Part 16

16 1 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Waktu terasa berjalan cepat saat seseorang memberimu begitu banyak kasih sayang dan rasa nyama. Rasanya ingin menghentikan waktu, saat kita sedang menikmati semilir angin yang menemani cerita sepasang pria dan wanita. Mentari saja malu-malu menyaksikannya, atau malah mendukung keduanya dengan sinar yang mulai redup menyejukan suasana.

Minggu kesekian semenjak kejadian setalah Hyunjin wisuda, keduanya masih asik dengan pertanyaan yang hingga saat ini belum ada jawaban. Ya, Nara masih asik menggantung perasaan seorang Hyunjin Firmansyah. Pria yang sudah menyandang jabatan direktur ini masih setia menanti jawaban dari gadis yang selalu membuatnya kagum hanya dengan seutas senyum tipis dibibirnya.

Hari ini Nara terlihat begitu anggun dengan balutan dress selutut berwarna biru langit, dengan gaya rambut yang digulung keatas menampakan leher panjangnya. Ditambah dengan jepitan bintang menambah kesan manis untuknya. Jangan lupakan kalung sederhana pemberian Hyunjin beberapa hari yang lalu.

Tamu mulai berdatangan dengan style formal yang menampakan kemewahan masing-masing. Nara masih berdiri di dengan meja selamat datang dengan orangtuanya yang tidak kalah menawannya, memberi salam sambil tersenyum pada setiap orang yang datang. Ini bukan acara besar, hanya acara kerabat dekat untuk memeriahkan pertukaran cicin saja.

Hyunjin memarkirkan mobil sedannya di deretan mobil lainnya. Direktur muda yang menjadi saingan baru Jinyoung ini begitu memukau siapapun yang menatapnya. Tuxedo hitam, dengan kemeja biru muda senada dengan dress Nara sebelumnya. Ditemani kedua orangtua Hyunjin yang mengendari mobil lain, ia berjalan menuju pintu masuk acara.

Entah mengapa Hyunjin merasa gugup, hatinya masih berdegup cepat sejak subuh tadi.pikirannya entah kemana, membayangkan setiap inci kecantikan seorang Nara Citra. Lamunannya buyar ketika ayah Nara menepuk pundaknya sambil tertawa.

"anak ayah bukannya selalu cantik? Kenapa masih terpesona tiap ketemu Nara? Hmm?" Tanya ayah yang di tertawai oleh yang lainnya.

Ahh sungguh tak bisa lagi ditutupi oleh Hyunjin bagaimana hatinya selalu berdetak cepat setiap kali bertemu Nara. Dan parahnya sikapnya sudah sangat terlihat dan secara tidak langsung menjelaskan bahwa dirinya begitu menyukai gadis yang sedang tersipu malu dihadapannya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"namanya anak muda ya gitu, ga bisa kedip liat yang bening-bening. Kaya kita dulu!" sahut ayah Hyunjin yang kembali mengundang tawa.

Bunda mempersilahkan semuanya masuk karena acara akan segera dimulai. Kaki hyunjin tidak bisa berenti bergerak disamping Nara. Pesona gadis itu sungguh mengganggu pikirannya.

"kamu kenapa?" Tanya Nara

"kamu cantik!" sahut Hyunjin sangat pelan

"yee aku nanya apa, malah ngegombal"

First FeelWhere stories live. Discover now