BAB 13 GEMETAR

135 10 0
                                    


Setelah solat isya.. Moon langsung turun ke ruang makan disana sudah ada Ronov..
"Eh non mari sini.. Makan malam dulu" kata bibi
"Baik bi" Moon langsung duduk
Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu depan rumah..
"Biar bibi aja yang buka.."
Moon hanya mengangguk
Bibipun langsung berjalan ke pintu depan untuk membuka pintu.. Tak lama kemudian bibi kembali ke ruang makan
"Non.. Ada yang cari non Moon.. Namanya Bintang ganteng lagi.. Dia ada di ruang tamu"
"Ooh.. Makasih bi" Moonpun berjalan menemui Bintang
"Bin.. Emangnya sekarang udah jam 7 yaa?" Tanya Moon
"Udah nih". Menunjukan jam tangannya
"Ooh.. Lo udah makan?" Tanya Moon
"Belum sih.."
"Ooh makan dulu yuk.. Kebetulan gue sama Ronov mau makan.. Mending lo gabung"
"Hmm.. Gak papa nih?"
"Iya gak papa lah"
"Ooh.. Baiklah.. Ronov itu kakak kamu?" Tanya Bintang
"Ooh bukan.. Dia sepupuku"
"Ooh"
"Yuk makan"
Bintang hanya mengangguk.. Merekapun berjalan ke ruang makan..
"Lo duduk sini" pinta Moon
Bintang menurutinya
"Ronov? Ini Bintang, dan Bintang ini Ronov" jelas Moon
"Saya Bintang" sambil bersalaman sama Ronov
"Ronov"
Mereka bertigapun makan bersama tapi mereka tidak banyak bicara.. Setelah selesai makan..
"Moon.. Mulai?"
"Bentar.. Lo tunggu aja tuh di halaman belakang" pinta Moon
"Ooh.. Oke" Bintangpun menuruti perintah Moon
Moon langsung bicara ke Ronov
"Ronov.. Lo harus ikut kita"
Ronov hanya mengangguk malas
"Yuk cepet.." Sambil menarik tangan Ronov
Merekapun berkumpul dihalaman belakang
"Bin?" Panggil Moon ke Bintang yang sedang melihat-lihat halaman belakang rumah Moon
"Apa?" Tanya Bintang
"Ronov juga ikut.. Soalnya proyek yang gue buat itu saran Ronov" jelas. Moon
"Ooh.. Silahkan" kata Bintang
Merekapun mulai mengerjakan proyek kimianya.. Bintang dan Ronov seringkali berdebat untuk menentukan hasil proyek yang terbaik.. Tapi Ronov selalu menang.. Karena dia jenius dan mempunyai pengalaman yang banyak dibanding Bintang.. Tapi Bintang pun selalu tak mau kalah.. Sedangkan Moon? Dia hanya menjadi penonton.. Ditengah perdebatan bibi datang membawakan makanan ringan dan minuman
"Non.. Nih makanan+minumannya.. Kasihan tau debat mulu" bisik bibi ke Moon
"Iya bi.. Makasih.."
"Kenapa Non gak ikutan debat?"
"Gak bisa bi"
"Ooh.. Yaudah bibi tinggal ya"
"Iya bi.. Makasih"
Bibi langsung pergi lagi ke dapur
"Hey.. Udah dulu debatnya.. Nih makan dulu" saran Moon
"Bentar.." Jawab Bintang dan Ronov bersamaan
Moon terkejut karena wajah mereka menahan emosi.. Jadi Moon berpikir (apa orang jenius.. gini ya? Serem)
"Udah ah diskusinya inikan bukan politik.. Besok aja dilanjutin.. Sekarang udah jam 10 malam nih.." Jelas Moon
"Jam 10?" Tanya Bintang
Moon mengangguk
Bintangpun melihat jam tangannya
"Gak berasa udah malam.. Udah aku mau pulang.. Terima kasih Ronov.. Lo jenius.. Seru debat bareng Lo" kata Bintang sambil menjabat tangan Ronov
"Lo itu gak mau mengakui kalah.. Jadi lama debatnya" ucap Ronov
"Oh lo mau balik?" Tanya Moon ke Bintang
"Iya Moon... "
"Ooh.. Minum dulu daritadi lo debat mulu.. Nih" sambil meminumkan minumannya ke Bintang
Deg.. Jantung Bintang berdebar.. (Kenapa gue jadi deg-degan dengan perhatian Moon) ucap Bintang dalam hati
Ronov yang melihat adegan itu langsung membuang muka "eh udah abis" kata Moon
"Makasih Moon.. Gue balik ya"
"Gue anter sampai depan"
"Iya makasih"
"Lo pake apa kesini?"
"Motor"
"Ooh.."
Di teras depan rumah..
"Dah Moon.. Gue balik" kata Bintang sambil melambaikan tangannya ke arah Moon
"Dah.. Hati2" ucap Moon sambil membalas lambaian Bintang.
Bintangpun langsung melajukan motornya.. Sementara Moon pun langsung masuk ke dalam rumah..
"RONOV!!" Teriak Moon
"Udah pergi ke kamar Non" jawab bibi
"Hah? Baru aja mau bilang makasih"
"Gak papa.. Besok aja" usul bibi
"Iya deh.. Aku tidur dulu ya bi" kata Moon sambil berjalan ke kamarnya
Bibi hanya mengangguk
Keesokan harinya.. Moon berangkat ke sekolah.. Seperti biasanya Moon menyiapkan motornya..
Tit.. Tit.. Tit..
"Suara klakson motor siapa?" Gumam Moon..
Moon langsung mencari sumber suara klakson tersebut
"Bintang?" Ucap Moon kaget
"Hai..." Sapa Bintang yang berada diluar gerbang rumah Moon
Moon langsung menghampiri Bintang
"Kok lo bisa disini?" Tanya Moon
"emang kenapa? Gak boleh?"
"Ehm eng.. Boleh, maksud gue tujuan lo disini mau apa?" jawab Moon
"Jemput kamu.. Biar kita bareng ke sekolahnya"
"Hmm.. Bentar gue ambil motor dulu"
"Eh jangan.. Kamu sama gue aja" pinta Bintang
"Maksud lo?"
"Iya kamu jadi penumpang dan gue jadi pengemudinya" jelas Bintang
"Ooh.."
"Yuk jalan" ajak Bintang
"Hmm.. Iya deh"
"Nih helmnya" Bintang menyerahkan helm ke Moon
"Oo.. Terima kasih"
"Sama2"
Ronov yang dari tadi memperhatikan kegiatan Moon dari balik jendela rumah merasakan panas, entah apa itu? Mungkin API CEMBURU. Apa? Cemburu?
"Kenapa gue panas yaa liat Moon baik ke Bintang?" Gumam Ronov
"Mungkin cemburu den" bisik bibi
Ronov hanya mengangguk atas bisikan bibi.. Karena Ronov tidak menyadari bahwa itu bibi. Saat Ronov berbalik badan, Ronov terkejut karena bibi juga melihat kegiatan Moon yang sekarang sudah pergi bersama Bintang
"Bibi?" Ucap Ronov
"Iya den" jawab bibi
"Ngapain bibi disini?" Tanya Ronov
"Sama kaya aden.. Liat non Moon" jelas bibi
"Ooh.."
"Aden cemburu yaa.. Liat non Moon deket Org lain?" Goda bibi
"Ehmm.. Enggak, udah ah Ronov mau siap2 kuliah" jawab Ronov sambil meninggalkan bibi
"Hihi.. Gak ngaku" gumam bibi geli.
Selama diperjalanan Moon selalu menemukan topik pembicaraan dan Bintang hanya meresponnya dengan sopan.. Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah..
"Udah sampai.. Untung kita gak kesiangan" ucap Moon lega sambil turun dari Motor dan akan langsung pergi
"Moon?" Panggil Bintang
"Apa?"
"Helmnya"
"Eh.. Lupa.. Nih.. Makasih" ucap Moon
"Iya.. Sama2.. Nanti dulu.."
"Nanti apa?"
Setelah selesai Bintang memarkirkan Motornya, Bintang langsung menggandeng tangan Moon
"Eh apa-apaan nih?" Tanya Moon
"Udah.. Ayo jalan" pinta Bintang
Moon hanya cemberut
"Gak boleh cemberut dong.. Dari tadi kamu bawel kenapa sekarang  kusam" goda Bintang
"APA??" Tanya Moon emosi
"Haha.. Lucu banget sih" ucap Bintang sambil mencubit kedua pipi Moon dan menggoyangkannya.
Siswa-siswi yang melihat adegan Bintang hanya melongo..
"Iih.. Sakit.." Kata Moon sambil melepaskan tangan Bintang dari pipinya
"Gue gak mencubit lo benerankan?" Tanya Bintang
"Tau ah.." Jawab Moon sambil berlari ke dalam kelas dan langsung duduk di kursinya, dan Moon memasang wajah kesal
"Haha.. Lucu" ucap Bintang geli..
Bintangpun langsung masuk ke kelas dan duduk dikursinya
Tak lama kemudian Renata datang dan langsung menghampiri Moon
"Moon?" Bisik Renata
Moon hanya mengangkat sebelah alisnya
"Lo pacaran sama Bintang?" Tanya Renata penasaran
"Apa sih lo.. Enggak" jawab Moon emosi
"Lah tadi lo sama Bintang SO SWEET banget sih. Terus lo berangkatnya bareng lagi" jelas Renata yang langsung mendapatkan ekspresi bete dari Moon
"Iih.. Kok mukanya gitu.. Ya udah gue gak bakalan bahas.. Tapi ini untuk terakhir kalinya.. Hati2 Bintang kayaknya suka deh sama lo" kata Renata
Moon langsung melotot mendengar ucapan yang terakhir Renata
Tak lama kemudian Bel dimulai pelajaran berbunyi.. Hari-hari sekolah Moon sampai SATU BULAN KEMUDIAN berjalan seperti biasa.. Tapi ada hal yang berbeda yaitu semakin hari Bintang semakin dekat dengan Moon entah itu urusan proyek kimianya atau hal yang lainnya yang membuat siswa satu sekolah menggosipkan kedekatan Bintang sama Moon.
Bu Rini yang melihat Moon,Bintang dan Renata di kantin langsung menghampiri mereka
"Moon,Bintang gimana proyeknya?" Tanya Bu Rini
"Ooh.. Itu. Tenang Bu sudah 70% kok!" Ucap Bintang yakin
Moon hanya mengangguk sebagai tanda setuju atas ucapan Bintang
"Ooh.. Syukur deh kalo gitu. Ibu sedikit khawatir" kata Bu Rini
"Tenang aja. Kan ada Moon, dia itu cerdas bu" ucap Bintang memuji Moon
"Lo kali yang cerdas.. Gue cuma ikut2an" ucap Moon merendah
"Cie.. Ada yang. Saling memuji nih yee.." Goda Renata
"Apa sih lo" ucap Moon kesal
"Gimana kabar Ronov yaaa??" Goda Renata lagi
Bu Rini yang melihat perilaku siswanya langsung menggelengkan kepalanya
"Ya sudah.. Ibu tinggal dulu" pamit Bu Rini
Mereka hanya menjawab dengan anggukan
"Moon.. Hubungan Lo sama Ronov gak apa-apakan?" Tanya Renata sambil menyenggol tangan Moon
"Kenapa lo tanya gitu?"
"Karena sebelumnya lo selalu manja sama Ronov tapi sekarang gak ada tuh manja2an" jelas Renata
"Nggak tau juga.. Ronov akhir2 ini sering menghindar" kata Moon
"Mungkin cemburu kali sama Bintang.. Kan lo sekarang deketnya sama Bintang" bisik Renata ke Moon
"Hey.. Kenapa bisik2.... Disinikan ada aku.. Kenapa gak diajak bisik2" protes Bintang
"Maaf.. Maaf.. Ini biasa masalah cewe" ucap Renata
Moon berpikir (hmm.. Ucapan Renata kayaknya ada benarnya juga.. Gue seperti kacang lupa kulitnya.. Minta maaf kali yaa ke Ronov)
"Moon?" Panggil Bintang
Moon tidak menanggapi, dia masih melamunkan kata2 Renata
"Moon.. Hey" panggil Bintang sambil menempelkan minuman dingin ke pipi Moon
"Aw.. Dingin" reaksi Moon
"Lagian lo dari tadi Bintang manggil lo.. Lo melamun mulu.. Mikirin apaan sih?" Tanya Renata
"Ah.. Enggak" jawab Moon
"Moon.. Nanti pulang sekolah kita lanjutin proyeknya lagikan?" Tanya Bintang
"Hmm.. Kayaknya gak bisa deh hari ini.. Maaf yaa.. " Jelas Moon ke Bintang
"Kenapa?" Tanya Bintang
"Ini.." Penjelasan Moon terpotong oleh Bel masuk
Kring..Kring..Kring
"Udah bel.. Mending kita masuk.." Pinta Renata
Bintang dan Moon hanya mengangguk dan langsung berjalan ke kelasnya
Bel pulangpun berbunyi.. Kring..Kring..Kring

PROSESWhere stories live. Discover now