PROLOG

881 68 6
                                    

Ada kalanya, harapan berjalan tak sesuai kenyataan. Seberapa keras kita mencoba, jika Tuhan berkehendak lain, hasil akhirnya tidak akan mampu kita ubah. Sesakit apapun kita berusaha menepis kenyataan yang ada didepan mata, semua tidak akan kembali seperti semula. Bahkan jika kita memaki dan mencaci Tuhan, kita hanya akan terlihat semakin buruk dan menyedihkan di hadapan-Nya.

Tidakkah kita merasa malu melakukannya?

Tuhan sudah dengan baik hati mengirim Arlan dulu ke sisinya, akan tetapi, Aletta dengan segala kebodohannya, melepaskan pria itu begitu saja, hanya karena ego sesaat yang begitu angkuh merengkuh pemikiran sempitnya. Dia melepaskan pria itu, pria yang mencintainya dengan begitu dalam. Yang memperlakukannya bak seorang putri cantik dalam kisah dongeng.

Namun, tidak semua kisah dongeng akan berakhir bahagia, bukan? Orang-orang hanya membuatnya memiliki akhir yang bahagia, dengan pemikiran dan khayalan masing-masing. Padahal kenyataannya, akhir bahagia pun tidak selamanya ada dalam kisah dongeng.

Kadang kala, penyesalan datang saat kita baru menyadari, bahwa seseorang itu akan menjadi sangat berharga ketika dia telah pergi dari kehidupan kita. Dan ketika semua telah terjadi, yang tertinggal hanya sebuah dinding dingin nan beku, yang bernama; penyesalan.

Menyesal?

Sungguh itu terdengar konyol.

Aletta bahkan tidak tahu, apakah saat ini ia pantas untuk sekedar merasa menyesal dan kecewa. Mungkin, inilah cara Tuhan menghukumnya. Menghukum dirinya atas ego dan keangkuhannya.

Aletta ingin melarikan diri dari sana. Pergi sejauh mungkin, kemanapun. Asalkan dia bisa membawa serta luka dan rasa sakitnya. Bahkan jika neraka adalah tempat terbaik satu-satunya untuk dia melarikan diri dari semua kenyataan ini, dia akan dengan senang hati melakukannya.

Ini adalah tentang kisah patah hati..

Tentang rindu yang tak menemukan tuannya..

Tentang harapan yang tak sampai pada ujungnya..

Tentang cinta yang terjebak oleh penantian..

Tentang mimpi yang harus terkubur dalam..

Tentang perasaan yang terabaikan..

Tentang penyesalan yang terdalam..

Mungkinkah telah membuat sekeping hati patah, ataukah telah retak?

----oOo----

Akhirnya setelah sempat saya unpublish, saya kembali publish ulang karena ada beberapa bagian yang kurang pas di hati 😁

Saya hanya mengganti judul cerita dan latar cerita. Semoga pembaca yang budiman menyukai karya saya kali ini. Ini adalah cerita yang pernah saya tulis di FP tujuh tahun lalu, tapi dalam bentuk cerpen.

Jadi, ini pertama kalinya saya publish di wattpad dan mengembangkan kembali intrik ceritanya 😊

Best Regard

-Indah-

Neir The SeineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang