○Judul: Today's Marathon○
○Genre: Science Fiction○
oleh Reonereym[●●●]
Kriiiiiiing!!!
“Tsu-chan! Jam bekermu sudah bunyi! Bangun dan matikan sekarang!”
Perlahan tanganku keluar dari selimut tebal yang membungkus diriku selama ini, merasakan udara dingin di luar zona nyamanku. Suara nyaring jam masih memekakkan telinga. Begitu nyaring suaranya, hingga perlahan tanganku meraih jam itu, dan melemparnya sejauh yang kubisa.
Fakta yang pertama, aku benci pagi hari yang membangunkanku dari mimpi indahku.
“Tsu-chan! Kau rusak lagi jam beker itu?”
“Biarkan saja Kak.”
Dari jam beker yang sudah rusak di lantai itu aku masih bisa melihat dengan jelas kalau jarum jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Kugaruk rambutku yang acak-acakan, mencoba mengumpulkan kembali nyawa yang tadinya melayang ke dunia mimpi.
Fakta yang kedua, alasan kenapa aku masih memakai jam beker yang berisik adalah, aku bisa membantingnya untuk melampiaskan rasa kesalku karena tidurku diganggu.
“Ayo bangun, sudah ada sarapan kesukaanmu loh.”
Dari pintu yang sekarang terbuka, terlihat seorang lelaki yang rambutnya tak jauh acak-acakan denganku, tapi wajahnya jauh lebih segar dan tubuhnya sudah terlilit apron biru tua dengan motif polkadot. Kurva melengkung di wajahnya dan ia mulai berjalan mendekatiku.
“Ayo bangun, nanti kena spam data lho.” Lelaki itu menepuk-nepuk pipiku berulang kali. “Aku sudah membangunkanmu, jadi jangan mengeluh kalau diserang spam data ya.”
“Iya aku dengar, sudah bangun kok.” Jawabku lalu mendengkus dan melepas tangan dinginnya yang menusuk kulitku. Kuambil alat kecil di pinggir meja dan dengan perlahan kupasang di telingaku.
Zaman semakin berubah diiringi perkembangan teknologi yang melaju dengan pesatnya. Awalnya manusia hanya berjalan membungkuk ditemani tongkat dan masih memiliki hukum rimba agar bisa bertahan di esok hari. Ketika jarum jam berputar begitu cepat, sekarang realita bahkan menunjukkan kalau manusia dapat terbang hanya dengan bermodalkan data-data yang dikombinasikan menjadi satu.
Namun teknologi tidak membuat manusia menjadi budaknya, mereka tetaplah sebatas “alat pemermudah keadaan” semata. Tanpa manusia yang bekerja keras, tentu teknologi baru tidak akan tercipta, jadi itulah penyebab manusia tidak boleh bermalas-malasan.
Sekarang di kepalaku telah muncul alat layaknya alat bantu dengar yang dipakai beberapa tahun yang lalu, tapi perbedaannya ada di bagian modifikasi. MeVice, alat ini membantu para manusia zaman sekarang untuk mengakses lebih banyak informasi dan teknologi tanpa harus banyak ribut. Pastinya alat ini sangat berguna untuk manusia malas tapi diwajibkan pintar sepertiku ini.
Baiklah, itu cukup. Aku menguap dan menggaruk kepalaku sejenak memastikan aku sudah sadar sepenuhnya. Yap, aku sudah siap untuk menatap sinar matahari yang menyilaukan di pagi ini.
Sebelum sepenuhnya meninggalkan kamarku, aku mengecek data yang telah masuk ke MeVice-ku, dan benar saja! Aku telat bangun 15 menit saja sudah terlalu banyak data yang masuk, benar-benar spamming data yang menyebalkan untuk pagi di hari Sabtu.
Dengan malas, aku membalas beberapa data penting sambil menggosok gigi di kamar mandi. Dari sekian data dan e-mail yang masuk, mayoritas cuma tugas sekolahku. Tidak bisakah aku menikmati hari liburku ini dengan tenang? PR-ku selalu saja menggunung, kapan aku istirahat kalau begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Writing Project #1: Short Story
Short StoryBerikut karya anggota yang diwajibkan mengikuti writing project dengan cara menulis short story (cerita pendek) bergenre bebas. Jumlah kata berkisar antara 1500 kata hingga 3000 kata. Batas waktu pengiriman dan pengumpulan: 3 Juni - 3 Juli 2018 pada...