Mengetahui bahwa Bayu sedang dekat dengan seorang perempuan membuat hati Kiara sedikit merasa minder. Bagaimana tidak, laki-laki yang ternyata diidam-idamkannya itu sudah dekat dengan perempuan lain.
Ra, mulai sekarang, lo harus kondisiin hati lo. Jaga sikap. Jaga pandangan juga.
Kiara menghela napas pelan. Mulai hari ini ia harus belajar untuk menjauh sejauh-jauhnya dari orang yang bernama Bayu. Seperti niatnya kemarin-kemarin. Semoga niat ini dilancarkan agar tak ada lagi hati yang berharap.
"Selamat pagi, Kiara. Apa kabar?" tanya Luna dengan nada riang. Perempuan itu kemudian menaruh tasnya di atas meja tepat di samping meja Kiara.
"Baik," jawab Kiara sekenanya.
"Kalo... hati kamu?"
Kiara mendelik tajam ke arah Luna. Maksudnya apa coba?
Bukannya takut, Luna justru terbahak melihat respon sahabatnya itu.
"Idih, tatapannya sewot amat, Neng. Gue kan cuma nanya."
Tak menghiraukan ucapan Luna, Kiara mengambil buku paket bahasa indonesianya dan mulai membaca ulang materi yang akan dipelajarinya saat jam pertama nanti.
"Assalamualaikum, ya ukhti," sapa Risa.
"Waalaikumussalam, ya ukhti," balas Luna.
Risa menatap Kiara yang hanya diam tak menjawab salamnya. "Idih, ni anak. Orang salam tuh kudu dijawab," sewot Risa tak terima salamnya dicueki.
"Waalaikumussalam," balas Kiara singkat.
Risa menaikkan sebelah alisnya heran melihat tingkah judes Kiara. "Dia kenapa sih, Lun? Judes amat."
Luna mengangkat kedua bahunya. "Nggak tau, tadi gue cuma nanya apa kabar, eh dia malah sewot gitu."
"Ada apa sih, Ra. Cerita dong. Kali aja kita nggak bisa bantu."
"Bisa bantu, Risa," kata Luna mengoreksi.
Risa tertawa pelan. Sementara Kiara tetap dengan wajah datarnya.
"Lagi PMS ya, Ra?"
Kiara menutup buku paketnya lalu menatap Risa dengan tatapan lesu. "Iya, aku lagi dalam mode PMS. Perjuangan Merelakan Sang idaman."
Risa dan Luna sukses melotot ke arah Kiara setelah mengetahui alasan di balik sikap aneh sang sahabat. Ternyata ini perkara hati.
"Apa-apaan itu? Sejak kapan seorang Kiara jadi Ratu galau kayak gini? Bener-bener gak bisa dipercaya."
Kiara menelungkupkan kepalanya di atas kedua lengannya yang ditekuk di atas meja. "Sejak aku melihat Kak Bayu bersama dengan perempuan lain."
Risa menutup mulutnya menahan tawa. "What the! Jangan bilang karena soal kemarin. Yang pas kita liat Kak Bayu lagi sama cewek itu?"
"Udah ah. Nggak usah diperjelas kali."
"Ya ampuuuun." Risa menepuk jidatnya pelan. Sementara Luna sudah mati-matian berusaha menahan tawanya. Lucu saja melihat sahabatnya itu lesu dikarenakan cowok.
"Ehem, Ara! Dicariin sama Ketos tuh."
Kiara, Luna dan Risa mendongak bersamaan, menatap Galang sang Bendahara kelas dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Kenapa nyariin aku?"
Galang menggedikkan kedua bahunya. "Nggak tau. Dia cuma bilang pengin ketemu sama lo."
"Di mana?"
"Di depan tuh."
"Oh yaudah. Makasih ya, Lang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Ngefans, Kok! [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilPesan di shopee: Takispublishing . . . Ngefans sama senior. Ketua OSIS, alim lagi. Taaaapiiii orangnya cuek bebek plus dingiiiiiin banget! Ngefans sama dia tuh bisa bikin gregeeeeet! Kadang pengen nimpuk pake sendal yang ada di mushollah, tapi nggak...