Setelah mengetahui fakta mengejutkan itu, Jungkook jatuh sakit. Ia terserang demam tinggi dan asam lambungnya kambuh.
Mengharuskannya untuk menjalani rawat inap di rumah sakit selama satu minggu ini.
Mengingat soal asam lambung Jungkook, penyakitnya itu tak pernah kambuh semenjak ia mengenal Eunha.
Eunha-lah yang selama ini selalu mengingatkannya agar makan tepat waktu.
Hanya saja, sejak hari dimana Eunha menghilang, Jungkook jadi tidak memedulikan dirinya sendiri.
Pola makannya tidak teratur. Bahkan, ia pernah tidak makan seharian penuh. Pantas saja asam lambungnya kambuh.
Keluarga Jeon dan bangchin sudah mengetahui masalah rumah tangga Jungkook-Eunha.
Jungkook sendiri yang menceritakannya—pengecualian tentang kehamilan Eunha. Awalnya, Jeon Jungdae—ayah Jungkook—marah besar saat mengetahui kesalahan yang telah diperbuat putranya.
Bahkan, ia sempat memberikan bogeman mentah pada putranya itu hingga Jungkook tak sadarkan diri dan berakhir di rumah sakit.
Biar bagaimana pun juga, mendiang Tuan Jung adalah sahabat terbaiknya.
Tuan Jeon merasa sangat bersalah pada mendiang sahabatnya akibat ulah putranya itu.
Gfriend juga merasa kecewa pada Jungkook. Karenanya, sahabat kesayangan mereka pergi entah kemana.
Sementara bangtan, rasa malulah yang mereka rasakan. Malu karena sebagai seorang lelaki, tidak seharusnya Jungkook berbuat seperti itu.
Tapi, mereka juga sedih melihat kondisi Jungkook yang sekarang. Bagaimana pun juga, Jungkook adalah adik kesayangan mereka.
"Makanlah, Kook. Agar kau cepat sembuh." Taehyung mengarahkan sesendok bubur ke mulut Jungkook.
"Eunha..." lirih Jungkook dengan tatapan mata lurus ke depan.
"Nanti kau bisa cari Eunha lagi jika sudah sembuh. Sekarang, makan dulu, ya?" bujuk Taehyung berusaha sabar menghadapi Jungkook.
"Aku mau makan kalau ada Eunha," ujar Jungkook masih dengan tatapan lurusnya.
"Tapi Eunha tidak ada disini. Sadarlah, Kook! Pikirkan juga kesehatanmu." kesabaran Taehyung mulai habis.
Prang
"TAPI AKU MAU EUNHA! AARGH! EUNHA! KAU DIMANA?! EUNHA!" Jungkook berteriak tak terkendali setelah membanting semangkuk bubur dihadapannya.
"Jungkook! Tenanglah!" Taehyung berusaha menenangkan Jungkook.
"AARGH! EUNHA! AKU MAU EUNHA! EUNHA-YA! AARGH!" Jungkook terus-terusan berteriak.
Dokter datang setelah Taehyung memencet tombol kecil disisi ranjang Jungkook.
Segera saja dokter menyuntikkan obat penenang ke tubuh Jungkook yang masih memberontak itu.
"Eunha..." Jungkook jatuh tertidur setelah obat penenang itu bereaksi di dalam tubuhnya.
Sedangkan Taehyung, ia baru bisa bernapas lega setelah dokter berhasil menangani Jungkook.
"Dimana walinya? Aku perlu menyampaikan kondisi pasien." tanya dokter pada Taehyung.
"Walinya sedang ada di rumah sekarang ini. Nanti mereka akan kemari lagi," jelas dokter.
"Begitu. Kalau mereka sudah datang, tolong beritahu mereka untuk menemui saya." pinta dokter.
"Baik, dok." singkat Taehyung.
Setelah itu sang dokter pamit dari ruang inap Jungkook.
"Kuharap kau lekas sembuh, Kook. Aku tak tega melihatmu terus-terusan seperti ini." lirih Taehyung menatap iba pada Jungkook.
🐰🐰🐰
"Jadi begini, Tuan dan Nyonya Jeon," ada jeda sejenak dalam ucapan dokter Han—dokter yang menangani Jungkook.
"Secara fisik, kondisi Jeon Jungkook mulai membaik. Tapi, yang saya khawatirkan adalah kondisi kejiwaannya. Saya selalu memerhatikan Jungkook belakangan ini. Emosinya selalu berubah-ubah. Terkadang, ia terlihat murung dan putus asa. Bahkan tadi, emosinya meledak. Dia mengamuk di ruang rawatnya. Jika terus-terusan seperti ini, saya takut Jungkook bisa mengalami gangguan bipolar." jelas Dokter Han panjang lebar.
Nyonya Jeon merasa cemas mendengar penjelasan dari Dokter Han.
"Apa itu masih bisa dicegah, dok? Saya sangat mengkhawatirkan kondisi putra saya." tanya Nyonya Jeon penuh kecemasan.
"Kita masih bisa mencegahnya. Kemungkinan, lima puluh persen Jungkook bisa terkena gangguan ini jika emosinya terus naik turun. Tapi, jika kita segera menanganinya, saya pastikan Jungkook bisa sembuh. Untuk itu, saya sarankan agar Jungkook melakukan psikoterapi untuk mencegahnya. Dan tentunya, ditangani oleh yang ahli dalam bidang ini." jelas dokter Han lagi.
"Baiklah, dokter. Kami mengerti. Kalau begitu, kami permisi dulu." pamit Tuan Jeon yang sedari tadi hanya diam.
-
-
-"Dia seperti ini pasti karena terus-terusan memikirkan Eunha. Wanita itu sangat berdampak besar bagi kehidupan Jungkook." ujar Nyonya Jeon yang kini tengah berada di kamar inap Jungkook.
"Kita tidak bisa menyalahkan Eunha. Biar bagaimana pun, Jungkook-lah yang bersalah disini. Kalau bukan karena dia, Eunha tidak mungkin meninggalkannya. Anggap saja, ini karma untuknya atas semua kesalahannya pada Eunha." ucap Tuan Jeon datar.
"Aku berharap agar Jungkook bisa cepat sembuh dan Tuhan mentakdirkannya bersama Eunha lagi." doa Nyonya Jeon sambil memandang Jungkook yang tertidur di ranjangnya.
🐰🐰🐰
Tbc...
Jungkook bipolar :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You {✔}
FanfictionKehidupan pernikahan Jungkook dan Eunha awalnya baik-baik saja sampai seseorang di masa lalu Jungkook kembali dan menghancurkan segalanya.