"Baris nya yang rapi, hitungan ke 5 harus udah selesai semua, 1..2..3.."
semua menjadi ketar-ketir kesana kemari mencari barisan,
"..4...5..."
dan tepat di hitungan ke lima suasana hening. kening ku mulai dipenuhi keringat dan aku yakin semua orang yang ada di lapangan ini juga begitu
“dengerin ya, dari pleton sana sampe ujung sana kalian semua bakal dibagi menurut ekskul masing-masing, pada bisa liat kan tulisan ekskul kalian ada di pleton mana?”
“Bisa kak” jawab kami serempak
“yaudah bubar trus masuk ke pleton masing-masing”
aku berjalan himpit-himpitan dan akhirnya sampai juga di pleton 5 kumpulan ekskul PA.setelah memakan waktu 10 menit akhirnya semua sudah rapi di barisan masing-masing, kepala ku menengok sana-sini yaelah cewek cuma dua orang, dan sesuai timing juga pas aku melihat cewek itu dia juga melihat ku
"Jihan" dia tersenyum manis, sambil menyalami ku.
"Inka" ujarku.
Jihan bertubuh ramping, cantik, rambutnya menyentuh bahu panjang nya sebenarnya sama dengan rambutku cuma miliknya terlihat pendek karna rambutnya ikal. Kulitnya sawo matang, persis orang india deh kalau mau disimpulin.
“kalian berjumlah 30 orang semuanya tapi yang ngumpulin formulir ada 35 orang. Yang ngga ada disini ngga bakalan dihitung. Jadi jumlah tetap kalian itu cukup 30orang ngga bisa nego! Ngerti?!!” ucap cowok yang berdiri sambil memegang toak di depan, yang aku tau namanya Gery, katanya dia ketua ekskul PA sih.
“apa kita di MOS lagi???” aku mengerjap kaget, setelah dikasih pengarahan sama kak Gery tadi aku,Jihan,Nico,Ruli, dan,Danu lagi ngumpul duduk di rumput
“iya, semua ekskul juga gitu ka”
“MOS nya gimana?”
“denger-denger lebih parah dari MOS sekolah”
“ih apaan deh nih sekolah suka banget kek nya nyiksa nyiksa orang” cetus Jihan
Aku mengangguk setuju, dari ujung mata ku dapat kutangkap bayangan yang tak asing lagi, sosok cowok tinggi yang sedang berjalan ke arah barisan kami
“woi ky, apa kabar lo??” kak Gery menyalami Fresky, mereka akrab kayak nya
“ngga ngekskul kan lo?”
Fresky menggeleng “najis banget gue di MOS sama kalian” mereka pun tertawa
“yaudah gabung aja sama kita, jadi panitia, gimana?”
"HAH? kak Fresky jadi panitia? Trus dia juga yang bakal NGEMOS dong?? Eh jangan dong" wajah Jihan mendadak pias, aku sendiri memilih diam melanjutkan menguping pembicaraan Gery dan Fresky yang memang terdengar jelas di telinga kami
“boleh deh ngga ada kerjaan juga gue” Fresky nyengir, mampus kan! mau jadi apa coba kalau dia panitia. Setelah insiden tadi malam? aku mesti gimana ngadapin dia ntar…
Ternyata untuk percobaan kita disuruh naik gunung, ngga sampe atas cuma seperempat doang habis itu turun lagi. aku cukup kesusahan karna emang aku ngga pernah naik gunung, bahkan kalau ngga ada Jihan yang katanya emang udah biasa hiking mungkin aku udah jatuh ke jurang kali ya
“Jihan bantuin gue naik dong ngga bisa nih” aku sedikit teriak biar Jihan yang sedari tadi didepan ku bisa mendengar, tangan ku sibuk membersihkan celana training dari rumput liar dan dedaunan yang nempel
“sini gue bantu”
DEG
Suara Fresky kan itu?! dengan ragu aku mengangkat kepala dan memang bener, fresky sudah berdiri sambil menyodorkan tangannya didepan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEMITORY
Romance"POKOKNYA AKU BAKALAN BUNUH DIRI KALAU TETEP DISEKOLAHIN DISANA!" "Semua ini salah kamu, bukannya dari dulu mama udah ingetin supaya kamu cepat berubah sebelum papa kamu ngasih konsekuensi berat, ya kayak sekarang. Kamu harus mau sekolah disana!" y...