🍁prince ice mine part. 22🍁

3.1K 116 44
                                    

Debaran itu membuatku sesak tetapi kenapa tak merasakan sakit tapi malah sebaliknya

•••

Kamu...
Satu kata yang tersemat di kepalaku
Membuatku merasakan debaran yang tak menentu
Dengan mengagumimu itu pilihan ku
Seperti mentari yang menanti timbulnya bulan untuk menggantikan posisinya
Seperti angin yang memberikan kesejukannya
Dan ku berharap suatu saat nanti ada pangeran yang akan menjemputku dengan kuda putihnya
Membawaku ke kehidupan yang ku impikan
Aku tau, meski rasaku ini belum terbalaskan atau mungkin tak akan terbalaskan sama sekali
Aku akan menyimpannya sendiri
Aku mencintai mu itu urusanku bagaimana enggkau kepada ku itu urusan mu

Kayla menutup kembali buku diary nya setelah selesai menggoreskan tinta di atas kertas putih yang membentuk tulisan atas ungkapan isi hatinya, ia sedang berada di dalam kamarnya, setelah pulang dari acara kemah sekolah gadis cantik itu langsung masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat melepas penat. Tapi kenapa pikirannya melayang entah kemana yang pasti menuju sesorang yang disetiap harinya selalu mengisi setiap memori ingatannya.

***

Pagi sekali Kayla sudah berada di sekolah, entah apa yang membuat dirinya pagi-pagi kesekolah, beberapa menit kemudia sekolah masih sepi Kayla memutuskan keluar kelas, saat asik berjalan dikoridor tepat di hadapannya Dava sedang berjalan dengan cool nya Kayla tertegun melihat pemandangan indah di depannya "pagi-pagi udah dapet rejeki aja" batinnya.

Sekitar 20 menit kemudian keadaan kelas sudah ramai, banyak murid yanh sudah bedatangan, termasuk Nabila. "pagi Kayla, kaki lo gimana?" tanya nya.

"udah baikan kok Bil"

"Ehh Kay ceritaiin dung, gimana bisa lo kemaren sama kak Dava?" cecar Nabila.

"gue juga gak tau, waktu gue nangis ketakutan samar-samar gue denger teriakan manggil nama gue, gue kira itu halusinasi gue" jelasnya.

"tapi bukan halusinasi kan?"

"gue kira emang halusinasi, tapi dia bilang gue Dava, jadi gue percaya itu nyata" sambil senyum senyum membayang kan waktu ia memeluk Dava erat

"woyy kenapa lo senyum senyum gaje?" Nabila sambil memicingkan matanya.

"hehe enggak kok" cengir Kayla menampak kan deretan giginya.

"gue curiga deh, seperti nya gue mencium bau bau aneh" ucap Nabila menggerak kan tangannya dan mengendus ngendus menirukan salah satu paranormal yang lagi terkenal.

"hust udah ah" balas Kayla dengan pipi merona.

Bel pun berbunyi menandakan pembelajaran segera dimulai...

Dareen berjalan santai di koridor, setelah mengantarkan setumpuk buku tugas kelasnya sambil bersenandung ria "karna ku selow sungguh selow sangat selow santai san--, ehh cemceman gue kenape tuh kok panas panasan" guman Dareen.

Salasa merasakan ada telapak tangan yang melindungi kepalanya dari sinar matahari, ia mendongak ke samping dan melihat Dareen berdiri tepat disampingnya. Menepis kuat tangan Dareen dengan kasar dari atas kepalanya.

"apa apaan sih lo" sinisnya.

"lindungin loe" jawab Dareen santai, meletakan kembali tangannya di atas kepala Salsa.

"gue gak butuh"

"loe butuh kok sesorang yang akan lindungin loe" ucap Dareen ambigu

"gak jelas lo, mending lo sana deh jauh jauh dari gue, gue muak liat lo"

Prince Ice MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang