BAB 14 RASA BERSALAH

136 10 0
                                    


"Moon gue duluan ke parkirannya" pamit Bintang
Moon hanya mengangguk
"Kenapa buru2?" Tanya Renata ke Moon
"Masa sih.. Gue rasa biasa" jawab Moon
"Tapi lo kaya orang yang mau mengejar seseorang"
"Ah lebay lo.. Dasar drama queen" kata Moon
"Iih.. Lo juga kalo deket Ronov Sering Drama" ledek Renata
"Tau ah.."
"Huh.. Gak nyadar diri lo" ucap Renata
"Iya iya.. Gue akui gue sering Drama.."
"Nah gitu dong "
"Tapi Ren gue mau minta bantuan lo dong" pinta Moon
"Eh ujung2nya minta Bantuan"
"Anterin gue pulang ya?! Please.." Ucap Moon sambil memasang wajah memelas
"Iih.. Kan lo juga punya motor"
"Kan sebulan terakhir ini gue selalu bareng sama Bintang, jadi gue gak bawa Motor.. Please anterin gue yaa" jelas Moon
"Lo anggap gue ojek?"
"Iya.. Gue bakal bayar lo kok"
"Dasar.. Tapi lumayan.. Gue mau dibayar 100ribu"
"Wow.. Gila lo tarifnya ketinggian"
"Mau enggak? Kalo enggak ya udah"
"Iya..iya gue mau"
"Gitu dong..Lagian lo kenapa gak bareng sama Bintang?" Tanya Renata
"Lagi gak Mood"
"Hmm"
"Iih buruan gue pengen balik secepatnya" perintah Moon
"Baik bos" kata Renata sambil hormat ke Moon
Keduanya langsung ke parkiran... Disana sudah ada Bintang yang menunggu Moon
Bintang tersenyum ketika Moon sudah datang
"Bintang.. Aku pulangnya bareng Renata yaa?!"Ijin Moon ke Bintang
"Eh kenapa tiba2?" Tanya Bintang
"Biasa Bintang.. Kan ada urusan cewe" saut Renata
"Ooh gitu ya"
"Iya.. MAaf yaa" kata Moon
"Oh gak papa.." Ucap Bintang
"Makasih.. Duluan ya" ucap Moon
"Iya.. Silahkan"
Moon langsung naik ke motor Renata
"Dah" kata MOon sambil melambaikan tangannya ke arah Bintang.. Bintangpun membalas lambaian tangan Moon.
Bintang berkata dalam hati (kenapa gue sedih gak pulang bareng sama Moon.. Padahalkan gue belum lama kenal dia tapi gue pengen selalu ada di sisinya.. Cinta kali ya ke Moon.. Alhamdulillah gue normal) Bintangpun tersenyum dengan pikirannya sendiri.
20 menit kemudian Renata dan Moon sudah sampai di Rumah Moon..
"Nih Ren uangnya" kata Moon sambil menyerahkan uangnya
"Ih apaan sih lo.. Lo ngehina gue" ucap Renata
"Tadi lo kata gue harus bayar" ucap Moon bingung
"Gue cuma Becanda.." jelas Renata
"Bener nih gak mau uang gue? Syukur deh.."
"Lagian gue tau kenapa lo buru2 mau pulang?"
"Apa yang lo tau?"
"Lo mau ketemu Ronovkan? Karena lo merasa bersalahkan?" Tanya Renata
"Eh lo kok bisa tau?"
"Ada deh.." Ucap Renata sambil melajukan motornya pulang
"Ih dasar Renata.." Ucap Moon sambil tersenyum
Moon langsung masuk ke dalam rumah
"Assalamualaikum" ucap Moon
"Waalaikumsalam" jawab bibi
"Ayah sama mama belum pulang bi?" Tanya Moon
"Belum Non" jawab bibi
"Ooh gitu ya.. Ada kesempatan dong" gumam Moon
"Apa Non?" Tanya bibi
"Eh enggak.. Moon ke kamar dulu ya.. Dah" kata Moon
"Iya Non" jawab bibi
Tiba-tiba Moon berbalik badan
"Eh bi.. Ronov udah pulang?"
"Kayaknya den Ronov gak kuliah deh Non" jawab Bibi
"Eh kenapa?"
"Gak tau.. dari tadi gak keluar dari kamarnya"
"Hmm.. Gitu ya.. Moon pergi ke kamar dulu ya" pamit Moon
"Dari tadi ijin mulu" ucap bibi
"Hehe.." Moon meninggalkan bibi pergi ke kamarnya
Saat di kamar.. Setelah Moon selesai membersihkan badan, Moon melamun..
"Gue harus ngapain ke Ronov? Masa tiba2 gue harus bilang Minta maaf.. Rasanya aneh.. Tapi kenapa gue merasa bersalah? Aarrrggghhh.... Pusing gue" Moon ngobrol sendiri
"Ah mending ke kamarnya dulu.. Nanti pikirin mau ngelakuin apa" saran Moon untuk dirinya sendiri
Moon pergi ke kamar Ronov
TOK.. Tok.. Tok.. Moonmengetuk pintu kamar Ronov
"Ronov?" Panggil Moon lembut
Ronov tidak menjawab tapi Ronov langsung membuka pintunya
"Apa?" Tanya Ronov
"Eh bentar.. Mata lo kenapa? Kok sayu.."
"Ngantuk"
"Masa sih?" Tanya Moon sambil menempelkan tangannya ke kening Ronov
"Apa sih?" Tanya Ronov
"Eh Lo sakit? Panas tau!"
"Gak"
"Apa lo bilang? Nggak? Udah tau panas badan lo,masih aja gak ngaku.. Mending lo berobat" saran Moon
"Males"
"Ih.. Mana ada orang males berobat"
"Berisik" ucap Ronov sambil menutup pintu kamarnya
"Yaaahh.. Kok ditutup, Ronov iih buka.." Sambil membuka pintu kamar
"Eh.. Gak dikunci" Moon langsung masuk ke kamar Ronov
Moon langsung menghampiri Ronov yang sedang terlentang di kasurnya
"Ronov?" Panggil Moon
"Hmm" jawab Ronov
"Ini.. Gue.. Gue.. "
"Ngomong apa sih lo"
"Iih bentar dulu dong.. Gugup nih"
"Gugup?"
"Iihh.. Suuut.. Diam dulu" pinta Moon
"apa?"
"Gue tadinya mau ajak lo keluar nanti malam"
"Alach palingan gue yang traktir" sambung Ronov
"Iih.. Enggak.. Beneran nih gue ajak lo nanti malam, gue yang bakalan traktir, janji!!" Ucap Moon
"Mau kemana?"
"Terserah gue.. Tapi lo sakitnya gak parah2 bangetkan?"
"Gak lah"
"Kenapa lo gak bilang sih kalo lo sakit?"
"Bilang sama siapa?"
"Ke gue"
"Emang lo siapanya gue?" Tanya Ronov
Deg.. Pertanyaan Ronov menusuk ke hati Moon (iya ya... Emang gue siapanya Ronov?)
"Gak bisa jawab kan lo?" Tanya Ronov lagi
"Iiih... Ya gue.. Gue.. Gue.. Saudara lo " jawab Moon
"Oh"
"Iih.. Lo sakit masih aja nyebelin.." Gerutu Moon
Ronov hanya tersenyum
"Eh lo udah makan belum?" Tanya Moon
"Males"
"Lo itu, ini males,yang ini juga males, itu juga males.. Apa sih yang bisa buat lo semangat?" Tanya Moon gregetan
"Sini " panggil Ronov ke Moon agar Moon mendekat
"Mau apa?" Tanya Moon curiga
"Sini"
"Iya iya.."
Moon mendekat ke Ronov
Tiba2 Ronov mencium kening Moon.. Yang membuat Moon terkejut
"Lo yang buat gue semangat" bisik Ronov ke Moon
Deg.. Hati Moon dag,dig,dug dan Pipi Moon memerah saat mendengar ucapan Ronov
"Lo udah 2 kali nyium jidat gue tanpa ijin.." Jelas Moon emosi
"Hmm.. Baru 2 kali yaa?? Nanti deh yang ke 3 kalinya"
"What?? Lo itu bener-bener yaa.. Pokoknya setelah solat isya nanti lo harus siap-siap mesti rapih.. Bye!" Moon langsung pergi dari kamar Ronov
Ronov hanya tersenyum melihat tingkah Moon.
Moon setelah dikamarnya sendiri dia langsung loncat-loncat dan berseri-seri saat mengingat kata-kata Ronov yang tadi bahwa Moon penyemangat bagi Ronov
"Kenapa gue segirang ini ya???? Tau ah yang penting gue senang.. Gak nyangka dia yang nyebelin+dingin bisa bikin gue kegirangan" gumam Moon
Moon tertidur sampai maghrib
"Hmm.. Astagfirulloh maghrib.." Ucap Moon kaget
Moon langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri setelah itu ia solat dan selanjutnya mengaji sampai waktu solat isya.. Setelah selesai Moon mengganti bajunya dengan baju yang sedikit anggun dan Moon ber make up sedikit.. Setelah selesai dia langsung ke kamar Ronov..
Tok tok tok
"RONOV??" Teriak Moon
"Gue disini.. Dibawah" jawab Ronov teriak
Moon langsung turun ke bawah menghampiri Ronov yang ada di ruang makan bersama bibi
"Eh Non.. Cantik sekali.. Mau kemana?" Tanya bibi
"Masa sih? Ah jadi mAlu" jawab Moon
"Tumben rapih?" Sindir Ronov sambil makan
"Eh lo udah siap belum? Jangan makan disini.. Gue mau ajak lo makan di luar"
"Terlanjur.."
"Iih.. Ayo sana ganti baju"
"Males"
"Ihh.. Sana" sambil menjewer telinga Ronov
"Aaaww" ucap Ronov
"Udah sana.. Yang rapih yaa.. Kalo boleh pake jas deh" Pinta Moon
"Iya iya.." Jawab Ronov terpaksa sambil pergi ke kamarnya
"Eh jangan lupa.. Lo pake parfum yang wangi"
Ronov hanya mengangguk
"Emangnya mau kemana sih Non?" Tanya bibi penasaran
"Mau makan diluar.. Maaf ya bibi makanan buatan bibi jadi gak ke makan"
"Eh gak apaapa.. Biar bibi berikan sama orang"
"Ooh.. Gitu yaa.. Makasih"
"Emangnya ada acara apaan sih Non?"
"Iih bibi kepo deh" ledek Moon
"Hehe.."
"Moon gak bakalan kasih tau.. Soalnya Rahasia"
"Iih.. Non main rahasia2an segala"
"Hehe..biarin.. Biar bibi kepo"
"Iih.. Non.. Udah ah bibi mau bereskan makanannya.. Kalo nggak ada yang makankan mubazir"
"Betul itu bi"
Tak lama kemudian Ronov sudah kembali, dia memakai sesuai yang diminta Moon.. Dan Ronov terlihat keren abis+Ganteng
"Nah gitu dong.. Jadi gantengkan.. Eh wangi lagi" puji Moon
"Dari dulu gue ganteng"
"Dasar Sombong.." Umpat Moon
"Emang"
"Udah ah .. Yuk berangkat" ajak Moon
Moon menyiapkan motornya
"Kita mau naik motor lo?" Tanya Ronov
"Iya, terus yang nyetir itu gue.. Jadi lo hanya penumpang.. Oke!" Jelas Moon
"Apa?"
"Gak boleh membantah"
"Terus kita mau kemana?" Tanya Ronov
Moon langsung berpikir (oh iya ya.. Gue mau ajak Ronov kemana? Belum kepikiran)
"Kalo gak punya tujuan gak usah berangkat" sindir Ronov
"Eh lo itu ya.. Terserah gue lah mau kemana.. Lo cukup ikutin gue.. Faham?"
Ronov hanya mengangkat alisnya
"Iih.. Mending cepet naik, keburu larut malam"
Ronov pun langsung naik ke Motor tepatnya duduk di belakang Moon.
