Part 14

7.8K 356 12
                                    

Setelah selesai mengajar Prilly pun pergi ke cafe.

"Lime and caviar." Ucap Prilly.

"Okay Mrs. Palvin." Ucap pelayan itu menunduk dan pergi.

Di Amerika pun Prilly memang terkenal siapa yang tidak tau Palvin Group semua pun mengenalinya.

"Hello Mrs. Palvin." Ucap seseorang.

Prilly pun menoleh.

"Kevin, Kirun,Dika! Omg kalian disini?" Tanya Prilly terkejut.

"Iya dong, kita ada kerjaan disini." Ucap Kevin.

"Kerjaan apaan? Jangan jangab kalian disuruh ngintilin gue ya sama doi kalian?" Ucap Prilly dengan tatapan tajamnya.

"Heh! Kepedean amat lo! Ya kale kita dateng jauh jauh cuma mau ngikutin lo!" Ucap Kirun.

"Ya kali aja! Karna lo bertiga ketemu gue disini lo bertiga harud traktir gue!" Ucap Prilly.

"Tuhkan Vin gue bilang juga apa, tadi mendingan ke cafe sebelah aja, kan jadi ketemu ni orang,dia tu lebih kaya dari kita tapi minta traktiran terbalik harusnya!" Ucap Handika.

"Oh gitu ya." Ucap Prilly tersenyum sinis.

"Okey okey gak masalah kok kalo ga mau traktir, tapi jangan salahin gue kalo doi kalian mutusin kalian." Ucap Prilly yang membuat ketiga orang itu melotot.

"E..eh enggak Prill tadi gue becanda kok,ah lo mah dimasukin hati sih." Ucap Handika.

"Pesen aja Prill, pesen apa yang lo mau kita bayarin!" Ucap Kirun.

"Iya Prill lo pesen aja jangan segan segan kalo mau nambah juga boleh kok." Ucap Kevin.

Prilly pun tersenyum kemenangan.

"Nah gitu dong! Gue udah pesen Lime and... caviar." Ucap Prilly tersenyum.

"Ah gapapalah caviar cuma 1 Milyar ini." Ucap Kevin.

"Iya gapapa." Ucap Kirun dan Handika cengengesan.

"Thanks." Ucap Prilly tersenyum.

Indonesia.

"Kalian udah dapet kabar tentang Prilly?" Tanya Ali bertemu dengan Mila,Michelle,dan Dahlia di koridor sekolah.

"Belum." Ucap Mila.

Ali pun menghela nafasnya frustasi.

"Gue kekelas duluan." Ucap Ali lalu pergi.

"Kasian ya Ali kayanya bener bener kehilangan Prilly banget." Ucap Mila.

"Iya kaya gaada tanda tanda kehidupan dia." Ucap Michelle.

"Yaudah yuk kekelas." Ucap Dahlia.

Lalu mereka pun kekelas.

"Ali." Panggil Kelly.

Ali pun menoleh dengan malas. Ntah kenapa setelah mendengar cerita dari sahabat Prilly dia jadi ikut emosi mendengarnya.

"Apa?" Tanya Ali malas.

Kelly pun tersentak kaget.

"Kamu kok beda?" Tanya Kelly.

"Udah jangan ajak gue ngomong dulu." Ucap Ali lalu berjalan kearah meja yang biasa Prilly tempati lalu dia pun duduk.

"Ali kok lo di meja Prilly?" Tanya Mila.

"Gue kangen sama dia." Ucap Ali.

Ketiga sahabat Prilly pun merasa iba kepada Ali.

"Yaudah lo boleh duduk disitu." Ucap Michelle.

Guru pun masuk dan memberikan materi.

"Mil." Panggil Ali.

"Apa Li?" Tanya Mila.

"Lo tau gak Prilly pernah bilang ke guru itu dia itu ngajar mukanya flat banget udah jelek flat banget lagi wajahnya dan Prilly jadi gak fokus dan akhirnya dia nyuruh gue buat gantiin guru itu." Ucap Ali sambil tersenyum lirih.

Mila pun tersenyum lirih karna Mila pun juga merasakan kesedihan Ali.

"Sabar Li, Prilly pasti balik." Ucap Mila.

"Gue juga ga yakin setelah dia balik ke Indo dia bakal nerima gue lagi atau bahkan dia benci banget sama gue." Ucap Ali.

"Saatnya lo yang berjuang Li." Ucap Mila.

"Pasti." Ucap Ali tersenyum lirih.

Mila pun juga ikut tersenyum.

************

'Udah seminggu gue stay disini tapi pikiran gue selalu gak bisa lepas dari Ali, oh Allah please help me.' Batin Prilly.

Lalu Prilly pun mendengar suara musik rock dari sebelah kamar apartmentnya.

"Aduh berisik banget sih mereka! Gini deh nasib gue sebelahan sama tiga orang stress itu!" Dumel Prilly.

Yap kebetulan Prilly sebelahan kamarnya dengan Kevin,Kirun,dan Handika.

Prilly pun mencoba tidur tetapi tetap tidak bisa dikarenakan musik rock tadi masih berbunyi.

"Ahhhh bisa gila gue!" Ucap Prilly lalu turun dari kasurnya dan langsung menuju ke apartment sebelahnya.

"Kevinnnnnnnn!!!!! Kirunnnnnnn!!!! Dikaaaaaaa!!!! Keluar lo semua!!!!" Teriak Prilly dengan keras lalu pintu pun terbuka.

"Apasih Prill yaampun itu toak kenceng bat dah!" Ucap Kirun.

"Pokoknya lo matiin musik kampungan itu sekarang juga!" Ucap Prilly.

"Heh lo tu kupingnya kampungan! Ini tu keren Prill keren!" Ucap Handika.

"Keren lo bilang?! Kuping gue sakit dengernya! Ini itu udah malem dan waktunya tidur dan gue keganggu! lo pikir ini apartment cuma ada lo betiga doang?!" Ucap Prilly dengan nada tinggi.

"Yang laen aja gak komplen Prill, lo doang yang komplen." Ucap Kirun.

"Heh-" Ucapan Prilly terhenti saat melihat Kevin.

Kevin sedang berjoget dengan dua jarinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah yang dia naik turunkan.

"Lagunya asik juga ya." Ucap Prilly lalu masuk dan ikut berjoget.

Membuat Kirun dan Handika melongo.

"Lah tadi tu bocil marah marah ngapa sekarang jadi ikutan goyang." Ucap Kirun.

"Mungkin dia hilap." Ucap Dika.

Fatwa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang