Part 7 (Patah jiwa dan patah hati)

475 15 0
                                    

ENJOY^^

========

Kejadian malam itu belum juga memuaskan Fresky, ya fresky yang udah ngerjain aku  sampe aku  absent 2 hari ngga sekolah. Setiap harinya dia terus-terus an ngelakuin hal-hal yang menjebak ku , mulai dari ngurung aku  di gudang pas pulang sekolah, buat lantai licin pas aku  lewat dan akhirnya aku  jatuh didepan senior kelas 12, dan yang paling aku  inget pas aku  mau berangkat sekolah Fresky yang ada di balkon lantai dua tepatnya diatas ku  mengguyur ku dengan air yang dicampur cat minyak warna biru. aku  basah kuyup! Seragam yang tadinya putih bersih jadi biru dan lecek tentu saja. aku  balik ke kamar, membersihkan badan sebentar trus ganti baju. Hasilnya aku telah 30menit di pelajaran Fisika, ya pembalasan yang setimpal walaupun aku  ngga di judge kayak Fresky.

Dan hari ini si kunyuk Fresky membuat ulah lagi, dia duduk dengan kaki yang diangkat di atas meja ku . dia duduk di kursi ku oii!! Tidakkah mata nya sedang katarak? menurut kalian bagaimana? jelas-jelas kursi nya itu ada di sudut paling belakang di barisan kanan kenapa sekarang dia nyasar ke meja ku yang sangat jauh letaknya dari meja nya? Amnesia kah dia??

Ku edarkan pandangan ke seluruh kelas, dan berhenti pada sosok Lala yang terlihat gugup dan takut, dia duduk di bangku Fresky,Oh my Lala kasian nya dirimu beb.

ku tatap Fresky sebal lalu pergi menghampiri Lala. Tapi sebelum aku hampir menjatuhkan pantat ku di sebelah Lala, Gilang lebih dulu duduk lalu menyeringai lebar

“maksud lo?” aku  menatap dia tajam

“lo duduk sama Fresky” dengan seenak jidat kalimat itu keluar dari mulut nya

-

3 les pelajaran telah berlalu dan pak Jono sudah selesai menjelaskan, kami hanya tinggal menyalin apa yang tertulis di papan. Sejak dari A-Z penjelasan pak Jono aku  sama sekali tidak dapat fokus mendengarkan, bagaimana tidak. Fresky terus menghalangi ku , dia sengaja mendecak-decakkan bibir nya atau menggoyang kakinya untuk mengalihkan perhatianku. Dan sekarang dia mencoba menghalangi ku mencatat salinan di papan tulis, aku mulai emosi, kepulan asap semakin menimbun di kepala ku.

“Fresky please, lo ngga bisa dewasa sedikit?”

Matanya menatap ku sengit “hati-hati kalau bicara, gue ini ‘tetap’ senior lo!” dia menekan kata ‘tetap’ di kalimatnya

“ngga penting lo senior gue kek junior gue kek, Gue-mau-nyatat. lo bisa ngga usah halangi pandangan gue?” kata ku dengan rahang terkatup rapat, mungkin sebentar lagi gigi ku akan retak

“kalau ngga kenapa?” bibirnya tertarik kesamping, ohh senyum itu! ingatkan aku untuk membawa mesin jahit lain kali agar bibirnya ngga sembarangan mengeluarkan senyum setan seperti itu

Aku menghela nafas kasar, mencampakkan pulpen dan membuang muka ke arah lain.

Keesokan harinya Fresky masih tetap duduk di sebelah ku, melihat itu aku langsung keliling-keliling meja buat memawarkan tukar tempat duduk secara cuma-cuma. Tapi, ngga ada satu orang pun yang mau tukaran. kalau aku jadi orang lain itu pun aku ngga akan mau duduk disamping Fresky. Anak ini sungguhan buat jiwa gue merana ya, tabahkan aja hati ku Tuhan. semoga ngga jadi sawan dekat-dekat dia.

-

“Fresky masih gangguin kamu?”

Aku melirik Hiskia yang masih fokus mengerjakan tugas fisika ku, dan itu murni karna kemauan nya dia ya, aku ngga pernah minta tolong ajarin ataupun bantuin sama dia sekali pun.

“sekarang udah ngga lagi kak” ya akhir-akhir ini Fresky ngga pernah lagi menjadikan aku bahan buat dijahilin tapi dengan dia duduk di sebelah ku itu udah jadi petaka banget.

LOVEMITORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang