Hari ini Kiara, Risa dan Luna memutuskan untuk memesan soto ayam di kantin sekolahnya. Selama beberapa bulan di sekolahnya, mereka memang belum mencoba menu lain selain bakso plus es teh yang katanya rasanya cetar membahana. Tapi karena penasaran dengan rasa menu lain, jadilah mereka bertiga kompak memesan soto ayam.
"Lun, tolong dong sambelnya," pinta Kiara
Luna mendekatkan sambal sekaligus kecap ke depan Kiara dan Risa.
"Ugh! Enak banget ya. Nggak kalah deh sama bakso. Jadi bingung kan gue mau pesen apa nantinya," cerocos Luna seraya menyicipi soto ayamnya dengan khidmat.
Risa menggeleng pelan menanggapi. "Mungkin lo bisa pesen soto ayam tapi dicampur sama baksonya sekalian."
Kiara terbahak mendengar ucapan Risa yang menurutnya aneh. "Emang bisa ya soto ayam dicampur bakso?" tanyanya masih diselingi dengan tawa.
Risa mengangguk pelan. "Bisa. Kalo lo besok mau coba, bisa."
"Eh, udah, udah. Kita lanjut aja makannya. Daripada bicarain hal yang absurd macam kalian berdua," timpal Luna.
"Ini juga gara-gara kamu kok, Lun. Makanya Risa kepikiran buat nyatuin soto ayam sama bakso. Hihi."
"Iya deh iya," ujar Luna seraya mencibir pelan. "Eh, btw. Itu fans lo tuh, Ra." Luna menunjuk ke arah pintu kantin di mana sosok Bayu tengah berjalan santai bersama teman-temannya.
Kiara pun refleks memperbaiki posisi duduknya. Ya mungkin saja duduknya dalam mode yang 'nggak banget', kan bisa saja bikin Bayu ilfeel.
"Eh, Lun, Sa. Jilbabku udah rapih belom?" tanya Kiara seraya memperbaiki jilbabnya.
"Rambut lo keliatan tuh."
"Hah? Masa sih, di mana?" Kiara meraba di sekitar jidatnya, mencari-cari area di mana rambutnya keluar. "Di mana sih, Lun? Kok aku rasa udah rapih."
Luna dan Risa sukses menahan tawanya melihat kelakuan Kiara yang menurutnya begitu lucu.
"Kok kalian malah ketawa?"
"Hahah. Itu tuh, Ra. Alis lo masih keliatan."
"Hah?" Jujur saja, Kiara tidak mengerti dengan lelucon yang Luna lakukan.
"Jadi gini loh, Ra. Kan lo tadi nanya, jilbab lo udah rapih atau gimana. Terus yang Luna maksud rambut itu ya alis lo. Kan alis juga memiliki rambut," ujar Risa menjelaskan.
Kiara merenggut sebal lalu melanjutkan acara makannya.
"Ciyeeee udah nggak jaim lagi nih?" goda Luna saat melihat raut wajah sebal Kiara.
"Huh, nyebelin."
"Eh, liat tuh. Kak Bayu bareng cewek," ujar Luna heboh.
Kiara yang penasaran pun refleks berbalik dan memang benar, Bayu terlihat bersama dengan beberapa perempuan. Meski ada teman cowoknya juga, tapi yang terlihat paling menonjol dan paling kelihatan dekat dengan Bayu itu adalah seorang perempuan yang duduk sedikit berjauhan dari posisi duduk Bayu. Meski terlihat menjaga jarak, tapi perempuan itu terlihat sering mencuri pandang pada Bayu.
Kiara mendengus pelan lalu kembali melanjutkan acara makannya. Luna dan Risa secara bersamaan menaikkan sebelah alisnya karena heran melihat tingkah Kiara yang dengan cepat berubah.
"Cieeeh, ada yang cembokur nih ye," goda Luna lagi.
Kiara tak menggubris dan masih fokus dengan soto ayamnya. Entah mengapa, soto ayam yang tadinya masih begitu panas tiba-tiba berubah menjadi dingin dan tidak menggairahkan. Tapi tetap saja diembat oleh Kiara. Biar tidak mubazzir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Ngefans, Kok! [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilPesan di shopee: Takispublishing . . . Ngefans sama senior. Ketua OSIS, alim lagi. Taaaapiiii orangnya cuek bebek plus dingiiiiiin banget! Ngefans sama dia tuh bisa bikin gregeeeeet! Kadang pengen nimpuk pake sendal yang ada di mushollah, tapi nggak...