°Merenggang pt.2°

2.6K 127 3
                                    

Rizwan pun menggendong Nana menuju rumah sakit sementara itu orang tua Rizwan memutar balik kendaraan nya itu,hanya ayahnya saja yang pergi

"Mamah !"teriak Kak Rai

"Kenapa ?"Ujar ibu Nana yang tiba tiba datang

"Ira mah dia ilang !"teriak Kak Rai cemas

"Kok bisa ?!"

"Ntah mah ! Ayo kita cari dia mah Rai khawatir"

"Kita tanya dokter dulu !"

"Assalamualaikum"sapa Rizwan sambil menggendong Nana

"IRA!!"teriak ibu Nana

"Lu apain dia !"teriak Kak Rai

"Saya nggak apa apain dia,saya hanya membawanya kemari"

"Halah bohong lu"

"Be-bener Kak"Ujar nana lemah

Darah masih mengucur di hidungnya

"Ade !"

"Awas biar gue aja yang bawa dia"Ujar Kak Rai sambil merebut tubuh Nana yang berada di gendongan Rizwan

Tapi hal itu sia sia tangan Nana sangat kuat memegang tangan Rizwan

"Kak,biar saya saja yang membaringkannya"

"Ya sudah nak Rizwan silahkan"Ujar ibu Nana menyambung

"Na,lu perlu istirahat awas kalau lu sampai kayak tadi lagi"sahut Rizwan sambil akan pergi meninggalkan tempat itu

"Ja-ja-jangan pe-pergi"cegah Nana sambil memegang tangan Rizwan

"Iya,gue tete-"

"Lu pergi aja sana !"teriak Kak Rai sambil mendorong tubuh Rizwan

"Kalau gitu gue pergi dulu ya"

"Ya lu pergi aja !"sentak Kak Rai

"Rai kenapa kamu bersikap seperti itu !"

"Ira begini gara gara dia mah"

"Ira aja nggak marah hak apa kamu marah sama dia"

"I-ya nih kak"ucap Nana lemah

"Hufttt,maafin Rai Bu,kalau gitu Rai panggil dulu dokter ya bu"

"Ya kamu panggil dokter aja"

Rizwan pun berjalan gontai menyusuri koridor yang ada di rumah sakit itu wajahnya terlihat cemas di dominasi dengan guratan sedikit rasa sedih

Tapi apa daya,hubungannya dengan keluarga Nana sudah hampir rusak,mungkin bukan hampir lagi tetapi benar benar sudah rusak

Dia berjalan menuju tempat yang biasa ia jadikan tempat pulang

"Assalamualaikum"

Plak !

Satu tamparan dari tangan ibu Rizwan melesat dengan keras ke permukaan pipi Rizwan yang lebam

Sontak saja wajah Rizwan berpaling ke arah kiri

"Ma-mah"

"Darimana kamu ?!"

"Mah Iwan habis,,,"

"Kamu tau ! Gara gara hal ini kita beneran pindah ! Lebih jauh dari kota yang akan kita tempati nanti !"

"Lah ? Kenapa ?"

"Client ayah mu marah besar ! Karena ia telat"

"Trus apa hubungannya sama pindah rumah ?"

Ketua Osis Dan Ketua PMR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang