°Insiden°

2.7K 110 3
                                    

Hai guys,chapter kali ini kalian bisa baca sambil denger lagu yang di atas itu,,,

Nggak juga nggak papa 😚
Moga kalian suka 🤗

___________________________________

Ruang ICU sekarang menjadi tempat Nana tinggal entah untuk berapa lama,keadaan Nana saat ini benar benar drop jauh di bawah kata sehat,ternyata Nana mengidap penyakit leukimia sudah jauh lebih lama,dan efeknya baru terasa sekarang.

Karena penyakit ganas itu terus menggerogoti sel sel darah merah yang Nana punya.

"Dok,bagaimana keadaan anak saya sekarang ?"tanya ibu nana panik

"Maaf bu,sepertinya anak ibu memang harus dibawa ke rumah sakit lain"

"Ta-tapi kenapa dok ?"

"Saya tidak sanggup menanganinya"

"Apakah keadaannya cukup kuat untuk saya bawa ke rumah sakit yang ada di singapura ?"tanya ayah Nana

"Keadaannya sangat sangat tidak memungkinkan untuk bapak bawa"

"Lalu bagaimana ?"

"Kita tunggu saja sekitar dua hari lagi,apakah dia kuat atau tidak"sahut dokter itu sambil pergi meninggalkan mereka berdua

Sementara itu Kak Rai masih saja menangis di dalam dekapan Mosquel tak hanya mereka yang ada di rumah sakit tersebut,Kak Ben,Nicole,juga Gabriel sahabtnya pun turut ada di rumah sakit itu

Gabriel Martha,sahabat Nana dari sejak umur mereka tiga belas tahun atau pada saat mereka menginjak kelas delapan sekolah menengah pertama.

Adalah perempuan konyol yang selalu menemaninya pada saat ia suka kadang sesekali pada saat nana berduka pun ia selalu datang menemaninya,dia itu tergolong sahabat tipe 'PEKA'.

"Kak,Nana kenapa ?"tanyanya pada Kak Ben dengan tatapan mata berkaca kaca

Akhirnya setelah sekitar satu jam lebih ia murung dia mau berbicara,dia datang kesini karena Kak Ben ajak saat dia kembali dari rumah Rizwan

"Hufftttt,,,lu tenang aja dia pasti baik baik aja kok"

"Gue tanya dia kenapa ? dan kenapa lu nggak ngasih tau gue soal ini ?!"sentaknya,dan tak tertuga air matanya puun jatuh membasahi pipinya yang putih tembem lanyaknya bakpau

"Gue minta maaf kagak ngasih tau lu soal ini,dia sakit gara gara leukemia"ucapnya

"A-apa ?"ujarnya tak percaya

"Iya"

"Berarti,selama ini dia mengidap penyakit itu ? dan kenapa gue nggak tau soal ini ? dan yang lalu lalu itu dia suka ngeluh pusing dan suka mimisan itu gegara penyakitnya ? Sahabat macam apa gue ?"ucap Gabriel terisak

"Lu kagak usah nangis,percuma lu nangisin dia nggak akan ngerubah apa apa,yang seharusnya kita lakuin saat ini yaitu berdoa semoga dia cepet sembuh"jelas Kak Ben sambil mengelus kepala gabriel yang tertutup rapih oleh jilbabnya

"Jangan pegang pegang"ujarnya sambil menyingkirkan tangan besar kak ben yang tepat ada diatas kepalanya

"Eh,maaf gue khilaf,habisnya lu lucu bat pas lu nangis"serunya terkekeh

"Cih"decak gabriel kesal

Sementara itu,,,

"~~You and i,we're like firewoks and symphonies,exploding in the sky~~"

"~~With you,i'm alive~~

"~~ Like all the missing pieces of my heart,they finally collide~~"

Ketua Osis Dan Ketua PMR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang