Part 19 (second kiss)

869 17 2
                                    

“Aih Hilda lo ngga usah peluk-peluk bisa ngga?!”

Lagi-lagi aku mendorong tubuh Hilda yang doyan banget grepe-in orang, ini udah ketiga kalinya sepanjang malam sampai sekarang

“Lo grepe-grepe nya sama Jihan aja ya hehe” aku meletakkan tangan Hilda memeluk Jihan dan kembali melanjutkan tidurku. Tapi ngga butuh semenit tangan Hilda kembali nongkrong di pinggang ku shit.

Aku terduduk sebal melihat Hilda masih dengan dengkuran khas-nya. Kalau aku tega aku udah ngerekam Hilda dalam keadaan gini trus ku tunjukin ke Gery biar dia tau malu

Aku melihat jam dipergelangan tangan ku, sudah jam 4 pagi rupanya. Segera ku pakai jaket dan kaca mata ku, rambut ku yang berantakan karna jambakan Hilda di sleeping beauty-nya itu aku sanggul ke atas.

Udara pagi pegunungan memang beda sama udara yang lain-lain, udara nya lebih tenang dan bikin adem. Didekat perapian unggun yang sudah padam ada ember yang berisi air, aku pun mencuci muka ku di ember itu dan langsung hawa dingin menusuk pori-pori wajah ku.

“Masih pada tidur semua kah?”

Aku mengedarkan pandangan kesekitar tenda putri maupun putra, kali aja nemu orang ngga waras selain aku yang bangun sepagi ini ditengah hutan. Dan.. mata ku berhenti di bawah pohon palem tepatnya dipinggir lembah yang memang jika kita nongkrong disitu kita bisa disuguhkan pemandangan indah yaitu hamparan langit yang masih menggelap

“Fresky?” aku menebak ragu cowok yang duduk bersila di bawahku, karna dari punggung nya sangat mirip dengan punggung milik Fresky. ups kok kesannya aku hafal banget ya sama ciri nya Fresky..

“Eh Inka lo ngapain kesini?” nah kan insting ku emang ngga pernah salah.

“Lo sendiri ngapain?”  tanya ku balik dan ikut duduk disebelahnya

“Ngeronda lah, ngapain lagi coba”

“Ngeronda kok sendiri?”

“Iya tuh yang lain udah pada ngacir semua ke tenda, ngantuk katanya” aku terkekeh geli, jarang banget gitu seorang Fresky berbuat baik kayak gini

“Kok lo ketawa? Senang banget ya liat gue menderita?”

“Yah iyasih sedikit hahah”

Fresky mendengus sebal melayangkan tinjuan palsu ke arah ku

Setelah itu kami hanya diam, Fresky tampak sedang berpikir keras dan aku hanya menonton lelaki yang ada disamping ku ini dengan lekat.

Seenggaknya kalau Fresky ngga suka berbuat ulah aku yakin dia pasti digilai semua cewek di sekolah, Fresky punya alis yang agak melengkung, hidung mancung, garis rahang yang tegas dan dari semua anggota wajah nya aku paling menyukai bentuk dagu nya. Ya dagu fresky itu lancip dan panjang kayak cewek! Tapi karna ditumbuhi sedikit jambang ‘kecewekan’ nya itu hilang deh, dan.. aku baru sadar kalau bulu mata nya itu kok ya lentik banget gitu ya? ngiri liatnya.

“Baru sadar ya gue ganteng?” Fresky memutar kepala nya melihatku, bibirnya membentuk seringai mengejek

Aku tersadar dari semua isi otak ku tentang mengamati Fresky, “kepede-an sih lo”

Dan Fresky kembali diam, “erm..ky, lo kok ngga maafin eri sih? Padahal dia udah suka rela banget minta maaf sama lo padahal yang salah kan lo”

Fresky masih diam, mungkin dia teringat waktu Eri dengan nekad nya mendatangi fresky setelah insiden dia dibuat nangis sama cowok itu. Eri sampe berlutut di kantin dihadapan semua orang hanya untuk mengemis kata maaf dari fresky. Sayangnya waktu itu aku ngga ada di TKP cerita kronologi nya aku dapat dari Lala yang menyaksikan langsung adegan itu.

LOVEMITORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang