19

988 44 11
                                    


Jodha dan Jalal berada dirumah bu Widi dari pagi hingga sore, mereka mengobrol banyak hal
Anak anak senang karena dapat bermain lama dengan William, walaupun bayi tampan itu hanya kebanyakan tidur menangis dan menyusu saja

"Seru sekali saat melihatnya tidur nyeyak kak " begitu kata mereka, William yang tertidur pun tampaknya dapat menjadi hiburan untuk mereka

Sebelum matahari benar benar tenggelam, Jalal Jodha terpaksa pamit meski sebenarnya masih ingin mengobrol bersama bu Wid dan anak anak
Bu wid agak berat melepas mereka, mengingat Jalal dan Jodha jarang sekali datang paling sebulan sekali membuatnya rindu pada mereka

...

Malam harinya, William baru saja tertidur di gendongan daddy nya dengan hati hati Jalal meletakkan jagoan kecil nya itu di ranjang ditengah tengah mumma dan daddy nya

Mereka berdua memandangi William dengan penuh cinta, suasana benar benar hening hingga tiba tiba Jodha memecah kesunyian dengan suara tawa nya

"Apa yang lucu ?" Tanya Jalal

"Haha.. kalau melihat anak kita aku jadi ingat pada masa masa dulu, aku ingat saat kau menjadi badut, ingat saat kita tersesat , ingat pertengkaran kita haha semua hal menyebalkan itu menjadi lucu sekarang, William.. sekarang dia malah menjadi bukti cinta kita untuk selama lama nya, bagaimana bisa aku menikah dengan musuhku sendiri ? Hahaha "

"Kau ini ! Jadi selama ini kamu anggep aku musuh ya ?"

Jodha hanya tertawa
Suasana kembali hening sejenak, keduanya larut memandangi malaikat kecil yang sedang tertidur ditengah tengah nya itu

"Kenapa dia mirip sekali denganmu Jodha sayang ?"

"Karena dia anakku "

"Tapi dia kan anakku juga"

"Dia lebih mencintai mumma nya karena itu dia mirip aku daripada kamu sayang"

"Lihat saja beberapa bulan lagi juga dia akan mirip dengan ku, bayi memang berubah berubah bukan ?"

"Yaya terserah kamu aja deh "

Jalal menciumi anaknya berkali kali, membuat Jodha geram takut William terbangun

"Oh ya sayang, kamu kok gak pernah ke kantor lagi semenjak Wil lahir ? Bagaimana dengan kantor mu itu ?"

"Iya aku tidak bisa pergi jauh dari jagoanku, jadi aku kontrol lewat laptop saja kalau soal kantor"

Jodha cemberut seketika
"Jauh dariku aja kamu biasa aja huh! "

Jalal tertawa lalu merengkuh wajah istrinya dan mencium bibir nya seketika
"Kamu jangan cemberut gitu gemes aku liatnya  "

"Ya habis kamu pilih kasih sih "

"Yaampun sayang kamu sama anak sendiri aja cemburu "

"Emang kamu engga ?"

"Engga aku mah gak cemburuan kaya kamu"

"Oh gitu.. oke awas kalau suatu saat kamu cemburu sama anaknya sendiri "

"Hehe yaudah dong jangan manyun lagi, aku minta maaf deh ya kamu mau apa aku lakuin deh hem ?"

"Apa saja ?"

"Ya apa saja "

"Jalal.. sebenarnya aku bingung"

"Bingung kenapa sayang ?"

"Sebulan lagi cuti melahirkan ku habis, lalu saat aku praktek siapa yang akan menjaga William ? Kita tidak mungkin merepotkan kak Reni dia pasti sibuk mengurus Farez, apalagi kak Syila dia jauh bukan, dan aku juga gak mau pake baby sitter, apalagi membawanya ke rumah sakit dia masih terlalu kecil, imunnya masih belum kuat untuk dibawa bolak balik rs itu rentan sekali"

"Hem, kan aku sudah menawarkanmu berkali kali sayang kalau kamu mau kita bisa buat praktek kamu sendiri disamping rumah jadi kamu tidak perlu meninggalkan rumah terlalu jauh cuma keluar pintu masuk ke pintu sebelah deh "

"Sayang biasanya yang buka praktek itu dokter umum atau bidan, aku kan dokter anak. Orang tua kebanyakan lebih yakin ke rumah sakit"

"Kamu mau resign dari rumah sakit pun aku tidak masalah sayang, dirumah saja oke ?"

"Lebih baik aku buka praktek disamping rumah kalau begitu"

Jalal mencubit kedua pipi Jodha dengan gemas

"Terserah kamu aja deh "

"Tapi nanti deh aku buka praktek nya, kapan kapan saja. Aku masih ingin praktek dirumah sakit "

"Iya terserah kamu "

Jalal tau Jodha sangat mencintai profesi nya baginya rumah sakit adalah surga karena itu Jalal tidak memaksa Jodha untuk diam saja dirumah, semuanya dia serahkan pada istrinya, meskipun sebenarnya tanpa Jodha bekerja pun mereka sudah dikelilingi oleh harta, yang takkan habis sampai anak cucu

"Jadi selama aku masih praktek di rs, kamu ya yang jaga wil dirumah ? Asi ku akan kusiapkan ko, aku hanya akan pergi dari jam 9 lalu pulang jam 1 oke, kamu hanya perlu menjaga dan memberinya susu yang sudah kusiapkan ya?"

"Apa ?"

"Sayang, aku butuh bantuanmu"

"Tentu dengan senang hati aku akan menjaga anak kita, tapi.. seorang diri ? Jodha aku tidak yakin"

Jodha menunduk wajahnya sedih sekali, membuat Jalal menghembuskan nafasnya, tak bisa melihat Jodha bersedih begitu

"Oke, saat kamu praktek William aman bersamaku "

Deal. Mereka sepakat.

Jalal berlatih banyak untuk menjaga William dengan baik sebelum masanya tiba, Jodha pun membimbing nya dengan baik agar nanti Jalal benar benar siap mengurus anaknya sendiri
Sebenarnya Jodha sedih karena mengambil langkah ini, dia tau ini buruk sekali, kadang dia merasa bukan istri yang baik apalagi ibu yang baik, entahlah dia sangat mencintai profesi nya
Membayangkan untuk resign dan melepas kebaktiannya saja dia tak sanggup apalagi melakukannya

"Hanya untuk beberapa bulan, saat imunnya sudah kuat akan kubawa dia bersamaku kemana pun kakiku melangkah, untuk sekarang aku mohon bantuan mu dulu Jalal "

"Sayang kamu tuh kaya ke siapa aja sih, aku tuh daddy nya tak ada yang salah jika aku merawatnya untuk 4jam sendirian, aku sudah berlatih lihatlah nanti semuanya akan berjalan dengan baik, William akan merasa aku seperti mumma nya "

Mereka berdua terdiam, sepertinya ada yang salah dengan kata kata Jalal barusan, lalu keduanya sama sama tertawa

....

Dua bulan tiga hari, usia William saat ini
Berat badannya sudah naik, pipi nya semakin bulat bahkan terlihat seperti akan terjatuh hihi,
Jalal salah, semakin kesini wajah William justru semakin mirip dengan Jodha bukan dengannya, dan kali ini Jalal mengakuinya
"Mumma's copy cat !" Kadang Jalal memanggilnya dengan sebutan itu

William juga sudah sering berceloteh 'aaa' 'eeee' 'hmm' suara tawanya sedikit sekali kecil pula 'ak' bunyinya. Tapi untuk bayi dua bulan itu sudah termasuk perkembangan yang sangat sangat bagus bukan ? Hehe

William terus saja tertawa dengan mulut terbuka lebar "ak..hmm akk ak" membuat Mumma Daddy nya ikut tertawa

Jalal masih 'menyerang' perut William dengan wajahnya, menciumi sambil menggelengkan kepala diperut kecil William yang semakin gendut membuat anak itu terus tertawa kegelian

"Aaaa"

"Aaaaa" jalal menirukan suara wil, dan william terus membalasnya

Akhirnya 'obrolan' ayah dan anak itu pun berakhir saat William mulai rewel karena mengantuk

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❤PURE LOVE FROM PURE HEART❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang