari sumpahnya.

"Kau tidak berani memukulku karena sudah menerima peringatan dari sekolah, iya kan? Ayo pukul aku! Aaa aku tahu, aku akan mulai memukulmu dengan begitu kau akan balik memukulku dan kita impas seperti waktu itu," pria bejat itu menyeringai.

Jungkook menghela napas panjang.

Dalam hatinya ia terus merapalkan,
"Ingat sumpahmu pada Yein! Jangan buat dia kecewa!"

Setelahnya Jungkook kembali menjangkau sapunya kemudian kembali melanjutkan piketnya.

Tak

Jungkook jatuh telungkup, wajahnya mencium lantai.

Pria bejat itu menendangnya dari belakang tanpa ia sadari.

Jungkook ingin bangkit, namun tubuhnya ditahan oleh kaki pria bejat itu di atas punggungnya sedetik kemudian pria bejat itu mulai menghentak-hentakkan kakinya di punggung Jungkook setelahnya ia menendang-nendang rusuk kiri Jungkook. Jungkook tidak melawan, ia hanya menerawang terus mengingat sumpahnya.

"Jangan memukuli orang lagi ya? Aku tidak ingin kau dikeluarkan dari sekolah, aku tidak ingin sendiri lagi."

"Baiklah."

Secret ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang