Deaf (part 4)

3 0 0
                                    

Ketidaknormalan yang terjadi pada seseorang yang membuat warna rambutnya berubah menjadi putih. Timbul akibat tingkat emosional yang ekstrem. Seperti rasa takut, sedih, kecewa, marah dan sebagainya.

Marie Antoniette Syndrom


-------
 

Dua tahun berlalu setelah pesan rahasia yang dikirim Ji Eun. Tapi Jungkook tak pernah menggubrisnya. Jungkook yang baru berusia sepuluh tahun, dengan polosnya menunjukkan email tersebut kepada ibunya.

"Dia baik- baik saja bersama ayah, lagipula untuk apa dia minta tolong padamu kalau ada ayah di sana. Dia hanya sedang merindukanmu Kook- ah." Jawaban dari sang ibu membuatnya kembali meyakinkan diri bahwa adiknya baik- baik saja.

-::-::-::-

Dua tahun kemudian.

"Kenapa tiba- tiba sekali sih bu?. Aku kan sedang main game." Jeon Jungkook, di usia dua belas tahunnya pun masih memberi pertanyaan lucu, bibir mengerucut dan tangan yang terlipat di depan.

Ibu Jungkook berlutut di depannya, mencoba memberi penjelasan kenapa mereka harus segera kembali ke Korea.

"Kook- ah, apa kau lupa ini tanggal berapa?"

"Kenapa ibu malah bertanya tanggal. Ibu harus jawab pertanyaanku dulu."  Harusnya ini akan jadi lebih mudah jika saja Jungkook tidak marah. Tapi, salah ibunya yang baru ingat ini tanggal berapa.

"Jawab saja dulu. Nanti ibu akan beritahu kenapa kita mendadak harus pulang ke Korea." Sejenak terbentuk kerutan kecil di dahi Jungkook, ibunya tersenyum.

Ah, putera kecilnya sudah berusia dua belas tahun. Sesuatu yang tidak pernah di sadarinya, waktu benar- telah membuat Jungkooknya tumbuh menjadi anak cerdas, lincah dan tampan.

"Hari ini tanggal  sembilan belas Desember." Kembali Jungkook mengerucutkan bibirnya.

"Dan tebak ini hari apa?. Kau tidak ingat ini hari apa?"

Menggeleng namun masih penasaran dengan jawaban ibunya. Jungkook menatapnya, namun kedua matanya membulat ketika mendengar ibunya mengatakan hal yang bahkan sama sekali tak pernah di ingatnya.

Apa dia jahat?

-------

"Esok harinya kami sampai di Korea, ayahku sedang berada di kantor waktu itu. Kami memang sengaja tak mengabari dia untuk memberinya kejutan. Kau tahu apa yang kami dapat?"

Jungkook memandang Ji Eun yang tengah tertidur lelap.
Tangannya terulur menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah adiknya. Dia masih diam, wajahnya seolah mencoba membuka luka masa lalunya sedikit demi sedikit.

Setahu Areum, Jungkook beberapa kali memasang wajah poker face, di lain waktu ia memasang wajah innocent, kadang juga memasang wajah gembira dan berbicara hal- hal bodoh di depan kepala sekolah, guru dan anak- anak lain. Dia mungkin terlihat tak ada beban. Di sekolah,posisi duduk Jungkook berada di samping jendela yang mengarah langsung ke arah danau di belakang sekolah. Kadang Areum bingung bagaimana bisa Jungkook bisa begitu cerdas menjawab pertanyaan dari guru padahal jelas- jelas dia tidak pernah memperhatikan pelajaran di kelas.

ShortFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang