9

22 4 0
                                    


Wah, maaf updatenya kemalaman :(

------



Joohyun's pov

"Selamat menikmati" ucapku sambil memberikan nampan berisi 2 gelas smoothie dan 2 piring ice cream cake dengan toping yang berbeda-beda. Pelanggan pria itu berterima kasih dan membawa nampannya pergi, meletakkan di meja tempat ia duduk bersama pacarnya.

Ah bahkan aku dengan mudah menebak itu pacarnya, ya kelihatan jelas sekali dari cara dia memperlakukan gadis itu sebaik mungkin. Aku tersenyum kecil sambil membersihkan counter.

Bel pintu berbunyi, menandakan ada pelanggan lagi yang harus ku layani. "Selamat datang" dengan semangat aku mengatakannya, dia pun tersenyum lebar.

Dasar Kim Taehyung.

Ya, dia datang lagi. Dia memang selalu mengunjungi tempat kerjaku sesering mungkin. Sampai- sampai manajer disini selalu menggodaku dengan mengatakan "Pacarmu datang". Aku bahkan tidak berpacaran dengan Kim Taehyung, kami hanya berteman.

Tentu saja manajer ku sangat senang kalau Taehyung datang, dia bahkan sudah di cap sebagai pelanggan setia bakery & café ini. Apalagi kalau yang datang ganteng-ganteng, manajer ku lebih heboh. Seperti Taehyung.

Wajahnya selalu menarik perhatian pelanggan café, apalagi saat dia duduk di kursi paling pojok (tempat favorite nya) sambil menyilangkan kakinya, lalu meminum smoothie dengan gaya yang ia anggap keren.

Gadis-gadis yang berada disini selalu berbisik memuji dan berdoa bahwa mereka menginginkan Taehyung. Ugh bahkan aku sudah mual mendengar hal semacam itu.

Tapi aku akui, dia memang tampan. Wajahnya tidak mudah untuk ditiru, bahkan untuk operasi plastik berapa kalipun, aku jamin tidak ada yang bisa menirunya.

"Aku akan menunggumu" katanya tanpa bersuara sambil menunjuk kursi kosong di pojok belakang, aku mengangguk mengerti. Tumben hari ini dia tidak memesan apapun, apakah uangnya sudah habis ?

30 menit berlalu, jam menunjukkan pukul 9 malam. Pelanggan sudah mulai beranjak pergi dari toko, aku membersihkan meja dan mengambil piring serta gelas sisa. "Eonnie, biar aku saja yang membersihkannya. Pacarmu sudah lama menunggu" kata Doyeon, pekerja paruh waktu juga, dan masih SMA.

"Hey, sudah kubilang dia temanku" jawabku sambil melepaskan apron pegawai café. "Terima kasih, Doyeon-ie" tambahku lagi dan berjalan ke meja Taehyung. Doyeon tersenyum manis.

Begitu melihat kedatanganku, dia duduk dengan lesu "Lama sekali eoh. Kue nya sudah habis semua ?" tanyanya. Aku menggeleng "Masih ada 3 atau 4 potong lagi" jawabku sambil bermain ponsel.

"Ambil semuanya, aku makan sekarang juga" aku melihatnya dengan kesal, dia tersenyum bodoh. "Aku kan baru saja duduk, setelah bekerja 5 jam!" keluhku.

Dia tersenyum senang sambil menikmati kuenya, cheese cake dan choco brownies dengan topping yang bermacam-macam. Ia memotong sedikit cheese cake dan menyuapkan padaku.

"Enak sekali" gumamku setelah menerima suapan Taehyung.

"Aku sudah mengantar formulir pendaftaranku ke kampus mu tadi" Taehyung tersenyum manis dengan perkataannya, entah apa yang ada di pikirannya saat ini hingga bisa senyum semanis itu.

"Kalau aku berada di kelas yang sama denganmu, kau tidak boleh duduk dengan pria lain selain aku arra" aku terbatuk-batuk mendengarnya, dia menatap tajam ke arahku.

The Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang