BAB 18 RENGGANG

94 8 2
                                    

*happyReading
Ronov yAng kebetulan ada dirumah tanpa sengaja melihat Moon berlari sambil menangis menuju kamarnya, tanpa berpikir panjang Ronov langsung berlari mengejar Moon...
Saat Moon membuka pintu kamarnya, Ronov sudah berhasil memegang tangan Moon
Moon menoleh kearah Ronov dengan situasi wajah yang merah, mata bengkak, hidung merah yang membuat Ronov sangat khawatir tetapi Ronov hanya mengangkat sebelah alisnya
"Lepas" tegas Moon
"Kenapa?" Tanya Ronov
"Bukan urusan lo" jawab Moon
"Kenapa?" Tanya Ronov sekali lagi
"Gue... Hiks..." Jawab Moon sambil terisak
Ronov yang melihat Moon terisak langsung menarik Moon kepelukannya
"Gue kenapa?" Tanya Ronov
"Hiks... Gue udah ngancurin semuanya" jawab Moon
"Ngancurin apa?" Tanya Ronov sambil mengelus kepala Moon
"Ngancurin lomba yang dinantikan Bintang.. Dan lo tau itu semua gara-gara apa?.. Hiks.. Hiks.." Jelas Moon terisak
Ronov hanya menggeleng
"Gara-gara LO... " Teriak Moon sambil memukul dada Ronov
Ronov hanya bengong sekaligus terkejut
Tanpa Ronov sadari Moon langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya
"Moon?? " Panggil Ronov sambil menggedor pintu kamar Moon
Dari dalam kamar Moon tidak menjawab , Moon hanya bisa menangis atas kebodohannya
"Moon?" Sekali lagi Ronov memanggil Moon
"Maafin gue" ucap Ronov
"TELAT" teriak Moon
Jawaban Moon cukup membuat Ronov sedih
(Meskipun gue gak tau sebab apa lo nyalahin gue tapi gue sakit ketika Lo nangis karena gue)-batin Ronov
Sudah 10 jam Moon berada dikamarnya, Moon enggan keluar dari kamarnya padahal sudah berapa kali Ronov dan Bibi berusaha membujuk Moon untuk makan.
"Gak.. Gue gak boleh gini terus.. Gue besok harus sekolah jangan sampai sakit.. Kalo sakit gue gAk bakal bisa ketemu Bintang untuk minta maaf" ucap Moon menyemangati dirinya sambil mengusap air matanya dan langsung beranjak pergi ke wc untuk menyegarkan badannya, setelah merasa fresh.. Moon langsung membuka pintu kamarnya dan bermaksud pergi kedapur untuk makan.. Ronov yang dari tadi setia menunggu Moon langsung terlonjak ketika pintu kamar Moon terbuka dan menampilkan Moon dengan tampilan yang fresh walaupun wajah Moon belum kembali ceria seperti semula
"Mau kemana Moon?" Tanya Ronov lembut
"Makan" jawab Moon ketus dan berlalu meninggalkan Ronov
Ronov yang khawatir terhadap Moon, selalu mengikuti Moon kemanapun dari Moon makan,cuci piring,gunting kuku, nonton tv, baca novel, baca koran dan lain-lain (lebay sih.. Tapi...) Moon yang sudah dari tadi risih karena Ronov selalu mengikutinya hanya bisa menahan emosinya karena Moon enggan bicara.
Karena sekarang sudah malam Moon beranjak pergi ke kamarnya
"Mau kemana Moon?" Tanya Ronov
"Tidur" jawab Moon sambil melengos pergi ke kamarnya
(Untung dia gak kenapa-napa) batin Ronov
Esoknya, Moon menjalani harinya seperti sebelumnya tapi wajahnya belum seceria sebelumnya
"Gue antar!" Ajak Ronov
"Gak usah.. Bisa sendiri" tolak Moon
Ronov hanya bisa pasrah mendengar jawaban Moon
Setelah di Sekolah...
Moon sudah duduk cantik di bangku kelasnya, dia menunggu kedatangan seseorang
"Pagi" sapa Renata
"Pagi" sapa balik Moon
"Tumben lo pagi?" Tanya Renata
"Hehe" Moon menampilkan cengengesan palsu
Tiba-tiba Bintang datang dan masuk ke kelas, Moon langsung menampilkan wajah yang bersahabat (yaaa mungkin ceria palsu)
"Pagi Bintang" sapa Moon sambil tersenyum manis
"Mmm too" sapa balik Bintang dingin tanpa menengok ke arah Moon dan langsung duduk dibangkunya setelah itu Bintang langsung memasang Earphonenya dan memejamkan matanya
Moon yang mendengar jawaban Bintang hanya bisa tersenyum kecut dan dapat memaklumi perlakuan Bintang terhadapnya
"Kenapa sih Bintang?" Bisik Renata ke Moon
"Kenapa apa?" Tanya Moon pura-pura tidak tahu
"Kayak ngehindarin lo" jelas Renata
"Masa sih? Enggak deh" elak Moon
"Apa cuma perasaan gue aja kali"
"Mungkin" jawab Moon acuh
Seperti biasa jam pelajaran dimulai dan berjalan seperti biasanya.. Tak terasa bel istirahat berbunyi..
Kring.. Kring..kring
Semua siswa mendengar suara itu langsung bersemangat dan berhamburan keluar kelas
"Bin.. Ke kantin yuk?" Ajak Moon sambil mengedipkan matanya
"Gak bisa.. Gue mau ke perpus" jawab Bintang sambil meninggalkan Moon
"Gue ikut" ucap Moon sambil mengekori Bintang
Renata yang melihat interaksi Bintang dan Moon hanya acuh.. Tak mau peduli
"Bintang.. Tunggu" teriak Moon sambil mengejar Bintang
Bintang tak memperdulikan teriakan Moon, dia hanya fokus berjalan menuju perpus

Di perpus...

Moon hanya menatap Bintang yang sedang membaca buku dengan coolnya, sedangkan Bintang dia menahan saltingnya karena Moon menatapnya terus.. Sehingga Bintang tidak fokus untuk membaca
"Lo ganggu gue" ucap Bintang
"Hah? Apa? Dari tadi gue cuma natap lo" bela Moon
"Iya itu tatapan lo ngeganggu gue" jelas Bintang
"Maaf kalo gitu" ucap Moon sambil menundukan kepalanya
"Mau lo apaan?? Dari tadi Lo ngikutin gue mulu" tanya Bintang
"Gue mau lo maafin gue"
"Udahlah.. Lombanya juga udah berakhir" jelas Bintang
"Emang berakhir tapi rasa kecewa lo ke Gue belum berakhir" jelas Moon sedih
"Udahlah.. Gue maafin" jawab Bintang
"Gak bisa.. Lo maafinnya gak ikhlas" tutur Moon
"Terus mau lo apaan? Gue udah maafin juga salah" jawab Bintang
"Gue mau lo maafin gue secara ikhlas"
"Oke kalo gitu.. Gue bakal maafin lo dengan syarat lo harus jauh-jauh dari Gue"
"Tapi .." Ucapan Moon terpotong oleh bentakan Bintang
"UDAH SANA PERGI!!!" bentak Bintang
Moon yang mendapat bentakan dari Bintang langsung menangis dan pergi entah kemana

PROSESWhere stories live. Discover now