Waktu seolah berhenti hanya menyisakan suara kicauan burung dan semilir angina yang menerpa. Entah apa yang harus Guan lakukan. Gadisnya masih dalam rengkuhan seorang Pria yang tidak dia kenal. Namun rindunya terus manarik kakinya untuk lebih dekat lagi dengan Nara dan pria disampingnya. Ah orang yang tadi sedang bercengkrama sudah pamit undur diri.
Sadar ada yang tak beres Hyunjin menarik tangannya dari pinggang Nara, dan beralih menggenggam jemari gadisnya. Takut jika kebahagiannya saat ini harus musnah dengan datang si pria yang baru saja membuat Nara tak bergeming ini.
"Ra.." ucap Guan yang masih memperhatikan jemari gadisnya yang masih tergenggam erat oleh pria lain
"hai, Guan. Kapan pulang?" Tanya Nara ragu
"tadi, iya tadi pagi. Kamu apa kabar?"
"I'm fine, and you?" sahut Nara dengan sedikit senyum menutupi rasa yang sulit di pahami
Guan hanya mengangguk mengisyaratkan dirinya baik-baik saja. Tapi tidak dengan hatinya. Jadi ini kenapa Jinyoung bilang untuk jangan kaget. Pria lain berhasil menggantikan posisinya disamping Nara. Dengan mata yang tak berhenti memperhatikan Nara, terlihat cincin bersinar indah di jari Nara. Guan pikir ini acar pertunangan Jinyoung dengan kekasihnya yang tadi. Tapi nyatanya sekarang gadisnya memakai cincin.
"aku rasa kalian butuh ngomong berdua." Akhirnya Hyunjin angkat suara dan melepas jemari Nara yang entah sejak kapan mengenggamnya begitu erat.
Nara hanya menengok memberi isyarat dengan tarikan tangannya untuk Hyunjin agar tidak meninggalkannya. Biarkan saja dengan kesalahpahaman Guan. Selama ini kemana saja dirinya? Bahkan sama sekali tidak menghubunginya? Sejak kapan pula pria dihadapannya ini menjadi begitu asing dimatanya?
Sungguh saat ini Nara hanya ingin membuat Guan menyesali perbuatannya yang meninggalkan dirinya begitu saja setelah menerbangkan angannya.
"ahh iya ini Hyunjin, rekan bisnis bang Jinyoung!" ucap Nara memperkenalkan Hyunjin, bahkan kini tangannya sudah menggandeng lengan Hyunjin, dan membuat Hyunjin bingung dengan sikap Nara.
"kamu silakan nikmatin acaranya ya Guan, aku sama Hyunjin mau nyapa tamu yang lain" ucap Nara seraya menarik tangan Hyunjin untuk menjauh dari Guan.
Pria tinggi itu hanya bisa menatap nanar gadisnya yang sudah direnggut oleh orang lain. Dengan perasaan kecewa lebih tepatnya bersalah, Guan meninggalkan tempat acara begitu saja tanpa berpamitan.
Hatinya begitu terluka melihat jemari gadisnya sudah dipasangi cincin dari pria lain bukan darinya. Sungguh Guan menyesal karena dirinya terlalu sibuk mengejar pendidikannya demi Nara tapi tanpa sadar sikapnya malah terkesan mengabaikan Nara bahkan seolah-olah menghilang begitu saja.
Pikirannya entah kemana, hatinya begitu rapuh sat ini. Dan bagaimana dirinya bisa mengambil gadisnya lagi? Sedangkan Nara begitu terlihat nyaman digenggaman pria tadi. Haruskah dia kembali ke luar negri dan melupakan segalanya tentang Nara dan cintanya? Sedangkan hatinya masih terus tertinggal di diri Nara?
Akan terlihat begitu pengecutnya Guan, jika dia benar-benar kembali ke Amrik tanpa memperjuangan cintanya untuk Nara.
**
"kamu kenapa kaya gitu sama dia?" Tanya Hyunjin yang sejak tadi hanya melihat raut sedih dari wajah Nara
"ya masa aku mau nunjukin rasa bahagianya aku atas kepulangan dia sih?"
"lah kan nyatanya kamu seneng kan dia pulang?" suara Hyunjin sedikit meninggi
Nara diam
"Ra, jangan bohongin hati kamu kaya gini dong!" ucap Hyunjin dengan nada halus
"aku mau sama kaka!" celetuk Nara
"NARA! Tolong jangan kaya gini. Aku tau hati kamu cuma buat dia"
"ka, kaka gatau kan hati aku yang sekarang kaya gimana. Aku udah terlalu nyaman sama kaka!"
"kaka yang udah nemenin aku, kaka bikin aku ketawa lepas lagi, kaka juga yang bikin aku jadi perempuan paling istimewa di depan banyak orang. Ngga kaya dia yang seenaknya nyatain perasaannya tapi ilang gitu aja!" ujar Nara dengan air yang tertahan diujung matanya.
Hyunjin hanya mendengus membiarkan dirinya sedikit egois mempertahankan Nara meski tak tahu kebenarannya. Biarkan seperti ini dulu, terlalu berat pula untuk melepaskan cintanya begitu saja.
Inibeberapa foto bang Jinyoung sama ayah Erlangga buat bonus karena lama gaupdate..
Fotobang Jinyoung sebelum acara tuker cincin tadi
danini ayah sebelum dan sesudah acara ..
YOU ARE READING
First Feel
Fanfictionapasih jatuh cinta? apa semua manusia pasti merasakannya? kenapa harus ada cinta kalo kita ga bisa nentuin mau jatuh kesiapa dan hidup dengan siapa. kalo bisa milih mau cinta dan hidup sama siapa, fangirl jadi manusia paling beruntung karena bisa ne...