2. Hari Pertama.

4.3K 494 24
                                    


[Sabtu, 18 Desember 20××]
16:45 PM

Bakugou's pov

Mobil yang kami tumpangi berhenti didepan sebuah rumah sederhana yang terletak di bawah bukit dan ditengah-tengah pepohonan rindang. Rumah bercat kuning yang menyegarkan mata dan warna yang sama saat aku menggunakan Skillku. Yang sekarang sudah berada ditangan wanita sialan ini. Dia membuka pintu mobil dan keluar setelahnya disusul oleh ku. Saat keluar. Udaranya sangatlah segar namun juga dingin. Mungkin, Karena sekarang adalah musim gugur.Aku menatap keatas. Langit biru yang sudah lama tak kulihat. Kini, dapat kulihat lagi berkat kedatangan wanita itu.

"Nona?" Terlihat Sopir bangs*t tadi keluar dari mobil.

"Hm? Michael?" Wanita itu menoleh padanya.

"Jika Dia berbuat sesuatu yang diluar batas, hubungi saja aku." Matanya melirik tajam kearahku.

"Apa Sialan?! Kubunuh kau?!!" Lancangku.

"Sudahlah Bakugou..." suara wanita itu merendah. Dia memohon?

"Mati kau!" Aku menunjukkan tatapan mautku pada sopir tak tahu diri itu. Dia hanya membalas dengan senyuman miring. Beneran minta dibunuh tuh orang.

"Oke Michael, kalau ada apa-apa nanti kuhubungi." Si sialan itu hanya mengangguk so cool dan langsung masuk kemobil. Mobil itu lalu melaju pergi dari halaman rumah ini dan juga dari hadapanku. Entah kenapa, sangat puas si sialan itu sudah pergi.

[Nama]'s pov

"Kau memang tidak bisa mengontrol emosimu ya?" Aku menatapnya dengan senyuman tulus. Seperti seorang Ibu yang menatap penuh kasih sayang dan kesabaran kepada anaknya yang baru saja berbuat kesalahan dalam pengalaman pertamanya. Bakugou hanya berekspresi jengkel. "Ayo masuk!" Aku mulai berjalan sambil menarik koper yang sebelumnya kukeluarkan dari mobil.

"Haahhh... sudah lama yaaa" Aku menatap sekeliling. Pemandangan rumah yang masih sama seperti satu tahun yang lalu. Hanya saja banyak debu yang menempel dimana-mana.Teringat sesuatu. Aku membuka koperku dan mengambil 1set pakaian. Baju kaos oblong dengan warna kuning cerah dan celana training  berwarna biru gelap. Aku berpaling. Kearah Bakugou yang ada dibelakangku. "Ini! Mandi dan pakailah." Aku menyodor kan pakaian tadi kearah Bakugou hingga menempel kedada bidang miliknya.

Seperti biasa, Dia mengambil pakaian tadi disertai dengan ekspresi kesalnya." Saat memelukmu tadi, Aku mencium  bau yang aneh. Mereka pasti tidak membiarkan kau mandi ya kan?" Aku bertanya sambil Menatap kearah lain. Agar Dia tidak melihat ekspresi iba ku. Karena mungkin Dia bisa marah jika ku tatap dengan ekspresi itu.

Dengan wajah kesalnya Dia berpaling membelakangi diriku. "Aku bahkan sampai lupa kapan terakhir Aku mandi karena para brengsek itu!" Dia mengepalkan satu tangannya." Lihat saja mereka! Akan kuledakkan mereka beserta laboratorium nya!" Sambungnya.

"Sudahlah, bukan harus kejahatan dibalas kejahatan. Kau lebih baik diam atau membalas dengan kebaikan. Agar kau juga mendapat kebaikan dari orang lain. Karena, perbuatan apapun yang kau lakukan akan kembali pada dirimu sendiri." Aku mengelus pelan punggung kekar lelaki didepanku. Tidak ingin disentuh, dia maju satu langkah.

"Dimana kamar mandinya?" Tanyanya. Sedang tubuhnya masih dalam posisi yang sama. Membelakangiku.

"Dibelakang, kau cari saja pintu bercat putih." Jawabku sambil menutup koper yang terbuka.

Author's pov

Bakugou berjalan melewati [Nama] yang sibuk dengan kopernya. Melirik sekilas. Dia kembali berjalan dengan langkah yang dipercepat. Sampai dibelakang matanya menangkap pintu yang [Nama] maksud. Terdiam sejenak. Diapun masuk kedalam. Dia melepas bajunya sudah lusuh. Membiarkan tubuh polosnya ditimpa air yang keluar dari shower disana. Dia memejamkan matanya. Mengingat kembali apa yang dikatakan [Nama] tadi. "Bukan harus kejahatan dibalas kejahatan. Kau lebih baik diam atau membalas dengan kebaikan. Agar kau juga mendapat kebaikan dari orang lain.Karena, perbuatan apapun yang kau lakukan akan kembali pada dirimu sendiri." Dia membuat kerutan dikening. Karena merasa apa yang dikatakan [Nama] itu adalah benar. "Sial!" Ucapnya pelan

STAY! [Bakugou x Reader] END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang