Part 13

22 2 1
                                    















Angin berhembus pelan menjatuhkan beberapa daun kering dari rantingnya. Sepasang burung mulai menjauh dari dahan yang mulai berayun sendu. Jika jatuh cinta boleh memilih, pasti tidak ada yang namanya sakit hati. Jika.. ah sudahlah memang takdirnya sebuah rasa yang cinta tidak selalu menemukan jawaban sesuai keinginannya.

"Ra, aku suka sama kamu.." ujar Hyunjin


**

"ka?" panggil Nara sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Hyunjin

"eh iya, kenapa Ra?" sahut Hyunjin yang tersadar dari lamunannya.

Untuk kesekian kalinya semua ungkapan dalam hatinya hanya sebuah bayangan tanpa mampu ia ucapkan dari mulutnya.

"ko kaka ngelamun sih? Nanti kesambet loh hehe,"

"pulang sekarang yuk , udah malem" ajak Nara, dan Hyunjin hanya mengangguk menyetujui

Beberapa ranting masih meneteskan air bekas hujan tadi, Hyunjin masih beranalog sendiri. Hati dan pikirannya belum mau diajak kompak untuk menyampaikan perasaannya terhadap Nara. Perjalanan pulang sangat hening tanpa ada percakapan antara keduanya. Sampai tak menyadari mereka sudah sampe di depan gerbang rumah Nara.

"makasih ya ka udah traktir dan nganterin Nara pulang. Kaka mau mampir dulu?"

"emm ngga, Ra. Udah malem juga biar kamu istirahat aja" jawab Hyunjin canggung, dan Nara hanya tersenyum

"oke deh ka, sekali lagi makasih ya ka. Hati-hati dijalan, kabarin juga kalo udah sampe" ujar Nara, sambil melangkah menjauh.

"Ra..." panggil Hyunjin tiba-tiba

"ya?!"

"ngga deh ga jadi, good night." Sahut Hyunjin lalu memasuki mobilnya.

Nyatanya rasa cinta selalu membuat manusianya seperti orang aneh bukan? Hyunjin mengusap wajahnnya kasar merutuki dirinya yang tidak seperti pria lainnya yang dengan mudah menyatakan cinta pada gadis yang dikagumi.

**

"hai.." sapa seorang gadis mungil

"eh, hai bil" sahut Guan

"serius banget sih lu? Baca apaan sih?" Tanya Bila, teman kampus Guan

"ah ngga ko, bukan apa-apa. Darimana lu?"

"tumben nanya biasanya bodo amat." Ledek Bila

"baper lu ah kaya cewe"

"yee gila, emang gue cewe oon!" ujar Bila sambil memukul bahu Guan

"aduh sakit, tuh tangannya aja kaya kuli yakali cewe"

"ye bangke lu ye, lo aja lemah wlee" ledek Bila sambil berjalan menjauhi Guan

Bila Andini, gadis mungil dengan rambut sebahu, menjadi satu-satunya teman Guan di Negara orang. Bila sama dengannya dari Indonesia dan mengenyam pendidikan di negeri orang. Bila seorang gadis tomboy yang memiliki sifat hampir sama dengan Nara. Mungkin itu salah satu alasan Guan bisa berteman dengan Bila.

First FeelWhere stories live. Discover now