Heroes and Friendship - sannylonardi

89 3 0
                                    

○Judul: Heroes and Friendship○
○Genre: Romance○
oleh sannylonardi

[●●●]

Gadis belia sekitar berusia 17 tahun, berjalan keluar dari kampusnya dengan kepala menunduk. Berusaha menghindari tatapan menusuk orang-orang di sekitarnya.

Pandangan benci, jijik dn kasihan selalu menyertai setiap langkahnya di kampus, tempatnya menimbah ilmu selama beberapa bulan terakhir.

Ini semua karena perbuatan ayahnya yang ia akui sangat tercela. Namun bukan berarti ia membenci ayahnya. Malahan ia sangat mencintai ayahnya yang selalu menghiraukannya.

“Dasar anak koruptor! Anaknya pasti gede dari uang haram bapaknya itu!”

“ya pastilah. Jangan-jangan, dia anak simpanan bokapnya lagi. Lagian koruptor kan simpanannya bertebaran dimana-mana,”Terang seorang gadis berambut pirang, membuat orang yang berdiri di dekat sana mengangguk mengiyakan.

Gadis belia yang bername-tag Chytia Lorenzo berjalan semakin kencang menghindari gumaman yang sangat menusuk telinganya.

Chyntia kembali terdiam ketika terasa lemparan yang berbau amis di belakang kepalanya.

“Mati saja kau anak koruptor!!!”Mereka terus melempari telur padanya. Chyntia hanya bisa berjongkok, melindungi kepalanya yang terus di lempari telur amis itu sambil terisak.

“sudah!Cukuupp!kumohon hentikan!!!”Jeritnya memohon yang tidak di hiraukan. Mereka semakin bruntal melemparinya dengan puluhan telur yang sudah mereka siapkan.

“HENTIKAN!!!”Suara itu menghentikan lemparan-lemparan mereka, namun tetap tidak dapat menghentikan tangisannya yang mengeras.

“Kau tidak apa?” Chyntia tetap menunduk dan menggeleng.

“Kalian tidak ada hak seperti itu, menghakimi orang yang tak terkait dengan orang yang kalian benci. Yang melakukan hal tercela itu ayahnya, bukan dia! Jadi kalau kalian ingin melempari telur busuk itu, lempari ayahnya. Bukan dia! Sekarang bubarlah! Sebelum aku laporkan tindakan kalian kepada rektor!”

Seruan kecewa dan malas terdengar. Hingga Chyntia kembali terkejut dengan sentuhan tangan di bahunya yang terasa bau,”Kau bisa berdiri??” Chyntia mengangguk.

Dengan sisa kekuatannya, Chyntia berusaha berdiri namun kakinya terasa lemas, hingga terjatuh kepelukan pria yang menyelamatkannya.

“Maaf, bajumu…”Lirihnya ketika melihat baju orang itu terkena noda telur yang ada di tubuh dan pakaiannya.

“Tak apa. Ayo aku antar kau pulang,”Orang itu mengandengnya,”Oh ya sebelumnya, perkenalkan. Namaku Bramantyo Janero,” ucapnya di sertai senyuman menawannya. Chyntia membalasnya dengan senyum sendu. Baru kali ini aku memiliki TEMAN.

●●●

Semilir angin menyambut tubuhnya yang sudha bersih dari noda telur. Ia duduk memandang langit orange yang masih terlihat pekat. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Chyntia menoleh ketika merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya.

“Kenapa tadi kau menyelamatkan ku?” Tanyanya ketika ia kembali menatap langit senja yang terang. Terdengar helaan nafas di sampingnya.

“Karena aku juga pernah merasa apa yang kau rasa. Hanya saja, aku ada yang menemani dan menolongku,” Chyntia kembali menatapnya.

“Kau tidak membenciku?” Bram tampak mengerutkan dahinya lalu menoleh, menatap dalam Chyntia ia terkekeh kecil lalu menggacak rambut cepaknya.

“Aku? Ku rasa tidak. Walau jujur saja aku benci koruptor. Tapi kau tidak layak di benci. Yang bersalah ayahmu. Bukan kau. Mengapa pula kau yang harus menangung dosa ayahmu?” Bram merentangkan tangannya perlahan di belakang bahu. Chyntia tersentak, merasakan sentuhan tangan lebar yang hangat di bahunya.

Writing Project #1: Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang