°Kehidupan yang Baru°

2.4K 99 2
                                    

Ruangan berwarna putih tulang yang merawat seorang gadis berumur 16 tahun itu akhirnya dia tinggalkan

Keadaan nya sudah agak  membaik

Rambutnya semakin pendek kali ini rambutnya sudah mengenai atas bahunya

Dia keluar dari bangunan tinggi ber lantai tiga itu seraya menghembuskan nafasnya,bak seorang narapidana yang keluar dari sel sel jeruji besi

"Aku ingin menemui Rizwan,Ayah"pinta gadis yang kerap di panggil Nana itu

"Maaf kan ayah sayang,,,"lirih ayah Nana pelan seraya membelai ujung rambut Nana

"Untuk apa ?"tanya Nana

"Sebenar-.."ucapan ayah Nana terpotong oleh ucapan Ayuka Hiraku seorang wanita berasal dari Jepang

"Sebenarnya kekasih mu itu sedang menunggu mu sayang,dia amat merindukan mu katanya begitu"ujar Ayuka,Berbohong.

"Benarkah ?"tanya Nana tidak percaya

"Iya sayang ! Benar sekali"ucap Ayuka sekali lagi berbohong

"Baiklah kalau begitu ayah ayo kita pergi dari negara ini !"seru Nana bersemangat

"Tidak sayang"cegah Ayah Nana yang mulai mengerti maksud Ayuka mengapa dia memotong ucapannya tadi

"Kenapa yah ?"Nana mendengus kesal

"Kau masih perlu beristirahat sayang"sahut Ayuka merangkul bahu Nana

"Baiklah...Tapi kapan aku akan pulang ?"tanya Nana

"Sekitar 3 sampai 4 bulanan lagi ya,mohon bersabar"ucap Ayuka

"Lama sekali !"decak Nana kesal

"Kau harus sabar sayang ! Kau tidak ingin Rizwan melihat mu dengan kondisi yang tidak baik bukan ? Hal itu hanya bisa membuat Rizwan khawatir saja"ucap Ayuka panjang lebar

"Benar juga ya,,,Ah iya aku hampir lupa,kau siapa ?"tanya Nana agak kasar

"Siapa yang mengajarkan mu bertanya seperti itu kepada orang tua ?"tanya Ayah Nana dengan suara meninggi

"Sudah lah,,,"ucap Ayuka melerai"Perkenalkan nama saya Ayuka Hiraku,saya calon istri ayah mu sekaligus calon ibu baru mu"ujar Ayuka seraya tersenyum

Degh !

"Ist...istri.. ?"ucap Nana terbata bata

"Maaf kan aku sayang"ujar Ayuka sembari tangannya membelai rambut Nana

Perasaan benci pun mulai memenuhi hati Nana,ia menepis tangan Ayuka dengan cepat

"Na..."lirih Ayuka pelan

"Sudahlah Ayuka,mungkin dia butuh waktu untuk menerimamu sebagai ibu nya"ujar Ayah Nana memberi semangat pada Ayuka

Suasana hati Nana kali ini sedang buruk,dia banyak diam.Yang ada di pikirannya kali ini bukan Rizwan saja,tapi juga Ibu dan Kakaknya

"Aku merindukan mu Riz,Ibu,,,"gumam Nana dalam lamunannya

;(

"Nak Rizwan !"panggil Pak Sam

"Ya pak ?"tanya Rizwan yang sedang sibuk menjemur ikan ikan hasil tangkapannya

"Kau tidak akan bersekolah di daerah sini lagi nak,,,"ucap Pak Sam

"Kenapa pak ?"tanya Rizwan mulai gundah

"Taraaaaa !!!"ujar pak Sam menunjukkan kartu pelajar milik Rizwan sekali lagi

"Saya harus bersekolah disana pak ?"tanya Rizwan

"Iya nak ! Tempatnya sangat nyaman dan fasilitas nya sangat memadai di sekolah itu,ya soal biaya bapak bisa atur"seru pak Sam

"Tapi pak,,,"

"Tolong ikuti permintaan bapak ya,jarak dari kota ini ke tempat sekolah tak begitu jauh"ucap Pak Sam

"Ini masalah biaya pak..."lirih Rizwan sedih

"Bapak akan cari tempat kost untuk mu disana,nanti kau bisa mampir kesini setiap seminggu sekali bagaimana ?"saran Pak Sam

"Baiklah pak"

"Masalah uang saku bisa bapak atur tenang saja ya ! Kau bisa berbahagia disana nantinya"seru pak Sam bergembira

"Iya"ucap pelan Rizwan

Ada perasaan tidak enak pada hati Rizwan karena harus meninggal kan Pak Sam.Yang sekarang ia anggap sebagai ayah nya dan keluarga satu satunya yang dia miliki

Esok paginya...

Rizwan sudah bersiap siap berkemas untuk meninggalkan kota itu

"Pak saya janji akan datang kemari setiap satu atau dua kali dalam seminggu,,saya pasti akan sangat merindukan bapak"ucap Rizwan terisak

"Kenapa kamu menangis nak ? Tidak ada yang perlu di tangisi untuk hal ini bukan ?"

"Saya..."

"Sudah cepat pergi nak,bus mu telah menunggu mu nak"

"Baik pak kalau begitu saya pergi"

Rizwan pun mulai menaiki bus rute 5 yang memang di arahkan menuju kota dimana dahulu Rizwan tinggal

Dengan berat hati dia harus meninggalkan ayah nya itu

Dan secara tiba tiba dia berkata,

"Aku merindukan mu,Na..."gumamnya tanpa ia sadari

Bus rute 5 itu pun pergi meninggalkan stasiun

.
.
.

6 jam berlalu...
Sekarang sudah menunjukkan pukul 19.00

Dia pun pergi menuju tempat kost yang memang telah ia pesan sebelumnya

Ruangan berukuran sedang itu dengan mudahnya ia masuki

Satu buah ranjang lengkap dengan kasurnya tertera di ruangan itu tak lupa lemari juga satu buah meja belajar berwarna coklat tua terpang di ruangan sedang itu

Rizwan tak mempunyai ponsel sehingga dia tidak bisa menghubungi pak Sam soal kedatangannya di kota itu

Dia pun mulai membereskan tempat tinggalnya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai hallo up lagi nih ! 👑
Jangan lupa vomment okkk 🤗😉
Vote and comment~~~~💕

Ketua Osis Dan Ketua PMR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang