15

871 48 17
                                    

Hai hai semoga kalian semua sehat selalu yaa Aamiin..
Ok check this out😉😊

.

.

Jodha dikelilingi rasa bahagia dan senyuman sementara Jalal merasakan perasaannya campur aduk antara sedih dan bahagia
Sambil menitikan air mata Jalal mengangkat tubuh Jodha dan berputar putar, tangisannya tertutupi oleh senyum dan tawanya.
mereka berdua tertawa bahagia malam itu sambil terus berpelukan

"Baiklah lepaskan aku atau kita akan jadi pusat perhatian banyak orang " ucap Jodha sambil terkekeh

"Eh, tapi kenapa kamu menangis Jalal ? Apa ini ?kenapa kamu yang lebih perasa ? Entahlah apa yang kota ini lakukan pada mu "

Jodha mengusap pipi Jalal yang basah karena air mata, Jodha tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Jalal

"Ada apa ?"

Jalal hanya menggeleng
Mereka pun akhirnya dalam perjalan kerumah Jodha, iya Jalal menyarankan Jodha untuk langsung pulang kerumahnya sendiri tidak kerumah Deva dengan alasan ini sudah malam tidak baik bertamu malam malam meski baru jam setengah delapan malam
Sebenarnya Jodha ingin langsung kerumah kakak nya bertemu satu satunya keluarga yang dia miliki saat ini tapi karena seharian ini belum beristirahat jadi Jodha mengikuti saran Jalal untuk langsung kerumah nya saja

Jalal sedikit lega karena Jodha belum mengetahui kebenaran, memang sedikit kejam tapi Jalal tak kuasa

"Lihat sekarang nomor kak Deva tidak aktif, kak Syila pun sama. Apa yang sebenarnya mereka lakukan ? "

"Mungkin Queno sedikit rewel jadi mereka sedang sibuk "

"Tapi- "

"Baiklah kita sudah sampai, "

Jalal mengantar Jodha sampai ruang tamu karena Jodha tak mengizinkan Jalal membawa kopernya sampai kamar

"Baiklah terima kasih ya sudah menjemput ku, mengajak ku berkeliling hari ini "

"Sama sama, istirahat lah jangan memikirkan ku atau nanti aku akan datang ke dalam mimpi mu sayang "

Pipi Jodha pun langsung bersemu merah padam mendengar panggilan baru dari Jalal untuknya

"Kamu juga sana pulang dan istirahatlah "

"Sepertinya aku sudah di usir darisini, baiklah aku pulang ya "

"Hehehheh Ya hati hati "

Jodha kembali mengantar sampai teras rumah nya

"Jalal.." panggilnya sebelum Jalal masuk kedalam mobil

"Ya ?"

"I love you"

"Love you more "

Hari itu Jodha masih belum mengetahui kebenaran bahwa kakak nya telah tiada di dunia ini, Jalal berhasil mencegahnya mengetahui hal itu
Namun, mau bagaimana pun waktu tetap bergulir kenyataan akan tetap terungkap di hadapan Jodha

Jiwa nya terguncang, tubuhnya gemetar menerima kenyataan yang belum siap dia terima, Jodha tak bisa menahan tangisnya pagi itu saat dia datang kerumah Deva untuk mengantarkan oleh oleh malah mendapatkan kabar buruk itu kabar yang kembali menggelapkan dunia nya seperti saat orang tuanya dulu meninggal

Jodha duduk tertunduk di sofa yang kini di genggam nya dengan sangat erat. dia memang menyembunyikan wajah nya yang dibanjiri air mata tapi pundaknya yang naik turun menandakan betapa terisaknya tangisan itu tak bisa bersembunyi

"Jodha.. kita harus bersabar. Kita.. kita harus bisa menerima kenyataan" ucap Asyila

Jodha akhirnya mendongak melihat kakak iparnya yang mungkin kini air matanya telah habis hanya tinggal wajah sembab dan lingkaran hitam disekitar matanya
Jodha tak bisa berkata apa apa melihat ketegaran kak Syila. Dia hanya ingin memeluk kakak iparnya itu dengan erat, syila pun membalas pelukan Jodha dan kembali tetes air matanya membasahi wajahnya setelah semalaman dia tahan agar tak menangis lagi

❤PURE LOVE FROM PURE HEART❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang