Di pagi hari kami langsung menyiapkan barang bawaan kami, tentu saja juga senjata kami.
Aku menyarungkan pedangku dan menggantungnya di pinggang, semua kebutuhan juga sudah berada di tas.
"Yosh...hari pertama berpetualang, Aku sudah tidak sabar lagi."
"Bersemangat boleh saja.tapi ingat, misi ini bisa merenggut nyawamu."
"Aku tahu, tapi merasakan hal baru sungguh membuatku bersemangat."
"Cepat selesaikan persiapanmu dan berkumpul dengan yang lainnya."
"Siap komandan,Hehehhe."
Setelah selesai bersiap-siap, aku berjalan menuju gerbang depan istana.
Saat aku sampai, semuanya sudah berkumpul di dekat kereta kuda. Aku menyapa Leon yang sedang mengawasi persiapan keberangkatan, itu adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin Regu ekspedisi ini.
Setelah bertegur sapa dan mengobrol sedikit, Aku langsung berkumpul dengan yang lainnya.
"Hei, pahlawan kesiangan akhirnya datang juga."
Bagas yang menyadari kehadiranku langsung menyapaku.
"Gak di rumah, gak di dunia lain kebiasaan mu bangun siang tak pernah hilang, dasar."
"Ternyata Rio dari kecil tidak berubah ya, tapi kau harus tetap menjaga tubuhmu."
Juno dan Fera pun menegurku,huh...memang ini salahku sih, jadi tak apa.
"Maaf semalam aku terlalu bersemangat dan tidak bisa tidur. Makanya aku meminta bahamut untuk mengajariku beberapa teknik yang dia tau."
"Latihan boleh saja, tapi kau harus istirahat juga."
"Kau tak perlu khawatir Fera. Ngomong ngomong, kau terlihat cantik dengan pakaian itu."
Fera memakai pakaian seperti Miko yang ada di Jepang. Dia juga memakai armor ringan di dadanya di atas baju miko nya. Rambutnya juga sekarang ditata lurus.
*Note: sorry gak bisa kasih gambarnya, illustrator ane blom nyelesain gambarnya. Ntar kalo udah jadi ane masukin kok.
"terima kasih Rio." entah kenapa wajahnya memerah.
Beberapa menit kemudian, Leon memanggil.
"Semuanya bersiap, kita akan berangkat sekarang."
Kami langsung menaiki kereta yang telah disiapkan.
***
Sigill great dungeon lebih terlihat seperti gua, penampakan stalaktit dan stalagmit terlihat di setiap sudut jalan.
Walaupun tak terkena sinar matahari. Gua ini memiliki cukup penerangan karena batu bercahaya yang terpasang di setiap sudut dungeon.
Kami langsung memasang sikap siaga saat memasuki lantai pertama dungeon ini, tujuan kami adalah lantai tersembunyi di dekat lantai 10 dungeon. Kami hanya akan melawan monster yang menghalangi jalan.
Sejauh ini hanya terlihat monster lemah yang langsung dikalahkan oleh Bimo. Serangan nya tepat di titik vital para monster sehingga monster itu langsung mati. Seperti yang diharapkan dari assasin kami.
Setelah berjalan selama 3 jam kami terlihat tangga menuju lantai berikutnya.
Sejauh ini perjalanan lancar. Tak ada halangan berarti di lantai selanjutnya.
Kami beristirahat di lantai 9 memulihkan stamina kami. Para prajurit mengeluarkan bekal mereka dan mulai makan.
"Ini bekal kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Seven Hero
Fantasymanusia dan iblis telah berperang selama berabad-abad. kebencian atar keduanya telah sangat dalam. kebencian itu telah mencapai puncak karena raja iblis telah terbnuh dalam perang terakhir. ras iblis yang dipimpin tujuh dewan yang disebut"Calamity"...