"Mimpi katanya?!!! Haaaaaarrggh!!"Tangan Bakugou bergerak cepat. Kekiri dan kekanan menggosok jejeran gigi rapi miliknya kasar dengan sebuah sikat gigi. Membuat gusi yang tak bersalah menjadi sedikit perih. Namun segera terabaikan karena amarahnya saat ini.
"[Nama]."
Sesaat setelah mengucap sebuah kata itu dengan mulut penuh busa. Memikirkan Gadis yang sekarang membuatnya sangat marah--entah kenapa-- karena mengira yang dilakukannya tengah malam tadi hanya mimpi. Bakugou, tatapannya melemah. Layu, sayu, dan tenang seketika. Mulutnya masih mengulum sikat gigi. Gumaman pelan mengakhiri kegiatannya.
"Gadis itu..... Dia benar-benar tak ingat?"
♡
.
♡
.
♡
.
♡
.
♡
.
♡
~●~●~●~STAY!~●~●~●~
♡
.
♡
.
♡
.
♡
.
♡
.
♡Sarapan pagi hari ini. Disertai dengan keheningan. Tak ada topik pembicaraan apapun. Tak ada yang mampu membuka mulut masing-masing. Saking malu sekaligus marahnya.
Yang satu, memikirkan tentang mimpi yang terus bergentayangan dikepalanya. [Nama]. Gadis itu hanya bisa mengulum bibirnya sendiri. Menundukkan kepala sekarang. Hanya menatap jenuh kearah sarapan yang dimasaknya. Dan sesekali, gadis itu memejamkan keras matanya hingga kening pun ikut berkerut.
Dan yang satunya lagi, terus menampilkan tampang premannya. Memikirkan kenapa? dirinya yang malah sangat marah tentang kesalahpahaman mimpi itu. Mulutnya melahap cepat nasi goreng pedas yang disiapkan [Nama] hingga suara gesekan sendok dan giginya terdengar jelas.
'Tunggu, ini pedas?' Bakugou menanyakan pada dirinya, sebelum akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada [Nama].
"Hoi!" Panggil lelaki itu.
"..."
"Hoi bangs t!!!" Tak kunjung dapat sahutan. Lelaki itu meneriaki kencang.
"A? Eh?! A-apa?!"
"KENAPA MAKANAN INI PEDAS HAH?!"
"Eh! Ka-karena kan, kau suka makanan pedas?"
"Darimana kau tau?" Satu alis Bakugou menukik tajam.
Jawaban telak dari Bakugou membisukan suara [Nama]. Seketika gadis itu diguyur keringat dingin dan mengatup mulutnya rapat. Beberapa saat, dentingan jarum detik dari jam di ruang tamu bahkan sampai terdengar masuk ketelinganya.
[Nama] mulai memberanikan diri tuk berbicara walau sedikit berbohong. Jujur saja, tatapan mengintimidasi dari Bakugou membuat keterpaksaan menerpa hati juga pikirannya. Menakutkan.
"A-aku....ah... Sebelum menjemputmu di Lab itu, Aku di-...diberi, biodata tentang dirimu."
Prang!
Air yang baru saja ingin Bakugou minum, jatuh bersamaan dengan cawan putih wadah dari Air tersebut.
"Ada apa?! Bakugou." [Nama] terkejut dengan mengencangkan suara.
*Bakugou's PoV
"Ada apa?! Bakugou." Gadis sialan itu malah terkejut dan membentak diriku.
"Diam! Dan bersihkan saja ini bodoh!"
Teriakku habis-habisan. Ekspresi Mata gadis itu kubuat mengerjap beberapa kali."E-ehh?! Kenapa???" Keluhan yang keluar dari mulutnya kuabaikan. Diriku yang sudah naik pitam segera berjalan menjauh dari meja makan menuju kekamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY! [Bakugou x Reader] END.
FanfictionKeduanya memikirkan hal yang sama. Ya. "Kerinduan ini menyiksa" *Semua karakter BNHA milik horikoshi-sensei!.