Aku siap menjadi pelarianmu. Tapi kumohon, jangan berikan hatimu padaku.
Selagi rasamu untuknya sempat meredam dan kaku, biarlah aku mengobatimu dengan memberi kebahagiaan melalui kebersamaan, dengan sebisa mungkin tidak memberikan harapan akan sebuah jalinan.
Jangan biarkan dia yang dulu kau perjuangkan terjatuh. Maafkanlah ia yang belum membuka hati untukmu, karena bahkan sampai saat ini pun kau tak tahu, bahwa ia begitu ragu dan rapuh.
Kumohon, janganlah nanti kau berlari menjauhi sebab kau membenci. Akan timbul banyak penyesalan karena kau mudah berkecil hati. Yakinlah sama sepertiku, jika ia akan sadar dan berlari menghampirimu. Sebab keyakinanku melebihi perasaanmu yang saat ini kau coba alihkan untukku.
Untuk yang terakhir kali, kuharap kau memikirkan untaian kataku tadi. Jangan berpaling dengan cara menanam perasaanmu kepada orang lain, tengok kembali ia yang sudah membuka hati dan menunggumu sedari tadi.
01 Juli 2018
Ilhamah
Kota Udang
KAMU SEDANG MEMBACA
Malka Aksara
PoëzieMakna dari sebuah kata tidak akan ada bila kita tidak merangkainya. Masih jauh dari kata sempurna? Ya. Tapi setidaknya aku belajar mempertemukan kata dengan kata hingga menjadi kalimat, lalu kalimat dengan kalimat menjadi sebuah paragraf. Puisi, saj...