Keluarga bapa Jin Erlangga

86 6 0
                                    

Tok-tok

"Nara! Bangun, nak!"

Ketukan pintu dan suara lembut dari luar kamar membuat lamunan Nara buyar.

"Iya, Bun! Nara udah bangun!"

Sahut seorang gadis dari dalam kamar. Ya gadis tanggung itu sudah sejak subuh bangun, bukannya mandi dan sia-siap berangkat, Nara malah sibuk berhalusinasi dengan ponselnya.

Nara Citra Nabila, gadis usia 16 tahun yang super aktif dengan khayalannya, namun berbanding terbalik dengan dunia nyatanya. Dia terlihat begitu ramah dengan orang terdekatnya namun akan menjadi gadis cuek dihadapan orang-orang yang tidak dekat dengannya.

"Kamu tuh kalo udah bangun langsung mandi sih de! Perempuan ko males sih kamu tuh." Omel Bunda Nara.

"Ih kan hari ini ade libur, Bun!"

"Mau libur atau masuk sekolah ya sama aja de, kamu tuh perempuan!"

"Iya deh iya, maaf" ucap Nara melemah memeluk Bundanya karena tak mau memperpanjang masalah

Nara duduk dimeja makan menunggu kakaknya yang belum juga turun untuk sarapan. Ia kembali sibuk berselancar di media sosial untuk melihat update terbaru tentang idol favoritnya. Nara terlihat pendiam karena dia selalu asik dengan dunia nya sendiri. Menghayal jika idol Korea favoritnya adalah kekasihnya, membuat siapapun pasti lupa daratan. Belum lagi konten-konten yang kadang membuat fantasy seseorang makin melambung jauh.

"Abang, sarapan dulu!" teriak Nara tiba-tiba tanpa melepas pandangannya dari ponselnya.

"Brisik ih teriak-teriak mulu, orang abang udah disini juga!" sahut pria kurus tinggi yang membuat Nara terkejut.

"Astagfirullah bang, jangan kaya hantu dih tiba-tiba muncul!" oceh Nara sambil mengelus dadanya.

Bunda hanya mampu geleng-geleng kepala memperhatikan anak-anaknya yang kadang akur tapi lebih sering adu mulut mempermasalahkan yang tidak jelas. Bunda itu makhluk tersabar menghadapi kedua anaknya yang begitu banyak tingkah. Namun kadang pasti sedikit kesal jika anak-anaknya sudah mulai melampaui batas. Belum lagi anak pertamanya yang sudah berusia 21 tahun, menjadi sosok pria tampan yang begitu mempesona.

Jin Young Nugraha, pria berwajah kecil namun mampu menarik perhatian siapapun. Kakak Nara yang satu ini menuruni sifat ayahnya yang sangat pendiam. Dengan tatapan tajamnya mampu membuat gadis-gadis mudah jatuh hati padanya.

"Panggilin Ayah, bang! Suruh sarapan dulu, dari tadi main kucing mulu" perintah Bunda pada Jinyoung.

"Nara aja bun!" ucap Nara sambil berlari menuju ruang kucing Ayahnya.

***

Tidak ada yang mengasik kan, setelah sarapan semuanya kembali sibuk dengan urusan masing-masing yang sama sekali tidak penting. Nara masih seperti biasanya menyelami halusinasinya, memandangi foto-foto bias nya, menyimpan apapun bentuk foto dan video Guanlin Wanna One.

"ga berfaedah banget sih lu de!" celetuk Jinyoung yang sejak tadi memperhatikan adik perempuannya.

"yee biarin sih bang, repot aja lu! Daripada lu bisanya modusin cewe-cewe mulu. Dasar jomblo banyak gaya!"

"ye ko malah ngatain gue lu! Itu noh disamper Guan bege!" Jinyoung mulai sewot

Nara celingukan kearah pintu rumahnya.

-bukan Guan wanana guys, itu sahabat Nara dari orok.

Nara langsung berlari kearah Guan, dan duduk berdua diteras.

"mau ngapain lu maleen?" Tanya Nara

"kangen kamu, Ra!"

"yeeehhh bangsat, ga mempan modus lu buat gue! Emang gue cabe-cabean"

"lah emang lu cabe kalii!" teriak Jinyoung dari dalam rumah.

Nara melempar boneka kecil yang sejak tadi dipeluknya kearah Jinyoung. Guan emang suka gajelas sama Nara, pria tinggi ini suka tiba-tiba dateng padahal gajelas mau ngapain. Guanlin Raditya, pria 17tahun yang ga beda jauh sama abangnya Nara, super jutek tapi bikin cewe-cewe kejang-kejang apalagi kalo dia lagi main basket disekolah. Nara sama Guanlin beda satu, mereka satu sekolah. Dan Nara jadi korban pertanyaan dari fans-fans nya Guan.

J J J

Hallo readers Swan balik lagi heheh,

Ada yang kangen ga sama cerita Swan? ^ngga oke fix

Sebelumnya maaf yak arena udah post cerita baru padahal cerita Chocolate nya aja belum bisa lanjut..

Maaf ya karena Swan lagi stak otaknya lagi males banget muter, lebih tepatnya Swan keabisan ide

Percayalah nulis tuh susah, meski kita udah pernah selesain cerita itu tapi pas mau di post pasti bakal banyak yang dirombak bahkan ada yang full edit. Jadi sekali lagi Swan minta maaf ya readers. Mungkin dengan up cerita baru bisa bikin otak Swan kembeli ber[utar untuk meningkatkan kehaluan yang mendebarkan^eeeaaaa.

Happy reading guys .    

First FeelWhere stories live. Discover now