Moon langsung melajukan motornya, dan tak lama kemudian Moon berhenti di sebuah caffe
"Turun..! Kita sekarang makan" perintah Moon
Keduanya langsung masuk ke caffe tersebut, mereka langsung memilih meja yang akan ditempati
"Disini aja deh.. Mari duduk" saran Moon
Ronov tidak merespon tapi Ronov melakukan apa yang dikatakan Moon
"Silahkan pesen makanannya .." Ucap Moon
"Ada apa sih lo?" Tanya Ronov
"Apa? Gue cuma mau lo makan" jawab Moon
"Tapi gue curiga lo menyembunyikan sesuatu" tanya Ronov selidik
"Apaan sih lo? Emang gue mau nyembunyiin apa dari lo"
"Tau"
"Iih.. Mending buruan lo pesen makanan"
Mereka berdua memesan makanan.. Setelah sudah siap makanannya mereka makan bersama tapi tidak banyak bicara.. Tapi ditengah2 suasana seperti itu ada yang terjadi,yaitu ada 4 cewe yAng menghampiri Ronov dan membuat Moon terganggu
"Ronovkan?" Tanya salah satu cewe tersebut
Ronov hanya mengangguk tapi tidak melihatnya
"Ooh jadi bener dia RONOVIANSYAH" sambung cewe satunya lagi
"Iih ganteng banget.. Imut lagi"
"Iya.. Inikan mahasiswa paling muda di kampus kita?" Tanya salah satu cewe
Ketiga cewe lainnya hanya mengangguk
"Dan dia juga sangat jenius" sambung salah satu cewe
Ronov tidak memperdulikan ke empat cewe yang ada di sekelilingnya, Ronov masih asyik dengan makanannya
"Ronoviansyah.. Tolong ajarin aku bab yang ini dong?" Tanya salah satu cewe sambil Membuka bukunya
"Eh sejak kapan lo bawa buku?" Tanya cewe satunya
"Setiap detikpun gue selalu bawa kali" jawab cewe yang tadi
Setelah selesai makan, Ronov baru menanggapi ke empat cewe tersebut
"Sini.. " Perintah Ronov ke cewe tersebut sambil Menepuk kursi disebelahnya
Cewe yang membawa buku tersebut langsung duduk disebelah Ronov, dia sangat kegirangan.
Ronov langsung menjelaskan bab yang ditanyakan tadi.. Dan keempat cewe tersebut langsung memperhatikan Ronov, sesekali mereka bertanya ke Ronov.. Selama satu jam Ronov berdiskusi sama mereka.
Moon yang dari tadi berusaha sabar akhirnya meledakan Emosinya juga
"WOY.. Disini ada gue.. " Teriak Moon sambil menggebrak meja
Ronov dan keempat cewe tersebut terkejut melihat kemarahan Moon
"Siapa dia?" Tanya salah satu cewe
"Lo dari tadi gak nyadar ada gue hah? Lo juga Ronov gak ngehargain gue"
"Iih.. Kenapa jadi nyalahin Ronov sih" bela salah satu cewe
"Aarrrgghh.. Kita pergi" ucap Moon sambil menarik tangan Ronov
"Ehh tunggu dulu" kata salah satu cewe
"Pelayan.. Meja ini dibayarin sama ke empat cewe ini" teriak Moon sambil menunjuk keempat cewe tersebut
"Iihh kenapa jadi kita sih yang bayarin" gumam salah satu cewe
"Gak papa yang pentingkan kita bisa belajar bareng sama Ronov" satu cewe menenangkan
"Kita pergi" ucap Moon sambil memegang tangan Ronov dan pergi meninggalkan caffe tersebut
Saat diluar caffe..
"Hahahaha.." Tiba2 tawa Ronov meledak yang membuat Moon heran
"Kenapa lo?" Tanya Moon
"Lo yang kenapa? Lo lucu saat Marah besar tadi" jawab Ronov
"Tau ah"
"Kenapa lo bisa semarah itu sih?" Tanya Ronov
"Lo yang salah"
"Eh kenapa gue yang salah?" Tanya Ronov
"Tadinya gue mau kita berduaan dengan tenang tanpa fans mu itu"
"Hah? Berduaan?" Tanya Ronov
"Iya.." Jawab Moon sambil mengangguk
"Kalo mau berduaan.. Cari tempat yang khusus bukan tempat umum"
"Terserah gue"
"Terus lo mau apa kalo kita udah berduaan?" Tanya Ronov
"Iih lo itu banyak nanya" jawab Moon kesal
"Terus tujuan lo ajak gue makan apa?" Tanya Ronov penasaran
"Iih.. Tadinya gue mau minta maaf sama lo.. Tapi sekarang lo yang nyebelin"
"Hah? Minta maaf? Gak salah?"
"Tau ah" Moon langsung membelakangi Ronov
"Ya udah gue ajak lo ke tempat yang tenang deh" bujuk Ronov
Moon yang mendengar kata2 Ronov langsung berseri-seri
"Mau nggak?" Tanya Ronov
Moon hanya mengangguk tanpa menghadap ke Ronov
"Hadap sini dong" pinta Ronov lembut
Moon menuruti perkataan Ronov
"Mana kunci motornya?" Tanya Ronov
Moon menyerahkan kuncinya
Setelah menerima kuncinya, Ronov langsung menyalakan motornya
"Ayo naik" perintah Ronov
Moon menuruti kata Ronov tanpa bicara

PROSESWhere stories live. Discover now