9

687 60 19
                                    

Vote nya please😊

.
.

Jalal masih disana, di teras rumah dinas Jodha sambil memegangi pelipisnya yang masih terasa perih

"Kenapa dia begitu marah hanya karena hal sepele ? sulit sekali memaafkan seolah kesalahanku begitu besar" ucap Jalal pada dirinya sendiri

"hey dokter galak keluarlah dan maafkan aku ! Keluarlah wahai dokter jutek " teriak Jalal membuat telinga Jodha panas dan mau tak mau membuka kan pintu nya

"Bodoh ! bukannya inisiatif meminta maaf malah berteriak mencemarkan nama baiku ! Apa yang akan warga pikirkan saat mendengar teriakanmu hah ?!"

"Ini kan bukan perumahan yang rumahnya saling berdempetan sehingga bisa mendengar apapun yang tetangga nya lakukan disini dari rumah ke rumah jaraknya cukup jauh jadi tidak akan ada yang mendengar, dan tadi kamu bilang aku apa ? Bodoh ? Sombong sekali hanya karena dirimu pintar lalu yang lainnya bodoh begitu ?"

"Bodoh meminta maaf dengan benar saja tidak bisa "

Jodha hendak masuk kembali tapi kali ini Jalal berhasil mencegahnya

"Aku tidak bodoh "

"Dan aku bukan dokter galak ataupun jutek"

"Baiklah, wahai dokter pujaan hatiku tolong maafkan aku ya" ucapnya lembut

Pipi Jodha memerah seketika, laki laki ini benar benar gila dalam sekejap dia pintar membolak balikan suasana hati
Jodha memalingkan wajahnya takut kalau Jalal melihatnya tersipu

"Lalu sekarang kenapa memalingkan wajahmu ?"

"Karena ini wajahku bukan wajahmu jadi terserah padaku mau apakan wajah ini ah sudahlah obrolan ini sangat amat tidak bermutu. Pergilah aku sibuk "

"Tidak ! Aku tidak mau pergi sebelum kamu memaafkan ku"

"Kesalahan apa yang telah kamu lakukan hem ?"

Apa ? Harus bilang apa ? Haruskah Jalal bilang kalau dia ingin meminta maaf karena telah melukai hati jodha dengan kepergiannya selama dua bulan itu ? tapi bagaimana kalau ternyata Jodha tidak merasa sakit hati sama sekali ?

"Aku.. aku.. "

"Tidak ada kesalahan apapun bukan ?! Memang seperti ini lah kita bukan ? Selalu berselisih paham iya kan ?"

"i..iyaaaa ya kamu kan memang selalu jutek begini ya padaku kenapa aku bisa lupa heh ngapain juga aku minta maaf, memang.. memang sikapmu seperti ini kan padaku "

"Pergilah dan tolong jangan ganggu aku lagi "

Jalal menahan tangan Jodha dan menariknya sedikit lebih dekat
Jodha tercekat saat hidungnya bersentuhan dengan hidung milik Jalal, jantung nya berdegup begitu kencang saat nafas hangat mereka saling beradu

"Ck ko jadi kaya adegan film romantis sih ?" Ucap Jalal

Jodha mendorong Jalal dan kembali memalingkan wajahnya

"Kamu yang narik narik aku,"

"Yasudah jadi mau memaafkan aku atau tidak ?"

Jodha tak menjawab dia masih berusaha mengatur ritme detak jantungnya yang masih berdebar karena sedekat itu dengan Jalal barusan

"Ok baiklah, Jodha.. aku tidak tahu apakah hatimu terluka atau tidak saat aku pergi menghilang tanpa kabar kemarin, aku tidak tahu apa kamu merindukanku atau kehilanganku, tapi yang aku tahu aku sangat kehilanganmu dan merindukan....em.. merindukan perdebatan kita, jadi aku minta maaf padamu, aku hanya tidak ingin um kehilangan kesempatan untuk berdebat lagi denganmu, jadi tolong maafkan aku ya ?"

❤PURE LOVE FROM PURE HEART❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang