°Pulang°

2.5K 107 7
                                    

HAPPY READING GUYS ;)

.

.

.

"Ku pikir dia,,,Bagaimana kau bisa tau nama ku ?"tanya Rizwan dengan tatapan menyelidik

"Gue Gabriel Rizwan,lu nggak inget gue ? Ternyata bener kata orang orang tentang keadaan lu"ucap Gabriel sendu

"Nana,,,"lirih Rizwan pelan

"Gue disini Wan"ucap Nana pelan

"Dia beneran nggak inget gue Na"ujar Gabriel

Nana tak mendengar apa yang di katakan oleh Gabriel yang dia pikirkan kali ini hanya lah laki laki bermuka dingin itu

"NANA !"teriak Rizwan senang seraya memeluk tubuh Nana,Erat.

"Euhh,,,wan sesak nih dada gue"keluh Nana

Air mata kebahagiaan membasahi kedua pipi Rizwan

"Lu nangis wann?"tanya Nana

"Gimana gue nggak nangis Na,gue bahagia banget bisa ketemu lu lagi !"ucap Rizwan

Dan tak terasa juga air mata Nana jatuh tepat di pelukan Rizwan

"Maafin aku wan..."lirih nya pelan

Tanpa di kode Gabriel pun pergi meninggalkan tempat itu dia merasa dirinya bak nyamuk diantara kemesraan mereka

Mereka berpelukan cukup lama hingga Rizwan mulai merenggang kan tangannya dan membuat pelukannya itu semakin melonggar

"Kok lu tau gue disini?"tanya Nana

"Firasat"ucapnya pelan

Flashback On

"Ayah"panggil Nana

"Ada apa ?"tanyanya

"Aku ingin pergi ke Indonesia yah,aku ingin pulang"keluh nya

"Tidak !"ujar Ayah nya sedikit meninggi kan suaranya

"Kenapa ?"ujar Nana dengan nada menyentak

"Kau masih belum sehat..."

"Apakah aku terlihat seperti orang yang sakit ? Aku merindukan mama"ucap Nana

"Ayah masih ada urusan disini dan kau memang di anjurkan untuk tidak boleh pulang ke Indonesia"sahut Ayah

"Ck ! Kalau begitu biar aku saja yang pergi sendiri !"ujar Nana kesal kemudian dia pergi meninggalkan ayahnya

Malam hari sekitar pukul 21.00 apartemen dimana Nana tinggal itu sudah sepi Ayah nya sudah tidur begitu pun Ayuka

Nana mulai menyiapkan kopernya,paspor dan surat surat lainnya untuk ia bawa ke airport

"Ayah yang memaksa ku begini..."lirihnya pelan sambil memasukan pakaian pakaiannya ke dalam koper

Tak memakan waktu yang lama,Nana pun bergegas pergi meninggalkan apartemennya

Aiport itu cukup ramai tak seperti bayangan Nana yang ia kira Aiport akan sepi pada jam malam seperti ini

Beruntung nya dia bisa mendapatkan penerbangan menuju Indonesia dengan cepat.

22.15pm

Duduk di kursi pesawat sambil membaca buku itu lah yang sekarang sedang ia lakukan,Rasa senang menyergap hati nya rasa tak sabar ingin segera bertemu mama nya membuat ia tersenyum sendiri

:)

Indonesia.

Akhirnya ia menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya,Ia berjalan lumayan cepat

Hingga akhirnya ia bisa keluar dari Airport dan pergi menuju tempat dimana ia tinggal.Nana mempunyai keberanian yang cukup besar karena dia mampu melewati lautan sendirian

"Mamaaaa !"teriak Nana

"I...Ira ?"ujar mama nya tak percaya akan kedatangan putrinya

"Iya mama ini aku ! Ira"ucapnya bergegas memeluk ibu nya yang kelihatan lemas pucat itu

Ibunya membalas pelukan sang anak,ada sedikit rasa keheranan di pikiran ibu nya.

Rambut Nana pendek di bawah telinga,bibirnya tak seperti dulu lagi berwarna pink terang kali ini bibirnya berwana pink pucat

"Mana ayah mu nak ?"tanya mama nya

"Aku datang kesini sendirian mama,"ucap Nana sambil menyunggingkan seberkas senyuman

"Jangan bercanda"ucap Mama nana tidak percaya

"Aku sama sekali tidak bercanda Mama,Habisnya aku bosan disana dan aku sangat merindukan mama dan ayah tidak peduli akan hal itu !"ujar Nana merengek

"Baiklah baiklah"ujar mama Nana tidak mempedulikan hal itu yang sekarang ia pedulikan hanyalah Nana itu saja

Flashback Off

"Apakah kau benar Nana ?"ucapnya setelah mendengar cerita yang terlontar dari bibir Nana

"Kau tidak mengingat ku lagi ? baru saja kita berpelukan tadi,,,"lirihnya sendu

"Aku hanya memastikan saja,"ucap Rizwan"Kau benar Nana kan ?"lanjutnya

"Iya ! Gue Raina Humaira Alfanatunisa"ucapnya agak sebal

"Baiklah aku percaya"ucap Rizwan sambil mengecup kening Nana

"Ya ampun !"ujar Nana terpaku dengan perlakuan yang diberikan Rizwan

"Muka lu merah tuh !"goda Rizwan

"Dasar ! Coa !"ejeknya

"Coa ?"gumam Rizwan tiba tiba saja kepala rizwan menjadi sangat berat seperti ada sebuah beban berat yang menimpa kepalanya dan refleks tangannya menyentuh kepalanya

"Ada apa ?"tanya Nana panik"Rizwan !kau kenapa ?"tanya Nana

"Tolong kepala ku sangat berat"ujarnya

Nana mulai mengendalikan kepanikannya itu,kemudian ia menuyuh rizwan untuk membaringkan badannya dan kepalanya itu ia letakan di pangkuannya

"Apakah begini lebih baik ?"tanya Nana sambil menatap mata Rizwan

"Boleh kah ?"

"Tentu saja"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yeayyyy ! mereka berdua dah balik nih :)

jangan lupa vomment yak !

Ketua Osis Dan Ketua PMR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang