Chapter 9: Terjebak Dalam Dungeon

29 3 8
                                    

Aku membuka mataku, yang kuingat Aku telah mengalahkan Dire wolf itu. Sungguh sebuah keajaiban bahwa aku masih hidup sekarang.

Yang aku heran sekarang adalah kepalaku merasakan sensasi hangat. Yah...ini cukup nyaman, sepertinya aku masih pingsan dan bermimpi. Tapi tunggu, jika aku pingsan kenapa aku bisa berfikir dengan jernih? Aku mulai meraba sesuatu yang ada di bawah kepalaku ini.

Hyan!!

Hah!? aku merasa mendengar suara imut dari atas kepalaku. Aku melanjutkan pemeriksaan ini, aku memegang suatu benda yang lembut di tanganku.

"Mou....partner, tak kusangka kau adalah orang yang mesum"

Aku melihat keatas dan yang kulihat adalah seorang gadis cantik yang sedang memangkuku, sepertinya ini memang hanya sebuah mimpi lebih baik aku tidur lagi.

"Terimakasih atas hidangannya selamat malam"

"Setelah melecehkan ku, sekarang kau meninggalkan ku tidur sendirian? Kau memang partner terburuk" rasa sakit di telingaku, aku langsung bangun dan meminta maaf kepada gadis itu.

"Maaf, hanya saja tak mungkin jomblo sepertiku mendapat hal menakjubkan seperti bantal pangkuan oleh seorang gadis cantik sepertimu, aku sungguh meminta maaf"

Aku melihat gadis itu dengan jelas sekarang. Gadis mungkin seumuran denganku, dia memiliki rambut gaya twintail berwarna hitam yang indah, matanya berwarna emas terang, tak pernah aku melihat warna mata seperti itu, wajahnya memerah karena perbuatanku tadi, tapi itu menambah keimutan yang dimiliki gadis itu.

"Mou...mengelus paha seorang gadis adalah sebuah kejahatan. Kau harus bertanggung jawab padaku partner"

Gadis itu menunjukku dengan telunjuknya, kelihatannya dia sangat marah, tapi aku berfikir itu sangat imut. Tapi, sepertinya aku kenal dengan cara bicara itu, jangan-jangan.

"Apakah kau itu Bahamut? Tak kusangka wujud manusia mu sungguh imut, dan maafkan aku, aku tak tahu kalau yang dipegang adalah paha mu"

Sepertinya dia merasa senang kupanggil imut. Tapi tak kusangka wujud manusia Bahamut adalah seorang gadis yang sangat cantik.

"Baiklah aku akan memaafkannya" Baguslah dia memaafkannya.

Aku mengonfirmasikan keadaan sekitar, tangga menuju lantai atas telah hancur, Artinya kami terjebak di sini.

"Sepertinya kita terjebak di dungeon ini. Tapi, bagaimana aku bisa selamat dari reruntuhan yang jatuh?"

Bahamut mulai menjelaskan hal yang terjadi saat aku pingsan. Aku hampir mati tertimpa bebatuan yang jatuh, di saat terakhir entah kenapa Bahamut mendapatkan wujudnya kembali, dan menghalau bebatuan yang jatuh.

"Fufufu...wajah tidurmu sangat imut."

Bahamut mengatakan itu dengan ekspresi yang lucu. Tapi tolong hentikan itu, seorang gadis cantik mengejekku, hatiku akan hancur kau tau.

"Lingkaran teleportasi juga hancur, jadi kita tidak bisa kembali ke lantai atas."

"Jadi, satu-satunya jalan adalah pergi ke lantai 50, mengalahkan boss disana dan memakai lingkaran sihir disana untuk kembali ya..."

Menurut buku yang kubaca di perpustakaan istana, dungeon ini memiliki 100 lantai, ada tiga boss lantai di dungeon ini. Boss lantai 10 yaitu Ogre Commander yang kita lawan tadi, boss lantai 50 yaitu Acid hydra, dan yang terakhir bisa lantai 100 yang sampai saat ini masih belum diketahui.

Dungeon ini sendiri dibagi menjadi 3 bagian tergantung dari kesulitan lantai-lantainya, dipisahkan oleh boss lantai yang ada disana.

Lantai 1-10 menjadi early dungeon, lantai 11-50 menjadi intermediate dungeon, dan lantai 51-100 menjadi edge of dungeon. Dengan mengalahkan satu boss lantai kita bisa melangkah ke bagian dungeon selanjutnya. Dan di setiap lantai boss akan ada lingkaran sihir teleportasi yang muncul setelah kalian mengalahkan boss lantai, lingkaran sihir itu berfungsi sebagai alat untuk kembali ke permukaan dungeon.

Yah...karena lingkaran sihir lantai 10 sudah rusak karena pertarungan tadi, aku harus menaklukan dungeon ini paling tidak sampai lantai 50 untuk keluar dari sini. Artinya aku hanya punya dua pilihan, terjebak disini selamanya atau mempertaruhkan nyawa demi keluar dari dungeon ini.

Aku sudah melihat kekuatan monster yang ada di dungeon ini sendiri, walaupun early terlihat mudah, jangan remehkan para monster yang ada di bagian intermediate dan Edge, Dire wolf yang tadi kulawan bahkan hanyalah monster dari bagian intermediate. Membayangkannya saja Aku sudah takut jika bertemu monster bagian Edge.

Tapi, tak ada gunanya jika khawatir. Aku memeriksa Status card ku, aku tercengang, banyak sekali tulisan yang bertambah di sana.

Nama: Rio Mahendra
Ras: Manusia
Umur: 17
Level: 20

- STR: 4000 - Magic RES: 3500
- AGI: 1000 - DEF: 1000
- INT: 2000 - VIT: 3000

Skill:
- Leaguage compherention (passive) -sword skill (II) - Aprasial skill (passive)
- Bloodlust detection(passive/active) - Body streghtening(II) -Bloodrage Aura (passive) -Icycle skin (passive/Active) -Icycle Blast (active) -Mana manipulation(I)

Unique skill:
- Imagine Magic (active)
- Greed (passive)

Title :
- Blessing of the dark dragon
(title skill: - Dragonic Aura - Dragonic Power)

Aku menekan semua skill di kolom unique skill untuk melihat penjelasannya.

[Imagine Magic]: membuat apa yang dibayangkan pengguna menjadi kenyataan.

[Greed]: mendapatkan skill lawan yang telah dikalahkan.

Yah...kurang lebih begitu penjelasan skill yang kudapat. Ini menjelaskan kenapa aku mendapatkan skill Ogre dan Dire wolf itu. Aku mendapatkan skill yang sangat menakjubkan. Tapi, konsumsi mana dari imagine magic benar benar sangat parah. Aku hanya menggunakannya dua kali, setelah itu langsung kehabisan mana.

Walau begitu, skill ini dapat membalikan keadaan jika dipakai disaat genting, Kurasa hal itu tidak terlalu buruk. Dengan Greed aku memiliki harapan untuk keluar dari dungeon ini.

"Yosh...sepertinya kita tidak mempunyai pilihan selain turun ke lantai 50. Ayo bersiap"

"Kau yakin partner?"

"Ya, aku yakin. Dan jangan memanggilku partner, panggil aku Rio saja."

"Baiklah Rio"

Kami pun berangkat menuju lantai selanjutnya. Ngomong-ngomong, dimana pedangku? Ah....itu dia tergeletak di tengah ruangan.

Aku pun mengambil pedangku dan mulai berjalan di belakang Bahamut. Dia sepertinya sangat riang karena mendapatkan wujudnya kembali.

Dia berjalan dengan riang di depanku. Tinggi Bahamut hanya sepundak ku. Tingkahnya sangat cocok dengan penampilannya. Perasaan apa ini? Kenapa hatiku sangat tentram melihatnya?

Ah...lupakan, aku tidak mau jika tiba tiba atap lantai ini bolong dan keluar tentara yang siap membekuk diriku. Berapa ya nomornya,911?

Kami pun berjalan sambil mengobrol untuk mengisi waktu luang.

* Mimin note:

FBI OPEN UP !!! :v :v (up woy up!!!)

Legend Of Seven HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang