Chapter XVI

5.6K 371 101
                                    

Kenapa malam ini lebih dingin dari biasanya?

Tetapi untunglah aku mempunyai selimut tebal ini, dan juga segelas coklat panas. 

Aku tak sabar menunggu hari esok tiba. Kenapa? Karena besok hari Sabtu. Sekolah libur. 

Dan tahu apa yang lebih bagus lagi? Tidak ada PR! Entah kenapa kemarin semua guruku sedang dalam mood terbaiknya. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tapi ya sudahlah. Mungkin sudah keberuntunganku. Aku kembali melanjutkan novelku. Tiba-tiba ponselku bergetar di sebelahku,

Drrt. 

Hanya bergetar sekali, berarti ada pesan masuk. Aku segera membuka kunci ponsel.

Pesannya ternyata dari,

Ali. Kenapa?

  Ali: Hei. 

  Raib: Hei. Ada apa?

  Ali: Wow, cepat juga balasanmu. Senang aku mengirimkanmu pesan ya :)?

Ponselku segera mendarat agak jauh di kasur. Lalu kembali bergetar beberapa kali.

Menyebalkan.

Aku kembali melanjutkan novelku untuk beberapa halaman. Ponselku akhirnya berhenti bergetar. Sepertinya Ali sudah lelah, hahah. Rasakan. 

Aku kembali mengambil ponsel. Lima notifikasi dari Ali.

  Ali: Hahahaha, aku hanya bercanda, Raib.

  Ali: Raib?

  Ali: Ayolahh, aku baru saja merasa senang ketika kau membalas. Teganya kau :(

  Ali: Raibbb. 

  Ali: Putriii, aku bosaaan.

  Raib: Berisik.

  Ali: Akhirnya dibalas juga. Tadi aku hampir menelfon loh.

Tolong, jangan.

  Raib: Tidak usah. Ini sudah malam.

  Ali: Apa salahnya? Kan hanya menelfon.

  Raib: Karena di rumah suasananya sedang sepi. Papa dan mamaku sudah di kamar mau siap-siap tidur.

  Ali: Memangnya suaraku sangat keras? Tidak kan?

Dasar keras kepala.

  Raib: Terserah lah. Intinya jangan menelfon.

  Ali: Baiklah, Putri Bulan. Apapun katamu.

Aku masih sedikit penasaran kenapa Ali mengirimkan pesan. Biasanya dia kalau bosan pasti makan, atau membaca buku, atau semacamnya lah. 

Tunggu, kenapa aku bisa tahu semua itu?

  Raib: Baguslah. 

  Raib: Jadi, kau bosan? Kenapa tidak makan saja?

  Ali: Haha, bisa saja kau. Tidak, aku takut gemuk.

Ali? Takut gemuk? Aku tidak pernah menyangka kalau Ali memperhatikan bentuk tubuhnya. Aku kira dia orang yang masa bodoh untuk hal yang seperti itu.

  Raib: Kau? Takut gemuk?? Sejak kapan???

  Ali: Baru baru ini saja. Aku takut jika kau tak akan menyukaiku juga hanya karena aku gemuk, hehe.

Apa? Tentu saja aku tidak akan menilai orang hanya dari luarnya. Kenapa dia berpikir begini?

  Raib: Apa maksudmu? Aku sama sekali bukan orang yang menilai orang hanya dari fisiknya, Ali. Penilaian itu sangatlah bodoh. Ingatlah itu. Kalau nanti aku suka ya aku suka, tidak peduli mau kurus atau gemuk.

Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang