Throwback Stalker - Mita9641

83 5 0
                                    

○Judul: Throwback Stalker○
○Genre: Romance○
oleh Mita9641

[●●●]

Kenangan itu tempat berteduh yang rindang dan untuk dilindungi.

Banyak yang mengharapkan bisa berotasi kembali pada titik awal pertemuan dua sisi.

Awal pertemuan menggapai galaksi yang harusnya bisa disempurnakan, sebelum hanya menjadi sebatas ilusi.

Apakah itu mungkin? Karena kenangan hanya sekedar untuk dilintasi.

Bukan untuk selalu diharapkan, tapi masa depan kenangan itu bisa diceritakan kembali.

●●●

Tahun 2016

Seingatku pertemuan pertama kami dimulai saat aku—Caramel Faizah Bagaskara menjadi murid kelas satu SMA. Saat itu ia datang dengan senyuman tanpa dosa paling memikat miliknya, memberiku sebuah topi agar aku tidak dihukum saat upacara berlangsung. Betapa baiknya  ia, atau terlalu baik padaku di hari pertama padahal kami belum saling mengenal dan menyapa.

Saat aku mengembalikan topinya seusai upacara berlangsung sambil mengucapkan banyak terima kasih padanya. Tahukah, kalian apa jawabnya? “Lain kali, jangan ceroboh! Hari ini aku membantumu karena sudah menjadi tugas laki-laki saat melihat perempuan yang kesusahan harus segera di tolong. Karena seperti itu nasehat papaku, tapi lain kali hal seperti ini akan menjadi tanggung jawabmu karena semua ini berasal dari kelalaianmu.” Begitulah ucapannya yang masih sangat kuhafal hingga sekarang.

Caramel tak pernah memperhatikan sosok lelaki sebelumnya. Tak pernah ada kata 'Jatuh Cinta' di dalam kamusnya. Yang ia lakukan selama ini hanyalah belajar, belajar, dan belajar. Tak pernah berpikir soal asmara. Ah, bukannya tidak pernah, tetapi tidak sempat memikirkannya.

Namun kini berbeda. Baru pertama kali seumur hidupnya ia melihat seorang lelaki sampai sedetail ini. Lelaki yang mempunyai kharisma tersendiri ini berhasil membuat Caramel terpana di satu jam pertama ia diselamatkan dari kecerobohannya. Saat Caramel bertemu pandang dengan lelaki pemilik iris mata yang meneduhkan itu, ada sesuatu yang membuat jantung Caramel berdegup lebih cepat dari biasanya. Perasaan yang menggelitiki hatinya begitu saja. Sesuatu hal yang membuat Caramel langsung menarik kesimpulan bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpa melihat lelaki ini sedetik saja.

Kini, mereka berdua sudah duduk bersebelahan selama setengah tahun. Tidak seperti yang lain, Caramel dan lelaki yang memiliki nama lengkap Arliyan Fadli Akbar itu tidak pernah dekat.

Caramel merutuki dirinya dalam hati. Ini semua karena kebiasaannya yang suka berbicara dengan terbata dan tidak pernah bisa memulai topik pembicaraan sehingga tidak ada percakapan yang berhasil diantara mereka berdua.

Beruntung semua info tentang apa saja yang disukai dan tidak disukai oleh Arliyan Fadli Akbar mudah di dapat dari gosip yang beredar di sekolah. Arliyan memang merupakan salah satu anak tenar di sini. Ia juga bisa mengetahui apa yang digemari dan tidak digemari Arliyan dari percakapan Arliyan dengan Andi, teman sekelas Caramel yang duduk tepat di belakang Arliyan.

●●●

Tahun 2017

Kini aku—Caramel Faizah Bagaskara sudah mulai menapaki kelas dua masa SMA-ku. Harapanku hanyalah tinggal sebuah harapan, karena aku terpisah jarak sebuah ruangan dengannya. Kelasku ada 2 MIPA C sedangkan Arliyan berada di 2 MIPA A, sudahkah jelas jarak kami semakin jauh. Jika ingin menggapainya aku harus belajar lebih giat lagi, untuk menutupi rinduku aku akan mencari berbagai macam cara di setiap hari untuk melewati kelasnya walaupun itu tak mustahil. 

Writing Project #1: Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang