13

705 58 31
                                    


Semua warga berkumpul untuk menyampaikan salam perpisahan pada Jalal
Ya. Hari ini dia terpaksa kembali ke kota meninggalkan Jodha untuk pekerjaannya

Setelah berbicara pada warga dan pak kades, Jalal menghampiri Jodha yang tidak mengucapkan perpisahan apapun padanya hanya berdiri mematung disana

"Kamu gak mau bilang selamat tinggal seperti yang lainnya hah ?" Tanya Jalal tepat dihadapan Jodha

"Untuk apa ? Sebulan lagi juga aku akan kembali ke kota "

"Ya setidaknya.. memangnya kamu gak sedih sebulan tidak bertemu denganku ?"

"Memangnya kamu sedih ?"

"Em.. tidak. Biasa saja "

"Aku juga biasa saja,pergilah ! Supirnya sudah menunggu "

"Kamu benar benar tidak ingin mengatakan apapun ?"

Dengan tegas Jodha menggeleng lalu memutar tubuh Jalal dan menyuruhnya maju
Akhirnya Jalal jalan dengan lemah menuju mobil pak kades, tapi baru tiga langkah, Jodha memanggilnya

"Jalal.. "

"Ya ? Ada pesan ?Katakan." Jawabnya semangat menghampiri Jodha kembali

"Iya aku punya pesan. Tolong sampaikan pada kakak ku,disini susah signal. karena itu aku tidak bisa menghubunginya selama hampir sebulan kemarin, aku tidak tahu sampai kapan signal akan menghilang tapi yang jelas aku baik baik saja disini, aku tidur dan bangun dengan tenang, semuanya baik baik saja, tidak perlu khawatir dengan keadaanku. bilang padanya aku merindukannya juga dengan kak Syila dan Queno. Tolong sampaikan ya "

"Ku kira pesannya untuk ku"

Jodha tertawa kecil, Jalal itu bodoh sekali padahal pesan itu juga dia tujukan untuk Jalal, dia ingin bilang kalau dia akan baik baik saja disini tidak perlu khawatir, tapi Jalal tidak mengerti

"Baiklah, aku pergi dulu. Sampai jumpa "

"Sampai jumpa "

_ _ _

Sudah tiga hari sejak Jalal kembali ke kota, sungguh Jodha tak menyangka akan merindukannya setengah mati seperti ini

Mereka memang tidak punya hubungan kekasih mereka juga tidak pernah menyatakan perasaan cinta masing masing, tapi coba pikirkan saja selama sebelas bulan bertemu bersama setiap harinya, bercanda, bertengkar tapi juga saling memberi perhatian lebih satu sama lain, pasti akan terasa kehilangan juga kan jika berpisah ? Itulah yang dirasakan oleh Jalal dan Jodha

Jodha sedang duduk diterasnya, pikirannya terbang kehari hari yang telah berlalu saat Jalal selalu datang ke teras itu mengganggu nya dan kadang membuatnya tertawa atau bertukar pikiran tentang hal apa saja yang bisa mereka lakukan untuk desa ini

"Dokter .. "

Panggilan dari suster Madhu akhirnya mengeluarkan Jodha dari lamunan nya tentang Jalal

"Ya sus, ada apa ?"

"Makan siang nya sudah siap, ayo kita makan dulu dok "

"Oh duluan aja sus, aku belum lapar "

"Baiklah "

Setelah suster Madhu kembali masuk, Jodha mengeluarkan ponsel nya berharap kali ini signal akan muncul tapi nihil sama sekali tak ada signal, padahal Jodha kan sudah rindu sekali pada kakak nya kakak iparnya, keponakannya dan pada Jalal tentunya

Sementara di kota, Jalal juga sama memutar mutar ponselnya tak henti karena nomor Jodha masih tak bisa di hubungi, Jalal tahu pasti disana masih tidak ada signal

❤PURE LOVE FROM PURE HEART❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang