Part 49 Tragedy After Meeting 2

3.9K 177 27
                                    

**AlNa**

    Pukul sembilan pagi, mobil Nada memasuki perkarangn rumahnya. Dia keluar dari dalam mobil lalu duduk di lantai teras rumahnya. Sejak kemarin siang dia mencari Aluna, beberapa tempat sudah dia datangi. Dia berjalan ke sana-sini. simpang siur mencari Aluna di kegelapan malam. Namun dia tidak mendapatkan hasil.

    “Nada. Lo ke mana semalam? Kenapa lo nggak pulang?” Nadin mendekati Nada yang terduduk di lantai.

    “Nada kamu sudah pulang?” Martha berjalan mendekati Nada.

    “Nada nggak temuin Aluna di mana pun.” Ucap Nada dengan lesu.

    “Kamu jangan memaksakan diri, biar mama yang bantu cari Aluna.” Martha berjongkok di dekat Nada.

    Nada terlihat menghela nafas dan menundukkan kepalanya, tidak lama itu Martha dan Nadin mendengar suara isak tangis dari Nada. Martha mengelus pundak Nada dan ikut merasakan kesedihan putranya. Nadin pun ikut iba melihat Nada yang berjuang mencari keberadaan Aluna.

    Martha memeluk Nada dan membiarkan putranya menanggis di pelukannya. Nadin mengusap air matanya dan berjalan masuk ke dalam rumah untuk mengambil tasnya. Dia akan membantu Nada mencari Aluna ke manapun.

    Di saat Nada melepas pelukan Martha dan mencoba menenangkan diri. Tiba-tiba Nabila muncul dari arah gerbang dan berjalan mendekati mereka.

    “Nada.” Nabila berdiri di depan Nada dan memberikan foto yang kemarin dia ambil dari kamar Nada.

    “Dari mana lo dapet foto ini?” Nada menerima foto itu, lalu berdiri dan menatap Nabila dengan tajam.

    “Dua minggu yang lalu, gue hampir kerampokan. Dan cewek di foto itu bantu gue.” Ucap Nabila sambil menunjuk ke arah foto yang Nada pegang.

    “Lo bercanda?” tanya Nada dengan senyum sinis dan keputusasaan.

    “Enggak Nad. Gue ketemu sama dia di sekitar jalan Hyde Park, sama cowok yang namanya Edo. Cari dia ke sana Nad. Mungkin aja dia ada di sana.” Ucap Nabila dengan perasaan yang patah. Tapi, dia harus mengikhlaskan Nada, demi kebahagiaannya.

    Nada menyimpan foto itu dan berjalan menuju mobilnya. Nadin pun mengikuti Nada dan masuk ke dalam mobil. Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan rumah. Martah dan Nabila menatap kepergian mereka.

    Nabila terlihat menangis dan mencoba mengikhlaskan perasaannya yang patah. Martha mendekati Nabila dan mengusap lengannya. Martha tau, Nabila sangat menyayangi Nada, tapi dia malah memilih kebahagiaan Nada daripada kebahagiaannya.

** AlNa **

    Di antara jalan bercabang dan rindangnya pepohonan di taman. Aluna dan Edo saat ini tengah berjalan bersama sambil memakan es krim mereka. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan.

    “Kenapa sih kamu suka ke taman ini? Padahal kita baru aja ke sini waktu tahun baru.”

    “Nggak tau. Rasanya seneng aja ke sini. Bisa lihat pemandangan indah, patung-patung. Tempat ini adalah tempat favorit gue.” Ucap Aluna sambil menunjuk beberapa patung dan keindahan di taman itu.

    “Di sini juga tempatnya luas, jadi terserah aku mau joget atau muter-muter.” Ucap Aluna sambil mengajak Edo menari.

    Edo pun mengikuti tarian Aluna dan menarik Aluna untuk berputar. Aluna tertawa dan menari dengan lepas meskipun tangannya masih memegang es krim. Di saat Aluna menari, tiba-tiba dia merasa sesak nafas, Aluna tidak fokus menatap jalan dan malah menabrak seseorang di dekatnya. Es krim yang dia pegang pun mengenai jaket milik orang itu.

Alunan Nada [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang