Part 27 Pergi Atau Mati 2

3.7K 172 0
                                    

    "Emang kenapa?" Adam menatap Rehan dengan serius.

    "Kalo emang bener orang yang udah teror Aluna itu ada di lingkungan sekolah ini. Berarti Aluna nggak aman. Belati berdarah bukan lagi ancaman ringan. Itu udah menyangkut nyawa." Ucap Rehan yang membuat Nada menjadi resah.

    Tidak lama itu, Adam datang dengan wajah yang berkeringat karena baru saja di hukum oleh ibu Indah untuk membawa buku-buku baru ke perpustakaan.

    "Lo dari mana aja sih?" Leon menatap Adam yang terlihat berkeringat dan kelelahan.

    "Bu Indah nyuruh gue bawain buku ke perpustakaan."

    "Kenapa kalian ada di sini?" Tiba-tiba Ardian memergoki mereka yang sedang nongkrong di kantin.

    "Pak saya capek. Bapak kan tadi lihat saya bawa buku banyak. Lagian bapak bukannya ngajar malah--“

    "Kembali ke kelas, cepat!" Ardian memotong ucapan Adam.

    Mereka semua pun pergi dari kantin dan menuju kelas mereka. Kecuali Nada yang berjalan menuju gudang untuk mengecek Aluna apakah dia sudah pergi atau belum. Setelah Nada sampai di gudang, dia melihat jika pintu gudang sudah tertutup dan lampu-lampu sudah mati, Nada mencoba untuk membuka pintu namun, pintunya sudah terkunci dari luar.

    "Mungkin Aluna udah pergi." Pikir Nada. Kemudian Nada berbalik dan melangkah pergi meninggalkan gudang. Tanpa Nada ketahui, di dalam gudang Aluna tengah terkapar dengan darah di mulutnya.

**AlNa**

    Sepulang sekolah Nada meminta Agnes untuk menemuinya di rooftop. Dan saat ini mereka sedang berhadap-hadapan. Raut wajah Agnes tampak bingung karena dia tidak tau kenapa Nada menyuruhnya untuk ke rooftop.

    “Adam bilang lo bawa sesuatu yang mencurigakan. Amplop coklat. Apa isinya?”

    “Aa, kenapa lo mau tau tentang itu?” Ucap Agnes dengan gugup.

    “Gue nggak punya waktu buat ngobrol sama lo. Lo jawab, apa isi amplop itu?”

    “Nad, isinya itu bukan apa-apa.”

    “Jawab!” teriak Nada membuat Agnes bergidik ngeri.

    “Tapi ada apa Nad? Amplop itu nggak ada hubungannya sama apapun.” Ucap Agnes dengan bingung.

    “Gue udah, kurangi masa tahanan bokap lo. Apa lo mau gue memperpanjang lagi masa tahanannya?” Tanya Nada dengan serius.

 Apa lo mau gue memperpanjang lagi masa tahanannya?” Tanya Nada dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    “Jangan Nad, gue mohon! Isi, isi amplop itu uang. Gue pinjem ke bank buat ngobatin nyokap gue yang sakit. Semenjak bokap gue di penjara, nyokap gue sakit-sakitan. Gue kerja di Bar tapi itu nggak cukup buat biaya berobat.” Ucap Agnes dengan sendu, dan air mata pun runtuh di pelupuk matanya.

Alunan Nada [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang