Prilly dan ketiga sahabatnya pun pergi kekantin.
Tiba tiba seseorang menabrak Prilly, yaitu Kelly.
"Mata lo di taro mana hah?!" Ucap Mila.
"Lo pikir lo lebih ok gitu?!" Ucap Dahlia.
"Lo itu cuma sampah pengkhianat!" Ucap Michelle.
Sedangkan Kelly pun hanya menunduk.
"Heh sampah gue ga butuh lo nunduk nunduk gitu cepet sujud dikaki gue!" Ucap Prilly.
"Cepetan heh malah masih nunduk lagi!" Ucap Mila.
Tiba tiba ada seseorang menarik tangan Kelly.
"Eh babe Ali." Ucap Prilly tersenyum.
"Lo itu gaperna diajarin tata krama ya sama orang tua lo! Seenaknya memperlakukan orang!" Ucap Ali.
"Gapernah babe Ali,gimana kalo kamu ajarin aku tatakrama?" Tanya Prilly.
"Gue gak mau!" Ucap Ali.
"Aku gak suka penolakan babe Ali,pokoknya kamu punya utang ngajarin tata krama ke aku." Ucap Prilly.
"Cabut gengs!" Ucap Prilly lalu pergi dan pergi begitupun ketiga sahabatnya.
"Arghhhh!" Ucap Prilly emosi.
"Kenapa hidup ini gak adil!!!" Ucap Prilly lalu dia pun menonjok tembok dan kaca tangannya pun berdarah nafasnya pun tersenggal senggal.
Prilly pun langsung mengambil obat penenang depresi,Prilly memiliki ketergantungan obat penenang depresi itu semua karna masalah dialaminya sangat banyak dan kehidupan yang membawanya untuk menyentuh obat penenang depresi.
Setelah di rasa sudah tenang dia pun berniat kembali kekelas.
Saat dikelas guru pun sedang memberi materi, Prilly pun berdiri diambang pintu dengan wajah datar.
Ketiga sahabat Prilly pun langsung menghampiri Prilly.
"Prill, are you ok?" Tanya Mila.
"Kita tadi nyariin lo tapi ga ketemu." Ucap Dahlia.
"Lo gapapa kan?" Tanya Michelle.
Prilly pun tersenyum meski dipaksakan.
"Gue gak papa kok." Ucap Prilly lalu duduk di bangkunya.
"Hai babe Ali apakabar?" Tanya Prilly tersenyum.
Ali pun tak menghiraukan Prilly dan hanya menatap fokus ke depan.
"Jangan lupa ya ajarin aku tata krama." Ucap Prilly lagi.
"Minta ajarin sama orang tua lo bukan sama gue." Ucap Ali.
"Aku gak mau, maunya sama kamu." Ucap Prilly.
"Whatever." Ucap Ali.
Prilly pun tersenyum.
"Babe liat deh itu guru ngajarnya ngebosenin bangetkan masa mukanya datar gitu udah jelek sok sokan datar lagi mukanya gaada senyum senyumnya." Ucap Prilly.
"Hm." Ucapa Ali hanya bergumam.
"Diibaratkan kaya lee mineral kaya ada pait paitnya gitu looo." Ucap Prilly.
Ali pun tersenyum tipis tetapi Prilly tidak mengetahuinya.
"Aku gabisa konsen kalo begini." Ucap Prilly.
"Bu, ibu mending duduk aja biar Ali yang menjelaskan!" Ucap Prilly.
Membuat mata Ali melotot.
"Apa apaan lo?!" Ucap Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatwa Cinta
Teen Fiction"You is mine babe." Prilly Adara Palvin. "Who do you think you are?" Ali Edward Lautner.